Follow Us :              

Ganjar Minta Operasional Kawasan Industri Kendal Dipercepat

  14 July 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 1097 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Operasional Kawasan Industri Kendal Dipercepat

14 July 2020 | 14:00:00 | dibaca : 1097
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Kawasan Industri Kendal segera beroperasi untuk menopang kebangkitan ekonomi. Guna keperluan itu, Ganjar mengumpulkan anggota Dewan Kawasan yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membahas berbagai persoalan yang ada.

Rapat tersebut digelar secara tertutup di Gedung B lantai 5 Kantor Gubernur Jateng, Selasa (14/7/2020). Hadir pula dalam rapat itu, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekomomi Khusus, Wahyu Utomo.

Dalam rapat tersebut, sejumlah persoalan yang muncul dibahas oleh Ganjar. Mayoritas persoalan yang ada adalah kelengkapan sarana prasarana penunjang.

"Tadi ada soal air yang belum ada. Airnya masih nunggu tender. Maka kita coba fasilitasi dengan sumur dalam dan itupun terbatas agar bisa segera jalan," kata Ganjar.

Persoalan kedua, lanjut Ganjar adalah administrator. Menurutnya, Kawasan Industri Kendal membutuhkan administrator dan hari ini belum selesai.

"Maka tadi saya cepat selesaikan. Saya minta teken hari ini. Mudah-mudahan ini bentuk komitmen yang diharapkan agar kawasan ini bisa segera jalan," tegasnya.

Menurut Ganjar, percepatan-percepatan dalam penataan ekonomi diperlukan saat ini. Apalagi, Kawasan Industri Kendal yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dinilai memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi di Jawa Tengah.

"Ada perhatian besar dari pemerintah pusat kepada Jawa Tengah, khususnya dalam pengembangan industri. Maka, saya minta peluang ini ditangkap dengan melakukan percepatan-percepatan," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Nasional KEK, Wahyu Utomo mengatakan, ekonomi nasional akan mengalami kontraksi cukup besar di tahun 2020 ini. Untuk mencegahnya, maka diperlukan upaya-upaya agar tidak terjadi resesi.

"Salah satunya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. Sebab, kawasan ini akan memunculkan kegiatan ekonomi yang cukup besar, investasi tinggi, meningkatkan daya saing serta menyerap banyak tenaga kerja," ucapnya.

Wahyu berharap agar KEK di Kawasan Industri Kendal segera beroperasi. Beberapa masalah yang belum selesai harus didorong dan dilakukan percepatan.

"Tadi saya mampir ke sana (Kawasan Industri Kendal), dan memang soal air ini belum selesai. Juga, administrator belum berfungsi. Padahal, dua komponen ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan kawasan itu," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Kawasan Industri Kendal segera beroperasi untuk menopang kebangkitan ekonomi. Guna keperluan itu, Ganjar mengumpulkan anggota Dewan Kawasan yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membahas berbagai persoalan yang ada.

Rapat tersebut digelar secara tertutup di Gedung B lantai 5 Kantor Gubernur Jateng, Selasa (14/7/2020). Hadir pula dalam rapat itu, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekomomi Khusus, Wahyu Utomo.

Dalam rapat tersebut, sejumlah persoalan yang muncul dibahas oleh Ganjar. Mayoritas persoalan yang ada adalah kelengkapan sarana prasarana penunjang.

"Tadi ada soal air yang belum ada. Airnya masih nunggu tender. Maka kita coba fasilitasi dengan sumur dalam dan itupun terbatas agar bisa segera jalan," kata Ganjar.

Persoalan kedua, lanjut Ganjar adalah administrator. Menurutnya, Kawasan Industri Kendal membutuhkan administrator dan hari ini belum selesai.

"Maka tadi saya cepat selesaikan. Saya minta teken hari ini. Mudah-mudahan ini bentuk komitmen yang diharapkan agar kawasan ini bisa segera jalan," tegasnya.

Menurut Ganjar, percepatan-percepatan dalam penataan ekonomi diperlukan saat ini. Apalagi, Kawasan Industri Kendal yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dinilai memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi di Jawa Tengah.

"Ada perhatian besar dari pemerintah pusat kepada Jawa Tengah, khususnya dalam pengembangan industri. Maka, saya minta peluang ini ditangkap dengan melakukan percepatan-percepatan," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Nasional KEK, Wahyu Utomo mengatakan, ekonomi nasional akan mengalami kontraksi cukup besar di tahun 2020 ini. Untuk mencegahnya, maka diperlukan upaya-upaya agar tidak terjadi resesi.

"Salah satunya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. Sebab, kawasan ini akan memunculkan kegiatan ekonomi yang cukup besar, investasi tinggi, meningkatkan daya saing serta menyerap banyak tenaga kerja," ucapnya.

Wahyu berharap agar KEK di Kawasan Industri Kendal segera beroperasi. Beberapa masalah yang belum selesai harus didorong dan dilakukan percepatan.

"Tadi saya mampir ke sana (Kawasan Industri Kendal), dan memang soal air ini belum selesai. Juga, administrator belum berfungsi. Padahal, dua komponen ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan kawasan itu," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu