Follow Us :              

Pelaksanaan Ujian Nasional di Jateng Ditunda

  15 March 2020  |   13:30:00  |   dibaca : 992 
Kategori :
Bagikan :


Pelaksanaan Ujian Nasional di Jateng Ditunda

15 March 2020 | 13:30:00 | dibaca : 992
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di Jawa Tengah. Ganjar juga memutuskan melakukan penundaan ujian nasional, setelah sebelumnya masih memperbolehkan ujian nasional berlangsung.

Keputusan ini diambil untuk menyikapi bertambahnya pasien terjangkit Covid-19 di Jateng, dari semula hanya dua kini menjadi empat orang.

"Untuk sekolah, tadi malam (Sabtu/14/3) sudah kami putuskan libur selama 14 hari, namun yang ujian nasional tetap jalan. Karena ada perkembangan hari ini, kami revisi keputusan itu dan memberikan pengumuman baru, bahwa dilakukan penundaan ujian nasional secara serentak," kata Ganjar saat menggelar konferensi pers di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Minggu (15/3/2020).

Ganjar mengatakan penundaan ujian nasional dilakukan untuk menjamin peserta ujian nasional dalam memperoleh perlakuan dan layanan yang sama.

"Kebijakan penundaan ujian nasional ini telah kami koordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka mendukung penuh dan siap memfasilitasi pelaksanannya," tandasnya.

Ganjar juga memerintahkan seluruh sekolah mulai pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi untuk meliburkan proses belajar mengajar. Seluruh siswa dan mahasiswa dianjurkan belajar di rumah.

"Terkait ini, kami sudah sampaikan surat edaran kepada seluruh sekolah dan juga bupati/wali kota se-Jateng. Kami minta seluruh kegiatan belajar mengajar diliburkan mulai Senin, 16 Maret 2020, sampai 14 hari ke depan," tambahnya.

Meski begitu, Ganjar meminta kepada para guru untuk tetap memberikan pengajaran kepada siswa dengan cara memberikan tugas belajar di rumah. Penugasan kreatif pada anak tetap harus diberikan agar mereka tetap bisa belajar di rumah masing-masing.

"Kepada masyarakat, saya minta tidak panik. Tetap waspada, jaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat. Rajin cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Saya anjurkan untuk tidak keluar rumah kalau tidak ada urusan penting serta hindari kerumunan-kerumunan yang ada," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di Jawa Tengah. Ganjar juga memutuskan melakukan penundaan ujian nasional, setelah sebelumnya masih memperbolehkan ujian nasional berlangsung.

Keputusan ini diambil untuk menyikapi bertambahnya pasien terjangkit Covid-19 di Jateng, dari semula hanya dua kini menjadi empat orang.

"Untuk sekolah, tadi malam (Sabtu/14/3) sudah kami putuskan libur selama 14 hari, namun yang ujian nasional tetap jalan. Karena ada perkembangan hari ini, kami revisi keputusan itu dan memberikan pengumuman baru, bahwa dilakukan penundaan ujian nasional secara serentak," kata Ganjar saat menggelar konferensi pers di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Minggu (15/3/2020).

Ganjar mengatakan penundaan ujian nasional dilakukan untuk menjamin peserta ujian nasional dalam memperoleh perlakuan dan layanan yang sama.

"Kebijakan penundaan ujian nasional ini telah kami koordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka mendukung penuh dan siap memfasilitasi pelaksanannya," tandasnya.

Ganjar juga memerintahkan seluruh sekolah mulai pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi untuk meliburkan proses belajar mengajar. Seluruh siswa dan mahasiswa dianjurkan belajar di rumah.

"Terkait ini, kami sudah sampaikan surat edaran kepada seluruh sekolah dan juga bupati/wali kota se-Jateng. Kami minta seluruh kegiatan belajar mengajar diliburkan mulai Senin, 16 Maret 2020, sampai 14 hari ke depan," tambahnya.

Meski begitu, Ganjar meminta kepada para guru untuk tetap memberikan pengajaran kepada siswa dengan cara memberikan tugas belajar di rumah. Penugasan kreatif pada anak tetap harus diberikan agar mereka tetap bisa belajar di rumah masing-masing.

"Kepada masyarakat, saya minta tidak panik. Tetap waspada, jaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat. Rajin cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Saya anjurkan untuk tidak keluar rumah kalau tidak ada urusan penting serta hindari kerumunan-kerumunan yang ada," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu