Follow Us :              

Sambil Bersepeda, Ganjar Bagi-Bagi Masker ke Warga

  08 April 2020  |   06:00:00  |   dibaca : 1046 
Kategori :
Bagikan :


Sambil Bersepeda, Ganjar Bagi-Bagi Masker ke Warga

08 April 2020 | 06:00:00 | dibaca : 1046
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah telah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker kain setiap keluar rumah. Ini dilakukan untuk memutus rantai persebaran covid-19. 

Saat bersepeda keliling Semarang, Rabu (8/4/2020) pagi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan banyak warganya yang belum mengenakan masker saat beraktivitas. 

"Nek metu ngomah nganggo masker ben nek ngomong ora muncrat. Bu, nganggo masker kui sing dodol. (Kalau keluar rumah pakai masker biar kalau bicara ludahnya tidak muncrat. Bu, yang jualan itu pakai masker - Red)," kata Ganjar.

Ibu-ibu yang tengah berbelanja sempat terkejut saat Ganjar berbicara. Setelah menyadari bahwa yang sedang bicara adalah gubernur, mereka kemudian mendekat dan menyampaikan keluhan mereka terkait masker.

"Masker larang pak, angel digoleki. (Masker mahal pak, sulit dicari - Red)," kata salah satu warga.

"Nggawe dhewe iso, nganggo kain sarung, daster opo sprei. Sing penting tengahe dikei tisu. (Bikin sendiri bisa, pakai kain sarung, daster atau sprei. Yang penting di bagian tengahnya diberi tisu - Red)," jawab Ganjar sambil membagikan masker kain yang dibawanya.

Seorang warga, Sarwi (45) mengatakan, selama ini dirinya memang tidak pernah menggunakan masker saat keluar rumah. Selain belum punya, ia juga tidak terbiasa mengenakan masker.

"Belum punya, karena belinya susah. Ini tadi dikasih tahu Pak Ganjar dan dikasih masker. Terima kasih pak, nanti maskernya saya pakai terus," kata Sarwi.

Sejumlah tukang becak yang sedang mangkal menunggu penumpang juga terkejut dengan kedatangan Ganjar. Mereka yang tidak memakai masker, langsung memakai masker yang dibagikan Ganjar dan tim sepedaannya.

"Ini langsung saya pakai. Bagus ya, pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat kecil seperti kami biar tidak terkena virus. Semoga semuaya sehat dan kondisinya cepat membaik," kata Sarto (56), pengayuh becak di kawasan Kampung Kali Semarang.

Ganjar sendiri mengatakan, masyarakat harus selalu diedukasi untuk mengenakan masker setiap akan keluar rumah, terlebih di tengah wabah covid-19 ini. Ia menargetkan, 35 juta warga Jateng tertib memakai masker saat bepergian.

"Sosialisasi akan terus kami lakukan dengan menggandeng seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Ini penting untuk menjaga diri dari covid-19," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, masih banyak masyarakat yang enggan memakai masker dengan alasan mahal dan sulit dicari. Padahal, masker tidak harus seperti yang dipakai tenaga medis, karena masker buatan sendiri dari kain juga bisa melindungi.

"Bisa pakai masker kain, buat sendiri di rumah. Ini awet dan bisa dicuci. Kalau masyarakat sadar, maka semua akan terjaga dan sehat semuanya," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah telah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker kain setiap keluar rumah. Ini dilakukan untuk memutus rantai persebaran covid-19. 

Saat bersepeda keliling Semarang, Rabu (8/4/2020) pagi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan banyak warganya yang belum mengenakan masker saat beraktivitas. 

"Nek metu ngomah nganggo masker ben nek ngomong ora muncrat. Bu, nganggo masker kui sing dodol. (Kalau keluar rumah pakai masker biar kalau bicara ludahnya tidak muncrat. Bu, yang jualan itu pakai masker - Red)," kata Ganjar.

Ibu-ibu yang tengah berbelanja sempat terkejut saat Ganjar berbicara. Setelah menyadari bahwa yang sedang bicara adalah gubernur, mereka kemudian mendekat dan menyampaikan keluhan mereka terkait masker.

"Masker larang pak, angel digoleki. (Masker mahal pak, sulit dicari - Red)," kata salah satu warga.

"Nggawe dhewe iso, nganggo kain sarung, daster opo sprei. Sing penting tengahe dikei tisu. (Bikin sendiri bisa, pakai kain sarung, daster atau sprei. Yang penting di bagian tengahnya diberi tisu - Red)," jawab Ganjar sambil membagikan masker kain yang dibawanya.

Seorang warga, Sarwi (45) mengatakan, selama ini dirinya memang tidak pernah menggunakan masker saat keluar rumah. Selain belum punya, ia juga tidak terbiasa mengenakan masker.

"Belum punya, karena belinya susah. Ini tadi dikasih tahu Pak Ganjar dan dikasih masker. Terima kasih pak, nanti maskernya saya pakai terus," kata Sarwi.

Sejumlah tukang becak yang sedang mangkal menunggu penumpang juga terkejut dengan kedatangan Ganjar. Mereka yang tidak memakai masker, langsung memakai masker yang dibagikan Ganjar dan tim sepedaannya.

"Ini langsung saya pakai. Bagus ya, pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat kecil seperti kami biar tidak terkena virus. Semoga semuaya sehat dan kondisinya cepat membaik," kata Sarto (56), pengayuh becak di kawasan Kampung Kali Semarang.

Ganjar sendiri mengatakan, masyarakat harus selalu diedukasi untuk mengenakan masker setiap akan keluar rumah, terlebih di tengah wabah covid-19 ini. Ia menargetkan, 35 juta warga Jateng tertib memakai masker saat bepergian.

"Sosialisasi akan terus kami lakukan dengan menggandeng seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Ini penting untuk menjaga diri dari covid-19," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, masih banyak masyarakat yang enggan memakai masker dengan alasan mahal dan sulit dicari. Padahal, masker tidak harus seperti yang dipakai tenaga medis, karena masker buatan sendiri dari kain juga bisa melindungi.

"Bisa pakai masker kain, buat sendiri di rumah. Ini awet dan bisa dicuci. Kalau masyarakat sadar, maka semua akan terjaga dan sehat semuanya," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu