Follow Us :              

Pemprov Jateng Akan Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU

  17 November 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 1041 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Akan Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU

17 November 2020 | 11:00:00 | dibaca : 1041
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menambah sekitar sepuluh kamar isolasi dan dua Intensive Care Unit (ICU) di tiap rumah sakit milik pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai langkah penanganan kasus COVID-19 di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa total penambahan sekitar 520 kamar isolasi dan 104 ICU. Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan.

"Kita buat arisan ICU satu sampai dua minggu ke depan. Di masing-masing rumah sakit dua ICU jadi ada sekitar 104 ICU. Dan, untuk tempat tidur ada penambahan 520 tempat tidur," ujarnya usai Rakor penanganan percepatan COVID-19 di Jawa Tengah, ruang rapat lantai kantor Gubernuran, Selasa (17/11/2020).

Ganjar menyebut kasus COVID-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir. Tercatat, minggu ke-44 terdapat tambahan 2319 kasus, minggu ke-45 naik 3903 kasus dan minggu ke-46 sekitar 3646 kasus.

"Tinggi sekali, baca di koran serem. Itu karena ada data delay, juga hasil tesnya makin bagus. Jadi kalau banyak tes, bisa juga banyak tambahan. Tapi ini ada tren menurun, dan semoga terus turun," papar Ganjar.

Selain itu, Ia akan melakukan antisipasi kegiatan hingga akhir tahun. Ia meminta pemerintah kabupaten/kota mendata dan melaporkan semua agenda kegiatan. Menurutnya, dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi.

"Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun. Ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti maulid nabi, natal dan juga malam tahun baru. Kita semua minta seluruh kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan, biar kita bisa antisipasi," terangnya.

Ganjar juga meminta program Jogo Tonggo untuk bisa diaktifkan secara optimal lantaran tingginya kasus COVID-19 di klaster keluarga.

"Jogo Tonggo kembali diaktifkan, kita minta bantuan PKK, Posyandu dan kades kita minta untuk berjalan," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan bahwa sampai saat ini okupansi rumah sakit masih tergolong aman. Namun, pihaknya akan melakukan penambahan tempat tidur isolasi dan ICU.

"Fluktuatif naik-turun per hari, sampai saat ini masih aman. Tapi sesuai arahan Pak Gubernur tadi, kita akan menambah ICU maupun tempat isolasi. Memang belum mengkhawatirkan tapi itu (penambahan) penting," tuturnya.

Penambahan tempat tidur isolasi dan ICU tersebut, lanjutnya, beserta dengan peralatan yang dibutuhkan.

"Dari pertemuan dengan Direktur rumah sakit milik pemerintab daerah ada 52 itu sepakat ada penambahan. Itu juga dengan alatnya seperti ventilator dan lainnya," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menambah sekitar sepuluh kamar isolasi dan dua Intensive Care Unit (ICU) di tiap rumah sakit milik pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai langkah penanganan kasus COVID-19 di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa total penambahan sekitar 520 kamar isolasi dan 104 ICU. Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan.

"Kita buat arisan ICU satu sampai dua minggu ke depan. Di masing-masing rumah sakit dua ICU jadi ada sekitar 104 ICU. Dan, untuk tempat tidur ada penambahan 520 tempat tidur," ujarnya usai Rakor penanganan percepatan COVID-19 di Jawa Tengah, ruang rapat lantai kantor Gubernuran, Selasa (17/11/2020).

Ganjar menyebut kasus COVID-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir. Tercatat, minggu ke-44 terdapat tambahan 2319 kasus, minggu ke-45 naik 3903 kasus dan minggu ke-46 sekitar 3646 kasus.

"Tinggi sekali, baca di koran serem. Itu karena ada data delay, juga hasil tesnya makin bagus. Jadi kalau banyak tes, bisa juga banyak tambahan. Tapi ini ada tren menurun, dan semoga terus turun," papar Ganjar.

Selain itu, Ia akan melakukan antisipasi kegiatan hingga akhir tahun. Ia meminta pemerintah kabupaten/kota mendata dan melaporkan semua agenda kegiatan. Menurutnya, dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi.

"Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun. Ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti maulid nabi, natal dan juga malam tahun baru. Kita semua minta seluruh kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan, biar kita bisa antisipasi," terangnya.

Ganjar juga meminta program Jogo Tonggo untuk bisa diaktifkan secara optimal lantaran tingginya kasus COVID-19 di klaster keluarga.

"Jogo Tonggo kembali diaktifkan, kita minta bantuan PKK, Posyandu dan kades kita minta untuk berjalan," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan bahwa sampai saat ini okupansi rumah sakit masih tergolong aman. Namun, pihaknya akan melakukan penambahan tempat tidur isolasi dan ICU.

"Fluktuatif naik-turun per hari, sampai saat ini masih aman. Tapi sesuai arahan Pak Gubernur tadi, kita akan menambah ICU maupun tempat isolasi. Memang belum mengkhawatirkan tapi itu (penambahan) penting," tuturnya.

Penambahan tempat tidur isolasi dan ICU tersebut, lanjutnya, beserta dengan peralatan yang dibutuhkan.

"Dari pertemuan dengan Direktur rumah sakit milik pemerintab daerah ada 52 itu sepakat ada penambahan. Itu juga dengan alatnya seperti ventilator dan lainnya," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu