Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
SEMARANG - Kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan dari minggu ke minggu. Dalam empat minggu terakhir, Provinsi Jawa Tengah terbebas dari zona merah karena tidak ada satupun kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah masuk katagori resiko tinggi.
Walau menunjukan tren yang bagus, pelandaian kasus itu tidak mengendorkan upaya tracing dan testing di Provinsi Jawa Tengah. Sebab, hal itu untuk mengejar standar yang sudah ditetapkan.
"Jangan kendor, testing dan tracing harus terus digenjot dan makin banyak lagi, karena rata-rata fasilitas semua daerah sudah punya. Tinggal nanti kalau butuh reagen, kami siap bantu," kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (8/3/2021).
Dilihat dari data epidemologis berbentuk grafik yang ditunjukan Ganjar, mulai dari kondisi awal pada tahun 2020 sampai sekarang menunjukan pelandaiaan.
"Kalau dilihat dari grafiknya, kasus yang meninggal puncaknya ternyata di November 2020 dan kasus aktif puncaknya di awal-awal Desember. Setelah itu terus turun sangat drastis sampai saat ini," ungkap Ganjar.
Dari data terakhir yang Ganjar terima, kasus aktif di Jawa Tengah saat ini sebanyak 6.038 atau turun 10,49% dari minggu sebelumnya. Kasus dirawat ada 3.440 dan isolasi sebanyak 2.598 orang, turun 15,97% dari minggu sebelumnya.
"Itu perkembangan terakhirnya, jadi memang terus menurun sangat drastis. Relatif dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro berjalan dengan baik. Tapi sekali lagi saya minta jangan lengah, meskipun berjalan bagus dan adanya vaksin ini memberikan semangat serta harapan baru," pungkas Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, penurunan kasus COVID-19 di Jawa Tengah memang sangat drastis. Dibanding pada saat puncak kasus konfirmasi pada awal Desember 2020, hingga minggu ini sudah menurun sebesar 73,5%.
Lebih lanjut, Tren penambahan kasus baru juga terus menurun tiap minggunya. Sementara tingkat angka kesembuhan atau recovery rate (RR) di Jawa Tengah sudah mencapai 90,01% hingga 7 Maret 2021.
"Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Jawa Tengah juga terus menurun. Tempat tidur isolasi total 8555 hanya terpakai 2668. Sementara ICU dari total 1091, saat ini hanya terpakai 321. Hal itu juga terjadi di tempat isolasi terpusat Donohudan yang kapasitasnya 872 saat ini hanya berisi 22 orang, serta BPSDM dengan kapasitas 266 tempat tidur, saat ini hanya terisi 18 orang," jelas Yulianto Prabowo.
SEMARANG - Kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan dari minggu ke minggu. Dalam empat minggu terakhir, Provinsi Jawa Tengah terbebas dari zona merah karena tidak ada satupun kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah masuk katagori resiko tinggi.
Walau menunjukan tren yang bagus, pelandaian kasus itu tidak mengendorkan upaya tracing dan testing di Provinsi Jawa Tengah. Sebab, hal itu untuk mengejar standar yang sudah ditetapkan.
"Jangan kendor, testing dan tracing harus terus digenjot dan makin banyak lagi, karena rata-rata fasilitas semua daerah sudah punya. Tinggal nanti kalau butuh reagen, kami siap bantu," kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (8/3/2021).
Dilihat dari data epidemologis berbentuk grafik yang ditunjukan Ganjar, mulai dari kondisi awal pada tahun 2020 sampai sekarang menunjukan pelandaiaan.
"Kalau dilihat dari grafiknya, kasus yang meninggal puncaknya ternyata di November 2020 dan kasus aktif puncaknya di awal-awal Desember. Setelah itu terus turun sangat drastis sampai saat ini," ungkap Ganjar.
Dari data terakhir yang Ganjar terima, kasus aktif di Jawa Tengah saat ini sebanyak 6.038 atau turun 10,49% dari minggu sebelumnya. Kasus dirawat ada 3.440 dan isolasi sebanyak 2.598 orang, turun 15,97% dari minggu sebelumnya.
"Itu perkembangan terakhirnya, jadi memang terus menurun sangat drastis. Relatif dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro berjalan dengan baik. Tapi sekali lagi saya minta jangan lengah, meskipun berjalan bagus dan adanya vaksin ini memberikan semangat serta harapan baru," pungkas Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, penurunan kasus COVID-19 di Jawa Tengah memang sangat drastis. Dibanding pada saat puncak kasus konfirmasi pada awal Desember 2020, hingga minggu ini sudah menurun sebesar 73,5%.
Lebih lanjut, Tren penambahan kasus baru juga terus menurun tiap minggunya. Sementara tingkat angka kesembuhan atau recovery rate (RR) di Jawa Tengah sudah mencapai 90,01% hingga 7 Maret 2021.
"Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Jawa Tengah juga terus menurun. Tempat tidur isolasi total 8555 hanya terpakai 2668. Sementara ICU dari total 1091, saat ini hanya terpakai 321. Hal itu juga terjadi di tempat isolasi terpusat Donohudan yang kapasitasnya 872 saat ini hanya berisi 22 orang, serta BPSDM dengan kapasitas 266 tempat tidur, saat ini hanya terisi 18 orang," jelas Yulianto Prabowo.
Berita Terbaru