SEMARANG - Memasuki tujuh bulan dilanda pandemic covid 19, kegiatan masyarakat mulai banyak yang kembali diselenggarakan. Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen pun mengingatkan agar kegiatan yang dilangsungkan mematuhi protokol kesehatan.

Usai menerima audiensi dari Gerakan Pemuda Ka’bah, Senin (28/09/2020) Wagub meminta penyelenggara acara disilahkan dengan catatan, tidak boleh melibatkan banyak orang. Cukup memanfaatkan teknologi, seperti zoom, google meet, dengan jumlah peserta yang terbatas.

“Mulai Februari sampai saat ini, pandemic sudah tujuh bulan. Memang masyarakat saat ini ingin betul melakukan kegiatan-kegiatan. Pengajian atau kegiatan ormas-ormas di Jateng, monggo silakan dikerjakan. Akan tetapi harus menaati protokoler (kesehatan). Misalnya lewat zoom atau aplikasi lain, sehingga kegiatan tetap berjalan dengan kepasitas yang ditentukan gugus tugas dari provinsi maupun kabupaten/ kota,” jelasnya.

Wagub berharap kepada semua pihak, terutama tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang menjadi panutan, untuk bisa menahan diri tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak. Itu dipandang penting, untuk menghindari semakin banyaknya warga yang terjangkit corona.

“Kita tidak mau penyebaran covid meningkat karena ada pergerakan-pergerakan atau kerumunan-kerumunan massa, yang diselenggarakan masyarakat,” ujarnya.

Beberapa kasus kerumunan yang menjadi catatan penting bagi Pemprov Jateng adalah hajatan di Kota Tegal, kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Magelang, dan lomba sepakbola di Brebes. Dia tidak ingin hal serupa terulang dan mengajak warga Jawa Tengah bisa menjadi contoh sebagai warga yang taat. 

“Saya berharap ini tidak terulang lagi dan bisa menjadi contoh kita bareng-bareng membuat wajah Jateng, bahwa Jateng orang yang taat, bahwa Jateng itu orang-orangnya memikirkan keselamatan yang lain,” tandasnya.