Follow Us :              

Pelajar SMK Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubernur

  19 October 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 1564 
Kategori :
Bagikan :


Pelajar SMK Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubernur

19 October 2020 | 14:00:00 | dibaca : 1564
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, para pelajar SMK di Kota Semarang bergantian melakukan aksi. Mulai dari Drum Coprs SMK 10, hingga tari gerakan cuci tangan dan rebana dari SMK 4 Semarang.

Bukan tanpa alasan, puluhan pelajar itu menggelar aksi damai pada Senin (19/10/2020) untuk menolak demo anarkis dan provokasi terhadap pelajar terlibat dalam demo.

Aksi itu dimulai dengan longmarch dari Taman Indonesia Kaya, kemudian mengitari jalan Pahlawan dan berhenti di depan Kantor Gubernur Jateng.

Siswi SMK 10, Delisya, menegaskan dirinya sama sekali tak setuju dengan aksi anarkisme dalam demo yang melibatkan pelajar. 

“Saya prihatin dengan para pelajar yang diprovokasi ikut demo. Seharusnya pelajar bisa menggunakan cara yang lebih cerdas lagi seperti ini,” ucap Delisya.

Senada dengan Delisya, Siswa kelas XII SMK 10 Semarang, Irvan Rizki juga menolak keras provokasi terhadap pelajar untuk ikut serta dalam aksi anarkis yang justru hanya merugikan mereka sendiri.

“Kami nggak mau nama SMK akhirnya jadi jelek karena pelajarnya terprovokasi ikut demo,” katanya.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Sudarto, secara tegas menolak aksi anarkisme dan provokasi terhadap siswa atau pelajar. Sudarto sebagai anggota komite sekaligus wali murid menyesalkan aksi demo yang ternyata melibatkan banyak siswa.

“Tolong jangan provokasi anak-anak kami, anak kami ingin berprestasi, jangan bunuh anak-anak kami,” tegas Sudarto dalam orasinya.


Bagikan :

SEMARANG - Di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, para pelajar SMK di Kota Semarang bergantian melakukan aksi. Mulai dari Drum Coprs SMK 10, hingga tari gerakan cuci tangan dan rebana dari SMK 4 Semarang.

Bukan tanpa alasan, puluhan pelajar itu menggelar aksi damai pada Senin (19/10/2020) untuk menolak demo anarkis dan provokasi terhadap pelajar terlibat dalam demo.

Aksi itu dimulai dengan longmarch dari Taman Indonesia Kaya, kemudian mengitari jalan Pahlawan dan berhenti di depan Kantor Gubernur Jateng.

Siswi SMK 10, Delisya, menegaskan dirinya sama sekali tak setuju dengan aksi anarkisme dalam demo yang melibatkan pelajar. 

“Saya prihatin dengan para pelajar yang diprovokasi ikut demo. Seharusnya pelajar bisa menggunakan cara yang lebih cerdas lagi seperti ini,” ucap Delisya.

Senada dengan Delisya, Siswa kelas XII SMK 10 Semarang, Irvan Rizki juga menolak keras provokasi terhadap pelajar untuk ikut serta dalam aksi anarkis yang justru hanya merugikan mereka sendiri.

“Kami nggak mau nama SMK akhirnya jadi jelek karena pelajarnya terprovokasi ikut demo,” katanya.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Sudarto, secara tegas menolak aksi anarkisme dan provokasi terhadap siswa atau pelajar. Sudarto sebagai anggota komite sekaligus wali murid menyesalkan aksi demo yang ternyata melibatkan banyak siswa.

“Tolong jangan provokasi anak-anak kami, anak kami ingin berprestasi, jangan bunuh anak-anak kami,” tegas Sudarto dalam orasinya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu