Follow Us :              

Ketemu Erick Thohir, Ganjar Minta Bank BUMN Beri KUR Untuk UKM Jateng

  16 May 2020  |   14:30:00  |   dibaca : 1263 
Kategori :
Bagikan :


Ketemu Erick Thohir, Ganjar Minta Bank BUMN Beri KUR Untuk UKM Jateng

16 May 2020 | 14:30:00 | dibaca : 1263
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan APBD Jateng tahun 2021 sebagai APBD Pertolongan. Maksudnya, APBD tersebut akan difokuskan untuk memulihkan kembali aktivitas perekonomian, terutama UKM, yang terdampak wabah corona. 

Meski demikian, Ganjar menilai pihaknya membutuhkan dukungan dari perusahaan BUMN, khususnya perbankan, untuk mendorong sektor UKM di Jateng. 

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan dari Menteri BUMN Erick Thohir di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Sabtu (16/5/2020). 

"Kami sudah bekerjasama dengan sejumlah e-commerce raksasa nasional untuk keperluan pelatihan dan kerjasama lainnya. Tapi kami masih kesulitan soal permodalan, maka dalam kesempatan baik ini, kami berharap ada perusahaan-perusahaan BUMN yang bisa membantu kami mengembangkan sektor ini," kata Ganjar. 

Bank-bank BUMN, lanjut Ganjar, juga diharapkan bisa membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Apabila itu bisa dilakukan, maka kebangkitan ekonomi Jateng khususnya dari industri kecil menengah bisa lebih cepat dilakukan.

Menteri BUMN, Erick Thohir sepakat dengan apa yang diprogramkan Ganjar. Menurutnya, sektor UKM memang harus mendapat perhatian.

"Saya sangat setuju, karena dilihat kondisi hari ini dibandingkan sebelumnya, semuanya terdampak. UKM ini memang menjadi prioritas, karena mayoritas UKM menyerap tenaga kerja cukup besar dibanding koorporasi lainnya. Ini harus diprioritaskan," kata Erick. 

Selama covid-19 ini berlangsung, bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi untuk pelaku UKM dan lainnya. Sudah Rp120 triliun lebih nilai restrukturisasi yang dilakukan.

"Itu sudah berjalan, tapi masih belum cukup. Maka kami sudah rapat dengan Menko dan lainnya untuk membahas banyak hal, termasuk suply change industri kesehatan yang kemungkinan dibangun di Jawa Tengah, termasuk pemanfaatan lahan PTPN dan Perhutani untuk kebutuhan pangan," imbuhnya. 

Erick sepakat dengan Ganjar dalam pengembangan UKM untuk bangkit pascawabah covid-19. Meskipun menurutnya, saat ini kondisi BUMN tidak semuanya dalam kondisi sehat.

"Akan kami petakan BUMN mana yang kuat. Karena akibat covid-19 ini, 90 persen BUMN terdampak, hanya 10 persen yang tidak terdampak. Maka harus dipetakan mana yang bisa mendukung program itu," tutupnya.

Dalam kesempatan itu, Erick menyerahkan bantuan berupa alat kesehatan kepada Pemprov Jawa Tengah, sebagai bentuk dukungan untuk percepatan penanganan covid-19 di provinsi ini.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan APBD Jateng tahun 2021 sebagai APBD Pertolongan. Maksudnya, APBD tersebut akan difokuskan untuk memulihkan kembali aktivitas perekonomian, terutama UKM, yang terdampak wabah corona. 

Meski demikian, Ganjar menilai pihaknya membutuhkan dukungan dari perusahaan BUMN, khususnya perbankan, untuk mendorong sektor UKM di Jateng. 

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan dari Menteri BUMN Erick Thohir di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Sabtu (16/5/2020). 

"Kami sudah bekerjasama dengan sejumlah e-commerce raksasa nasional untuk keperluan pelatihan dan kerjasama lainnya. Tapi kami masih kesulitan soal permodalan, maka dalam kesempatan baik ini, kami berharap ada perusahaan-perusahaan BUMN yang bisa membantu kami mengembangkan sektor ini," kata Ganjar. 

Bank-bank BUMN, lanjut Ganjar, juga diharapkan bisa membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Apabila itu bisa dilakukan, maka kebangkitan ekonomi Jateng khususnya dari industri kecil menengah bisa lebih cepat dilakukan.

Menteri BUMN, Erick Thohir sepakat dengan apa yang diprogramkan Ganjar. Menurutnya, sektor UKM memang harus mendapat perhatian.

"Saya sangat setuju, karena dilihat kondisi hari ini dibandingkan sebelumnya, semuanya terdampak. UKM ini memang menjadi prioritas, karena mayoritas UKM menyerap tenaga kerja cukup besar dibanding koorporasi lainnya. Ini harus diprioritaskan," kata Erick. 

Selama covid-19 ini berlangsung, bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi untuk pelaku UKM dan lainnya. Sudah Rp120 triliun lebih nilai restrukturisasi yang dilakukan.

"Itu sudah berjalan, tapi masih belum cukup. Maka kami sudah rapat dengan Menko dan lainnya untuk membahas banyak hal, termasuk suply change industri kesehatan yang kemungkinan dibangun di Jawa Tengah, termasuk pemanfaatan lahan PTPN dan Perhutani untuk kebutuhan pangan," imbuhnya. 

Erick sepakat dengan Ganjar dalam pengembangan UKM untuk bangkit pascawabah covid-19. Meskipun menurutnya, saat ini kondisi BUMN tidak semuanya dalam kondisi sehat.

"Akan kami petakan BUMN mana yang kuat. Karena akibat covid-19 ini, 90 persen BUMN terdampak, hanya 10 persen yang tidak terdampak. Maka harus dipetakan mana yang bisa mendukung program itu," tutupnya.

Dalam kesempatan itu, Erick menyerahkan bantuan berupa alat kesehatan kepada Pemprov Jawa Tengah, sebagai bentuk dukungan untuk percepatan penanganan covid-19 di provinsi ini.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu