Follow Us :              

Ganjar Sarankan Seniman Gelar Pentas Virtual

  05 August 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 1577 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Sarankan Seniman Gelar Pentas Virtual

05 August 2020 | 11:00:00 | dibaca : 1577
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sejumlah perwakilan seniman Jawa Tengah mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (5/8/2020). Mereka meminta Ganjar memberikan izin dan memperbolehkan para seniman menggelar pentas seperti sebelum Pandemi COVID-19 melanda.

Perwakilan seniman, Wartoyo dari Boyolali mengatakan, Pandemi COVID-19 membuat banyak seniman tidak memiliki penghasilan. Sebab, pemerintah melarang adanya kerumunan, salah satunya yaitu pentas hiburan.

"Kami berharap pak Gubernur memberikan kelonggaran agar kami bisa pentas kembali seperti biasa," kata Wartoyo.

Permintaan itu ditanggapi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan bijak. Ia meminta para seniman bersabar dengan kondisi yang terjadi saat ini.

"Kalau ngasih izin pentas seperti biasanya, tidak akan saya izinkan. Soalnya kondisi sekarang, pentas dengan banyak orang seperti dulu itu bahaya," kata Ganjar.

Namun, Ganjar meminta para seniman tidak pasrah dengan kondisi saat ini. Masih banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap eksis, meskipun tidak harus dengan pentas seperti biasa.

"Silakan pentas, tapi virtual. Saya saja menggelar pentas virtual dengan nama Panggung Kahanan beberapa waktu lalu, itu sukses dan bisa mengumpulkan donasi Rp400 jutaan," terang Ganjar.

Menurutnya, pentas virtual adalah jalan paling tepat untuk para seniman bisa eksis di masa pendemi saat ini. Ia bahkan menawarkan channel Youtubenya yang memiliki subscriber cukup besar, sebagai saluran penyiaran panggung seniman-seniman itu.

“Selain itu, seniman harus bisa mengoptimalkan potensi lain pada dirinya agar tetap survive. Jangan hanya menggantungkan pada seni, ada yang bisa jualan makanan, buat masker atau apapun itu digerakkan," tegasnya.

Dirinnya mengimbau para seniman bersatu untuk menghadapi persoalan ini. Apabila ada diantara para seniman yang tidak bisa makan, Ganjar meminta didata dan diserahkan pada pemerintah untuk mendapatkan bantuan.

"Yang penting jangan pasrah dengan kondisi ini. Kalau ada anggota yang tidak bisa makan, kasih datanya ke saya, nanti saya bantu. Kita semua harus tetap survive bagaimanapun caranya. Karena, tidak ada di dunia ini yang siap menghadapi COVID-19," tutupnya.

Sementara itu, perwakilan seniman lain asal Pati, Wibowo Asmoro mengatakan, pengajuan permohonan izin pentas dikarenakan banyak seniman yang nasibnya sudah memburuk. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena keahliannya hanya di bidang seni.

"Kalau virtual, banyak seniman kecil yang tidak bisa mengikuti. Tapi tadi ada tawaran pentas virtual di channel yotubenya pak Ganjar, pasti akan kami tindaklanjuti," kata Wibowo.

Wibowo mengatakan akan tetap mengajak kawan-kawannya untuk terus berusaha eksis di tengah pandemi. Pentas virtual itu menurutnya solusi yang paling tepat digelar saat ini, meskipun banyak seniman yang masih belum siap dengan perubahan zaman itu.

"Nanti segera kami rapatkan dengan kawan-kawan seniman, sambil kami mendata berapa yang benar-benar kesulitan hidup untuk mendapat bantuan dari pemerintah," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sejumlah perwakilan seniman Jawa Tengah mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (5/8/2020). Mereka meminta Ganjar memberikan izin dan memperbolehkan para seniman menggelar pentas seperti sebelum Pandemi COVID-19 melanda.

Perwakilan seniman, Wartoyo dari Boyolali mengatakan, Pandemi COVID-19 membuat banyak seniman tidak memiliki penghasilan. Sebab, pemerintah melarang adanya kerumunan, salah satunya yaitu pentas hiburan.

"Kami berharap pak Gubernur memberikan kelonggaran agar kami bisa pentas kembali seperti biasa," kata Wartoyo.

Permintaan itu ditanggapi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan bijak. Ia meminta para seniman bersabar dengan kondisi yang terjadi saat ini.

"Kalau ngasih izin pentas seperti biasanya, tidak akan saya izinkan. Soalnya kondisi sekarang, pentas dengan banyak orang seperti dulu itu bahaya," kata Ganjar.

Namun, Ganjar meminta para seniman tidak pasrah dengan kondisi saat ini. Masih banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap eksis, meskipun tidak harus dengan pentas seperti biasa.

"Silakan pentas, tapi virtual. Saya saja menggelar pentas virtual dengan nama Panggung Kahanan beberapa waktu lalu, itu sukses dan bisa mengumpulkan donasi Rp400 jutaan," terang Ganjar.

Menurutnya, pentas virtual adalah jalan paling tepat untuk para seniman bisa eksis di masa pendemi saat ini. Ia bahkan menawarkan channel Youtubenya yang memiliki subscriber cukup besar, sebagai saluran penyiaran panggung seniman-seniman itu.

“Selain itu, seniman harus bisa mengoptimalkan potensi lain pada dirinya agar tetap survive. Jangan hanya menggantungkan pada seni, ada yang bisa jualan makanan, buat masker atau apapun itu digerakkan," tegasnya.

Dirinnya mengimbau para seniman bersatu untuk menghadapi persoalan ini. Apabila ada diantara para seniman yang tidak bisa makan, Ganjar meminta didata dan diserahkan pada pemerintah untuk mendapatkan bantuan.

"Yang penting jangan pasrah dengan kondisi ini. Kalau ada anggota yang tidak bisa makan, kasih datanya ke saya, nanti saya bantu. Kita semua harus tetap survive bagaimanapun caranya. Karena, tidak ada di dunia ini yang siap menghadapi COVID-19," tutupnya.

Sementara itu, perwakilan seniman lain asal Pati, Wibowo Asmoro mengatakan, pengajuan permohonan izin pentas dikarenakan banyak seniman yang nasibnya sudah memburuk. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena keahliannya hanya di bidang seni.

"Kalau virtual, banyak seniman kecil yang tidak bisa mengikuti. Tapi tadi ada tawaran pentas virtual di channel yotubenya pak Ganjar, pasti akan kami tindaklanjuti," kata Wibowo.

Wibowo mengatakan akan tetap mengajak kawan-kawannya untuk terus berusaha eksis di tengah pandemi. Pentas virtual itu menurutnya solusi yang paling tepat digelar saat ini, meskipun banyak seniman yang masih belum siap dengan perubahan zaman itu.

"Nanti segera kami rapatkan dengan kawan-kawan seniman, sambil kami mendata berapa yang benar-benar kesulitan hidup untuk mendapat bantuan dari pemerintah," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu