Follow Us :              

Forum Kiai Tahlil Diminta Tak Segan Berikan Kritik dan Masukan 

  17 February 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 769 
Kategori :
Bagikan :


Forum Kiai Tahlil Diminta Tak Segan Berikan Kritik dan Masukan 

17 February 2020 | 10:00:00 | dibaca : 769
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap Forum Kiai Tahlil menjadi pelopor organisasi yang taat kepada Allah, sinkron dengan syariat agama, serta dapat memberikan kritik, saran dan masukan kepada pemerintah demi persatuan dan kemajuan Indonesia.

"Forum ini diharapkan tidak hanya mengiyakan kebijakan-kebijakan pemerintah, tetapi juga memberikan kritik, saran dan masukan. Pemerintah menunggu dan akan mengikuti masukan serta apa yg disarankan kiai dan ulama," ujar Taj Yasin saat memberi sambutan Tasyukuran dan Temu Kangen Forum Kiai Tahlil Jateng di Ponpes Tanbighul Gholifilin Alif Baa,  Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Senin (17/2/2020).

Ia menjelaskan, mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam dan tersebar di penjuru nusantara. Ketika akhir-akhir ini paham radikalisme dan komunisme kembali muncul, isu agama menjadi lebih mudah menyulut konflik yang berpotensi memecah kerukunan umat dan persatuan bangsa.

"Saya nitip kepada forum kiai untuk bersama sama menjaga NKRI dan semakin terorganisasi dengan baik, dan tetap memberi kritik, saran serta masukan kepada pemerintah. Apalagi forum ini tidak hanya di Banjarnegara tapi ada di 35 kabupaten kota di Jateng hingga di tingkat pusat," pintanya.

Berbagai kebijakan pemerintah perlu dievaluasi dan ditata supaya lebih baik. Sehingga kritik dan masukan para kiai yang mengedepankan musyawarah daripada demo, mementingkan diskusi daripada berbicara di depan umum dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam melaksanakan program maupun kebijakan. Terlebih saat ini marak isu yang mengatasnamakan agama digiring ke arah politik.

"Para kiai telah ikut membangun negara Indonesia, sejak dahulu komunikasinya juga melalui musyawarah. Baik para kiai yang berkecimpung di ponpes maupun di organisasi-organisasi masyarakat semua bermusyarawah dan bahu membahu berjuang untuk  NKRI," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik alm KH Maimoen Zubair itu menyampaikan terimakasih kepada para kiai terutama para kiai di Forum Tahlil yang telah yang telah mengawal program-program Pemerintah Provinsi Jateng. Banyak saran dan masukan dari Forum Kiai Tahlil Jateng, sehingga pelaksaaan program pembangunan di Jateng dapat berjalan dengan baik. 

"Para kiai banyak yang memiliki lembaga- lembaga pendidikan formal maupun nonformal di lingkungan pondok pesantren. Sehingga menjadi percontohan pendidikan akhlakul karimah yang disampaikan oleh para kiai," katanya. 

Negara butuh generasi muda yang memiliki akhlakul karimah untuk memberantas korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatan buruk lain yang mengancam persatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan perlu ditegakkan sehingga Indonesia bisa mandiri dengan tidak meninggalkan gotong royong.


Bagikan :

BANJARNEGARA - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap Forum Kiai Tahlil menjadi pelopor organisasi yang taat kepada Allah, sinkron dengan syariat agama, serta dapat memberikan kritik, saran dan masukan kepada pemerintah demi persatuan dan kemajuan Indonesia.

"Forum ini diharapkan tidak hanya mengiyakan kebijakan-kebijakan pemerintah, tetapi juga memberikan kritik, saran dan masukan. Pemerintah menunggu dan akan mengikuti masukan serta apa yg disarankan kiai dan ulama," ujar Taj Yasin saat memberi sambutan Tasyukuran dan Temu Kangen Forum Kiai Tahlil Jateng di Ponpes Tanbighul Gholifilin Alif Baa,  Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Senin (17/2/2020).

Ia menjelaskan, mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam dan tersebar di penjuru nusantara. Ketika akhir-akhir ini paham radikalisme dan komunisme kembali muncul, isu agama menjadi lebih mudah menyulut konflik yang berpotensi memecah kerukunan umat dan persatuan bangsa.

"Saya nitip kepada forum kiai untuk bersama sama menjaga NKRI dan semakin terorganisasi dengan baik, dan tetap memberi kritik, saran serta masukan kepada pemerintah. Apalagi forum ini tidak hanya di Banjarnegara tapi ada di 35 kabupaten kota di Jateng hingga di tingkat pusat," pintanya.

Berbagai kebijakan pemerintah perlu dievaluasi dan ditata supaya lebih baik. Sehingga kritik dan masukan para kiai yang mengedepankan musyawarah daripada demo, mementingkan diskusi daripada berbicara di depan umum dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam melaksanakan program maupun kebijakan. Terlebih saat ini marak isu yang mengatasnamakan agama digiring ke arah politik.

"Para kiai telah ikut membangun negara Indonesia, sejak dahulu komunikasinya juga melalui musyawarah. Baik para kiai yang berkecimpung di ponpes maupun di organisasi-organisasi masyarakat semua bermusyarawah dan bahu membahu berjuang untuk  NKRI," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik alm KH Maimoen Zubair itu menyampaikan terimakasih kepada para kiai terutama para kiai di Forum Tahlil yang telah yang telah mengawal program-program Pemerintah Provinsi Jateng. Banyak saran dan masukan dari Forum Kiai Tahlil Jateng, sehingga pelaksaaan program pembangunan di Jateng dapat berjalan dengan baik. 

"Para kiai banyak yang memiliki lembaga- lembaga pendidikan formal maupun nonformal di lingkungan pondok pesantren. Sehingga menjadi percontohan pendidikan akhlakul karimah yang disampaikan oleh para kiai," katanya. 

Negara butuh generasi muda yang memiliki akhlakul karimah untuk memberantas korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatan buruk lain yang mengancam persatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan perlu ditegakkan sehingga Indonesia bisa mandiri dengan tidak meninggalkan gotong royong.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu