Follow Us :              

Pelajar Kota Semarang Gelar Aksi Damai dan Tolak Demo Anarkis

  19 October 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 1925 
Kategori :
Bagikan :


Pelajar Kota Semarang Gelar Aksi Damai dan Tolak Demo Anarkis

19 October 2020 | 14:00:00 | dibaca : 1925
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Pelajar SMAN 3 dan 5 Kota Semarang menggelar aksi cinta damai serta menolak tindakan anarkisme di halaman sekolah masing-masing, Senin (19/10/2020). Aksi tersebut juga diisi dengan bakti sosial kepada pelajar kurang mampu dan warga sekitar yang terdampak COVID-19. 

Menurut Ketua OSIS SMAN 3 Semarang, Latifatul Chairiyah, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari pelajar SMAN 3 Semarang yang digagas oleh pengurus OSIS dan MPK SMAN 3 Semarang. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa demonstrasi yang marak di Kota Semarang saat ini kurang tepat sasaran apabila melibatkan pelajar SMA.

“Kami mencanangkan suatu gebrakan untuk mengenalkan siswa-siswi SMAN 3 Semarang agar bisa menyampaikan pendapat dan aspirasinya dengan cara yang lebih demokratis, benar, dan tidak anarkis seperti yang marak seperti saat ini," katanya.

Latifatul berharap pelajar harus lebih bijak lagi dalam memilih platform untuk menyampaikan pendapat. 

"Demo saat ini belum menjadi kewajiban dari siswa-siswi SMA. Kita masih memiliki banyak tempat untuk menyalurkan aspirasi, seperti melalui esai atau blog.  Demo itu sendiri juga selain kita tidak boleh juga berbahaya bagi siswa-siswi SMA," katanya.

Kepala Sekolah SMA 3 Semarang, Winarto, mendukung aksi tersebut. Menurutnya, Kegiatan ini selain mengantisipasi pelajar terlibat demo juga peduli kepada orang-orang yang terdampak COVID-19.

"Kami hanya memfasilitasi tempat, semua dari anak-anak. Demo bagi pelajar itu belum saatnya dan masih ada cara yang lebih bagus untuk menyampaikan aspirasi. Saya berharap sekolah lain mempunyai semangat yang sama. Ternyata anak-anak ini juga punya data orang-orang terdampak COVID-19 yang memerlukan bantuan," jelasnya.

Aksi serupa juga digelar pelajar SMAN 5 Semarang. Menurut Ketua OSIS SMAN 5 Semarang, Muhammad Raffly Adrian P, kegiatan itu dilakukan untuk menghindari demo anarkis. Ia menyebut sebagai pelajar boleh kritis tetapi tidak anarkis. 

"Kami adakan bakti sosial untuk warga yang kurang dan juga melakukan deklarasi cinta damai yang isinya pelajar kritis bukan anarkis, pelajar berintegritas bukan serba bebas, pelajar peduli sesama, dan pelajar mempunyai nilai atau berkarakter Pancasila," lanjut Raffly.

Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang, Siswanto, mengatakan aksi dari para pelajar itu sangat luar biasa. Ia berharap aksi tersebut dapat menginspirasi pelajar lain.

"Mereka meminta izin ke sekolah untuk melakukan aksi bakti sosial dan mereka buktikan. Semoga mereka menginspirasi pelajar lain untuk tidak terlibat tindakan atau kegiatan yang tidak bermanfaat," ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pelajar SMAN 3 dan 5 Kota Semarang menggelar aksi cinta damai serta menolak tindakan anarkisme di halaman sekolah masing-masing, Senin (19/10/2020). Aksi tersebut juga diisi dengan bakti sosial kepada pelajar kurang mampu dan warga sekitar yang terdampak COVID-19. 

Menurut Ketua OSIS SMAN 3 Semarang, Latifatul Chairiyah, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari pelajar SMAN 3 Semarang yang digagas oleh pengurus OSIS dan MPK SMAN 3 Semarang. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa demonstrasi yang marak di Kota Semarang saat ini kurang tepat sasaran apabila melibatkan pelajar SMA.

“Kami mencanangkan suatu gebrakan untuk mengenalkan siswa-siswi SMAN 3 Semarang agar bisa menyampaikan pendapat dan aspirasinya dengan cara yang lebih demokratis, benar, dan tidak anarkis seperti yang marak seperti saat ini," katanya.

Latifatul berharap pelajar harus lebih bijak lagi dalam memilih platform untuk menyampaikan pendapat. 

"Demo saat ini belum menjadi kewajiban dari siswa-siswi SMA. Kita masih memiliki banyak tempat untuk menyalurkan aspirasi, seperti melalui esai atau blog.  Demo itu sendiri juga selain kita tidak boleh juga berbahaya bagi siswa-siswi SMA," katanya.

Kepala Sekolah SMA 3 Semarang, Winarto, mendukung aksi tersebut. Menurutnya, Kegiatan ini selain mengantisipasi pelajar terlibat demo juga peduli kepada orang-orang yang terdampak COVID-19.

"Kami hanya memfasilitasi tempat, semua dari anak-anak. Demo bagi pelajar itu belum saatnya dan masih ada cara yang lebih bagus untuk menyampaikan aspirasi. Saya berharap sekolah lain mempunyai semangat yang sama. Ternyata anak-anak ini juga punya data orang-orang terdampak COVID-19 yang memerlukan bantuan," jelasnya.

Aksi serupa juga digelar pelajar SMAN 5 Semarang. Menurut Ketua OSIS SMAN 5 Semarang, Muhammad Raffly Adrian P, kegiatan itu dilakukan untuk menghindari demo anarkis. Ia menyebut sebagai pelajar boleh kritis tetapi tidak anarkis. 

"Kami adakan bakti sosial untuk warga yang kurang dan juga melakukan deklarasi cinta damai yang isinya pelajar kritis bukan anarkis, pelajar berintegritas bukan serba bebas, pelajar peduli sesama, dan pelajar mempunyai nilai atau berkarakter Pancasila," lanjut Raffly.

Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang, Siswanto, mengatakan aksi dari para pelajar itu sangat luar biasa. Ia berharap aksi tersebut dapat menginspirasi pelajar lain.

"Mereka meminta izin ke sekolah untuk melakukan aksi bakti sosial dan mereka buktikan. Semoga mereka menginspirasi pelajar lain untuk tidak terlibat tindakan atau kegiatan yang tidak bermanfaat," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu