Follow Us :              

Pemprov Jateng, Baznas dan UPZ Masjid Baiturrahman Bagikan 1000 Paket Sembako

  04 May 2020  |   11:30:00  |   dibaca : 1702 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng, Baznas dan UPZ Masjid Baiturrahman Bagikan 1000 Paket Sembako

04 May 2020 | 11:30:00 | dibaca : 1702
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak wabah covid-19. 

Senin (4/5/2020), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama perwakilan Badan Amil Zakat (Baznas) Jawa Tengah dan UPZ (unit pengelola zakat) Masjid Baiturrahman menyerahkan seribu paket sembako kepada masyarakat sasaran, di Aula Masjid Raya Baiturrahman Semarang.

Ganjar berpesan agar para penerima tetap bersabar di tengah wabah. Selain itu, mereka juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari. 

"Bantuan itu kita sampaikan sekarang, kalau biasanya menjelang Idul Fitri sekarang dimajukan, untuk membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Ayo kita makaryo (bekerja) bersama-sama melawan covid. Kalau kita disiplin menjaga kesehatan maka covid akan cepat selesai," tutur Ganjar. 

Ia menyebut, Kota Semarang merupakan salah satu zona merah persebaran wabah tersebut. Maka, ia mengajak warganya untuk tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan. 

"Rumusnya mboten angel (tidak sulit), sing isa nglawan awake dewe (yang bisa melawan kita sendiri), syaratnya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak dan pola hidup sehat dengan olahraga juga," terang Ganjar. 

Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji mengatakan, paket yang dibagikan berupa beras, mie instan, dan minyak goreng. Penerimanya, adalah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu seperti pedagang kaki lima, yatim piatu, pemijat tuna netra dan sebagainya. 

"Total dibagikan sekitar 1000 paket. Selain bantuan dari Pak Ganjar, ada pula bantuan dari berbagai pihak," ujar Darodji. 

Seorang penerima bantuan Nuqman (44), mengatakan bahagia menerima paket sembako. Lantaran, selama terjadi wabah Covid-19, pekerjaannya sebagai pemijat tunanetra, terimbas.

"Menurun 80 persen, biasanya empat pelanggan kini hanya satu paling banyak dua orang. Untuk sekali memijit biayanya Rp 70 ribu," paparnya. 

Nuqman menambahkan, dalam situasi pandemi covid-19 ia sebenarnya takut bila menangani pasien. Terlebih lagi, penyakit tersebut kadang tak menimbulkan gejala. 

"Tapi saya hati-hati, biasanya pelanggan yang tetap saja. Kalau yang datang dari Jakarta tidak saya layani," pungkas warga Kelurahan Tandang itu.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak wabah covid-19. 

Senin (4/5/2020), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama perwakilan Badan Amil Zakat (Baznas) Jawa Tengah dan UPZ (unit pengelola zakat) Masjid Baiturrahman menyerahkan seribu paket sembako kepada masyarakat sasaran, di Aula Masjid Raya Baiturrahman Semarang.

Ganjar berpesan agar para penerima tetap bersabar di tengah wabah. Selain itu, mereka juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari. 

"Bantuan itu kita sampaikan sekarang, kalau biasanya menjelang Idul Fitri sekarang dimajukan, untuk membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Ayo kita makaryo (bekerja) bersama-sama melawan covid. Kalau kita disiplin menjaga kesehatan maka covid akan cepat selesai," tutur Ganjar. 

Ia menyebut, Kota Semarang merupakan salah satu zona merah persebaran wabah tersebut. Maka, ia mengajak warganya untuk tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan. 

"Rumusnya mboten angel (tidak sulit), sing isa nglawan awake dewe (yang bisa melawan kita sendiri), syaratnya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak dan pola hidup sehat dengan olahraga juga," terang Ganjar. 

Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji mengatakan, paket yang dibagikan berupa beras, mie instan, dan minyak goreng. Penerimanya, adalah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu seperti pedagang kaki lima, yatim piatu, pemijat tuna netra dan sebagainya. 

"Total dibagikan sekitar 1000 paket. Selain bantuan dari Pak Ganjar, ada pula bantuan dari berbagai pihak," ujar Darodji. 

Seorang penerima bantuan Nuqman (44), mengatakan bahagia menerima paket sembako. Lantaran, selama terjadi wabah Covid-19, pekerjaannya sebagai pemijat tunanetra, terimbas.

"Menurun 80 persen, biasanya empat pelanggan kini hanya satu paling banyak dua orang. Untuk sekali memijit biayanya Rp 70 ribu," paparnya. 

Nuqman menambahkan, dalam situasi pandemi covid-19 ia sebenarnya takut bila menangani pasien. Terlebih lagi, penyakit tersebut kadang tak menimbulkan gejala. 

"Tapi saya hati-hati, biasanya pelanggan yang tetap saja. Kalau yang datang dari Jakarta tidak saya layani," pungkas warga Kelurahan Tandang itu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu