Follow Us :              

Ganjar Minta Kegiatan Ponpes yang Jadi Klaster Ditutup Sementara

  25 September 2020  |   10:30:00  |   dibaca : 1250 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Kegiatan Ponpes yang Jadi Klaster Ditutup Sementara

25 September 2020 | 10:30:00 | dibaca : 1250
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Dua pondok pesantren di Kabupaten Kebumen dan Banyumas menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melakukan tindakan-tindakan pengamanan.

"Sudah, sekarang sudah ditangani. Sudah disemprot dan saya minta dilakukan _tracing_nya. Sekarang sudah berjalan," kata Ganjar ditemui usai rapat paripurna di DRPD Jateng, Jumat (25/9/2020).

Disinggung terkait pembelajaran di dua Ponpes itu, Ganjar meminta agar pengelola pondok menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.

"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyebut ada klaster baru penularan COVID-19 di Jawa Tengah. Klaster tersebut adalah klaster pondok pesantren yang ada di Kebumen dan Banyumas.

"Banyak klaster yang muncul di Jateng, salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di Pondok Pesantren. Kami baru menemukan ada klaster ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen," kata Yulianto.

Meski demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru itu. Sampai saat ini pihaknya masih mengebut melakukan tracing dan tindakan treatment lainnya.


Bagikan :

SEMARANG - Dua pondok pesantren di Kabupaten Kebumen dan Banyumas menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melakukan tindakan-tindakan pengamanan.

"Sudah, sekarang sudah ditangani. Sudah disemprot dan saya minta dilakukan _tracing_nya. Sekarang sudah berjalan," kata Ganjar ditemui usai rapat paripurna di DRPD Jateng, Jumat (25/9/2020).

Disinggung terkait pembelajaran di dua Ponpes itu, Ganjar meminta agar pengelola pondok menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.

"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyebut ada klaster baru penularan COVID-19 di Jawa Tengah. Klaster tersebut adalah klaster pondok pesantren yang ada di Kebumen dan Banyumas.

"Banyak klaster yang muncul di Jateng, salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di Pondok Pesantren. Kami baru menemukan ada klaster ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen," kata Yulianto.

Meski demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru itu. Sampai saat ini pihaknya masih mengebut melakukan tracing dan tindakan treatment lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu