Follow Us :              

Gubernur Beri Penghargaan Pendonor Darah Sukarela

  26 October 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1121 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Beri Penghargaan Pendonor Darah Sukarela

26 October 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1121
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pendonor darah sukarela menjadi benteng terkuat pemenuhan kebutuhan darah di Jawa Tengah. Terbukti, 99% kebutuhan darah di provinsi ini dapat terpenuhi dari para pendonor sukarela itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara khusus memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pendonor sukarela itu. Mereka yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 50 dan 75 kali, mendapat piagam penghargaan dari Gubernur Ganjar di gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (26/10/2020).

"Kita tidak bisa menggantikan darah para pendonor ini, yang bisa dilakukan hanya memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka. Maka acara ini merupakan tradisi yang terus kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kami pada mereka," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, semangat para pendonor darah sukarela ini patut dicontoh. Mereka dengan semangat dan tanpa pamrih, memberikan darahnya kepada siapapun yang membutuhkan. 

"Keikhlasan kawan-kawan inilah yang harus kita contoh. Mereka sudah sepuh, ada yang ibu-ibu dengan kesibukannya masih rela mendonorkan darahnya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ini sebuah tindakan kemanusiaan sekaligus spiritualitas yang tinggi" tegasnya.

Ganjar mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk meniru tindakan kemanusiaan para pendonor sukarela ini. Ia meminta masyarakat menjadikan aktivitas donor darah sebagai sebuah gaya hidup baru.

"Jadikan donor darah ini sebagai gaya hidup baru. Dengan mendonorkan darah, kita bisa lebih sehat sekaligus bisa membantu sesama," pungkasnya.

Salah satu pendonor sukarela ke-75, Andre mengatakan sangat bangga mendapat penghargaan dari Ganjar. Menurutnya, penghargaan ini dapat lebih memicu semangatnya untuk mendonorkan darah.

"Ya saya tidak punya materi lebih untuk membantu orang lain, tapi saya bisa membantu mereka dengan darah saya ini," ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pendonor darah sukarela menjadi benteng terkuat pemenuhan kebutuhan darah di Jawa Tengah. Terbukti, 99% kebutuhan darah di provinsi ini dapat terpenuhi dari para pendonor sukarela itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara khusus memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pendonor sukarela itu. Mereka yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 50 dan 75 kali, mendapat piagam penghargaan dari Gubernur Ganjar di gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (26/10/2020).

"Kita tidak bisa menggantikan darah para pendonor ini, yang bisa dilakukan hanya memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka. Maka acara ini merupakan tradisi yang terus kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kami pada mereka," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, semangat para pendonor darah sukarela ini patut dicontoh. Mereka dengan semangat dan tanpa pamrih, memberikan darahnya kepada siapapun yang membutuhkan. 

"Keikhlasan kawan-kawan inilah yang harus kita contoh. Mereka sudah sepuh, ada yang ibu-ibu dengan kesibukannya masih rela mendonorkan darahnya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ini sebuah tindakan kemanusiaan sekaligus spiritualitas yang tinggi" tegasnya.

Ganjar mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk meniru tindakan kemanusiaan para pendonor sukarela ini. Ia meminta masyarakat menjadikan aktivitas donor darah sebagai sebuah gaya hidup baru.

"Jadikan donor darah ini sebagai gaya hidup baru. Dengan mendonorkan darah, kita bisa lebih sehat sekaligus bisa membantu sesama," pungkasnya.

Salah satu pendonor sukarela ke-75, Andre mengatakan sangat bangga mendapat penghargaan dari Ganjar. Menurutnya, penghargaan ini dapat lebih memicu semangatnya untuk mendonorkan darah.

"Ya saya tidak punya materi lebih untuk membantu orang lain, tapi saya bisa membantu mereka dengan darah saya ini," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu