Follow Us :              

Pemprov Dukung Terbentuknya Asosiasi Pengusaha Briket Batok Kelapa

  12 November 2020  |   09:30:00  |   dibaca : 3684 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Dukung Terbentuknya Asosiasi Pengusaha Briket Batok Kelapa

12 November 2020 | 09:30:00 | dibaca : 3684
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG -  Ekspor briket batok arang di Jawa Tengah justru mengalami kenaikan sebesar 10-50%. Tingginya kenaikan ekspor tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja pengusaha briket arang batok kelapa itu. Meskipun di tengah pandemi, mereka justru kebanjiran order dan ekspor meningkat.

 "Ini keren, justru ekspornya meningkat selama pandemi. Yang ekspor-ekspor seperti ini yang perlu kita dorong, karena bisa meningkatkan devisa," jelasnya pada saat bertemu dengan sejumlah pengusaha briket arang batok kelapa Jateng di ruang kerja Gubernur, Kamis (12/11/2020)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan mendukung terbentuknya asosiasi di kalangan pengusaha briket arang batok kelapa. Selain sebagai wadah komunikasi, dengan asosiasi itu semuanya memiliki wadah untuk maju bersama.

"Saya mendukung terbentuknya asosiasi ini, jadi nanti yang sudah sukses bisa memfasilitasi dan membantu yang baru mulai. Kalau ada persoalan, solahkan dikumpulkan dan diinventarisasi. Nanti pasti akan kami bantu," ungkap ganjar.

Pengusaha briket arang batok kelapa asal Kendal, Istikanah mengatakan selama pandemi ekspor briket mengalami kenaikan hingga 20%. Ia yang sudah menekuni bisnis briket arang batok kelapa sejak 10 tahun silam itu menyebutkan dalam sebulan dapat mengekspor 8-10 kontainer briket. Negara tujuan sebagian besar berada di Timur Tengah.

"Pandemi justru jadi berkah, karena banyak kafe tutup jadi masyarakat banyak yang beraktivitas rumah. Ini yang membuat pesanan bertambah banyak. Dalam sebulan saja, omzet saya bisa mencapai Rp3,5 miliar," jelasnya.

Hal senada disampaikan Dipta Sulistyanto, pengusaha briket arang batok kelapa asal Klaten. Kepada Ganjar, Dipta mengatakan bisnis ekspornya naik hingga 50% selama pandemi.

"Artinya kami tidak terdampak dengan adanya pandemi ini," imbuh Dipta yang mengaku ekspor ke Brasil dan beberapa negara di Amerika Latin.

Briket arang batok kelapa asal Jateng lanjut Dipta memang diminati banyak negara internasional. Kualitasnya dinilai sebagai yang terbaik di dunia, sehingga banyak negara berminat mengimpor.

"Untuk itu, kami sedang membuat asosiasi pengusaha briket arang batok kelapa Indonesia. Tujuannya untuk menghimpun pengusaha yang bergelut di bidang ini, dan memberikan edukasi agar bisa masuk pasar ekspor. Bagaimana menjaga kualitas briket terbaik, cara packaging dan lainnya," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG -  Ekspor briket batok arang di Jawa Tengah justru mengalami kenaikan sebesar 10-50%. Tingginya kenaikan ekspor tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja pengusaha briket arang batok kelapa itu. Meskipun di tengah pandemi, mereka justru kebanjiran order dan ekspor meningkat.

 "Ini keren, justru ekspornya meningkat selama pandemi. Yang ekspor-ekspor seperti ini yang perlu kita dorong, karena bisa meningkatkan devisa," jelasnya pada saat bertemu dengan sejumlah pengusaha briket arang batok kelapa Jateng di ruang kerja Gubernur, Kamis (12/11/2020)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan mendukung terbentuknya asosiasi di kalangan pengusaha briket arang batok kelapa. Selain sebagai wadah komunikasi, dengan asosiasi itu semuanya memiliki wadah untuk maju bersama.

"Saya mendukung terbentuknya asosiasi ini, jadi nanti yang sudah sukses bisa memfasilitasi dan membantu yang baru mulai. Kalau ada persoalan, solahkan dikumpulkan dan diinventarisasi. Nanti pasti akan kami bantu," ungkap ganjar.

Pengusaha briket arang batok kelapa asal Kendal, Istikanah mengatakan selama pandemi ekspor briket mengalami kenaikan hingga 20%. Ia yang sudah menekuni bisnis briket arang batok kelapa sejak 10 tahun silam itu menyebutkan dalam sebulan dapat mengekspor 8-10 kontainer briket. Negara tujuan sebagian besar berada di Timur Tengah.

"Pandemi justru jadi berkah, karena banyak kafe tutup jadi masyarakat banyak yang beraktivitas rumah. Ini yang membuat pesanan bertambah banyak. Dalam sebulan saja, omzet saya bisa mencapai Rp3,5 miliar," jelasnya.

Hal senada disampaikan Dipta Sulistyanto, pengusaha briket arang batok kelapa asal Klaten. Kepada Ganjar, Dipta mengatakan bisnis ekspornya naik hingga 50% selama pandemi.

"Artinya kami tidak terdampak dengan adanya pandemi ini," imbuh Dipta yang mengaku ekspor ke Brasil dan beberapa negara di Amerika Latin.

Briket arang batok kelapa asal Jateng lanjut Dipta memang diminati banyak negara internasional. Kualitasnya dinilai sebagai yang terbaik di dunia, sehingga banyak negara berminat mengimpor.

"Untuk itu, kami sedang membuat asosiasi pengusaha briket arang batok kelapa Indonesia. Tujuannya untuk menghimpun pengusaha yang bergelut di bidang ini, dan memberikan edukasi agar bisa masuk pasar ekspor. Bagaimana menjaga kualitas briket terbaik, cara packaging dan lainnya," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu