Follow Us :              

Hindari Covid-19, Umat Hindu Diminta Sembahyang Tawur Agung di Pura Setempat

  20 March 2020  |   13:30:00  |   dibaca : 1803 
Kategori :
Bagikan :


Hindari Covid-19, Umat Hindu Diminta Sembahyang Tawur Agung di Pura Setempat

20 March 2020 | 13:30:00 | dibaca : 1803
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Terkait imbauan pemerintah bagi masyarakat agar menghindari kerumunan sebagai upaya menangkal persebaran Covid-19, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jateng Anak Agung Ketut Darmaja meminta agar umat Hindu di Jawa Tengah melakukan peribadatan di pura atau rumah masing-masing.

"Kami anjurkan sembahyang di Pura yang terdekat. Kalau tidak ada pura, ya sembahyang di rumah," kata Agung. 

Sedianya, ibadah Tawur Agung akan digelar pada 24 Maret, sehari menjelang hari suci Nyepi, di Candi Prambanan, Klaten, dan dihadiri umat Hindu dari berbagai daerah di Tanah Air. Mengingat pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat Covid-19, ritual tetap akan dilaksanakan namun dengan jumlah peserta yang lebih sedikit guna mengurangi risiko penularan virus corona.

"Ritual tetap akan berjalan, namun seremonial tidak ada. PHDI Jateng mengikuti instruksi dari PHDI pusat termasuk panitia Nyepi, kemudian mengikuti petunjuk gubernur. Bahwasanya untuk ritual kita batasi orangnya difokuskan pada pemimpin upacara, rohaniawan, yang menyiapkan sesaji dan perwakilan panitia," tuturnya.

Terkait jumlah peserta ritual Tawur Agung, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan pihak Taman Wisata Candi. Dia berharap, jumlahnya tak lebih dari 200 orang. Pada kondisi normal, ritual tersebut bisa dihadiri oleh puluhan ribu umat.

"Dengan jumlah 150-200 itu tak banyak, tempat duduk kita bisa atur sedemikian rupa. Untuk seremonial, mengundang menteri dan sebagainya tidak ada. Hanya acara ritual inti saja," imbuh Agung.

Komunikasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menjembatani komunikasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan upacara Tawur Agung. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga akan berkomunikasi dengan Bupati Klaten sebagai pemangku wilayah dan Taman Wisata Candi Prambanan sebagai pengelola destinasi.

"Terkait (acara) di Prambanan, saya sendiri sudah komunikasi dengan pusat, agar pesertanya tidak banyak, tidak sampai sepuluh ribu. Kemungkinan harapannya di bawah seratus orang. Kalau dari pusat inginnya 10-15 orang saja, kalau bisa segitu lebih baik lagi kan, agar bisa mengatur jarak dan lain sebagainya," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Terkait imbauan pemerintah bagi masyarakat agar menghindari kerumunan sebagai upaya menangkal persebaran Covid-19, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jateng Anak Agung Ketut Darmaja meminta agar umat Hindu di Jawa Tengah melakukan peribadatan di pura atau rumah masing-masing.

"Kami anjurkan sembahyang di Pura yang terdekat. Kalau tidak ada pura, ya sembahyang di rumah," kata Agung. 

Sedianya, ibadah Tawur Agung akan digelar pada 24 Maret, sehari menjelang hari suci Nyepi, di Candi Prambanan, Klaten, dan dihadiri umat Hindu dari berbagai daerah di Tanah Air. Mengingat pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat Covid-19, ritual tetap akan dilaksanakan namun dengan jumlah peserta yang lebih sedikit guna mengurangi risiko penularan virus corona.

"Ritual tetap akan berjalan, namun seremonial tidak ada. PHDI Jateng mengikuti instruksi dari PHDI pusat termasuk panitia Nyepi, kemudian mengikuti petunjuk gubernur. Bahwasanya untuk ritual kita batasi orangnya difokuskan pada pemimpin upacara, rohaniawan, yang menyiapkan sesaji dan perwakilan panitia," tuturnya.

Terkait jumlah peserta ritual Tawur Agung, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan pihak Taman Wisata Candi. Dia berharap, jumlahnya tak lebih dari 200 orang. Pada kondisi normal, ritual tersebut bisa dihadiri oleh puluhan ribu umat.

"Dengan jumlah 150-200 itu tak banyak, tempat duduk kita bisa atur sedemikian rupa. Untuk seremonial, mengundang menteri dan sebagainya tidak ada. Hanya acara ritual inti saja," imbuh Agung.

Komunikasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menjembatani komunikasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan upacara Tawur Agung. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga akan berkomunikasi dengan Bupati Klaten sebagai pemangku wilayah dan Taman Wisata Candi Prambanan sebagai pengelola destinasi.

"Terkait (acara) di Prambanan, saya sendiri sudah komunikasi dengan pusat, agar pesertanya tidak banyak, tidak sampai sepuluh ribu. Kemungkinan harapannya di bawah seratus orang. Kalau dari pusat inginnya 10-15 orang saja, kalau bisa segitu lebih baik lagi kan, agar bisa mengatur jarak dan lain sebagainya," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu