Follow Us :              

Sound of Borobudur, Ide Ganjar "Menghidupkan" Relief Candi Dalam Musik dan Tari

  07 April 2021  |   18:00:00  |   dibaca : 1879 
Kategori :
Bagikan :


Sound of Borobudur, Ide Ganjar "Menghidupkan" Relief Candi Dalam Musik dan Tari

07 April 2021 | 18:00:00 | dibaca : 1879
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendatangi kediaman seniman senior Tanto Mendut, di Kabupaten Magelang, Rabu (7/4/2021) malam. Pertemuan itu membahas rencana pengembangan kawasan objek wisata Candi Borobudur, sebagai destinasi super prioritas nasional. 

Ganjar mengatakan, bahwa pengembangan Borobudur tidak cukup hanya dalam hal pembangunan fisik. Penggalian nilai historis, nilai budaya, seni dan arsitektur justru menjadi hal yang harus lebih dikembangkan.

"Saya ingin menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata yang lengkap dan utuh. Maka saya menemui mas Tanto Mendut ini, sebagai bagian mewujudkan itu," ujarnya.

Salah satu kegiatan yang ingin diwujudkan Ganjar dengan Tanto Mendut dalam waktu dekat, adalah menghidupkan seni musik dan tari. Ganjar ingin membuat sebuah acara bernama Sound of Borobudur, yakni pagelaran musik dan tari seperti yang tergambar dalam relief-relief Borobudur.

"Saya ingin mengembangkan banyak hal dari Borobudur, salah satunya adalah musik dan tari. Sound of Borobudur tentu akan membuat pengembangan kawasan ini semakin menarik," ucapnya. 

Sementara itu, Tanto Mendut mengatakan, Borobudur bukan hanya bangunan semata. Ia merupakan pusaka yang mengajarkan tentang teknologi, arsitektur, pengobatan, seni, budaya dan banyak hal lainnya.

"Borobudur itu ibarat pusaka, ini mutiara yang memiliki banyak dimensi. Ada gunung, ada desa-desa, masyarakat, binatang dan lainnya," kata Tanto. 

Ia mendukung penuh langkah pemerintah melakukan penataan kawasan Borobudur secara menyeluruh. Tidak hanya fokus pada candinya, namun banyak hal lain yang bisa dikembangkan. 

"Borobudur memiliki banyak sekali nilai-nilai yang bisa dikembangkan. Saya sendiri telah diundang ke Hiroshima dan Istanbul, untuk menjadi pembicara tentang Borobudur, baik dari arsitekturnya, habitatnya dan lain sebagainya," imbuhnya. 

Tanto juga mengingatkan pemerintah, bahwa dalam pengembangan Borobudur, penting untuk memahami bahwa Borobudur merupakan sebuah karya seni. Sehingga, untuk mengembangkan kawasan itu, harus merangkul seniman dan budayawan yang ada di sekitarnya. 

"Merangkul dalam makna yang kualitatif, jadi benar-benar menggerakkan seniman untuk mengisi ruang-ruang itu. Jangan lupa juga merangkul petani, karena Borobudur juga karya petani," pungkasnya.


Bagikan :

MAGELANG -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendatangi kediaman seniman senior Tanto Mendut, di Kabupaten Magelang, Rabu (7/4/2021) malam. Pertemuan itu membahas rencana pengembangan kawasan objek wisata Candi Borobudur, sebagai destinasi super prioritas nasional. 

Ganjar mengatakan, bahwa pengembangan Borobudur tidak cukup hanya dalam hal pembangunan fisik. Penggalian nilai historis, nilai budaya, seni dan arsitektur justru menjadi hal yang harus lebih dikembangkan.

"Saya ingin menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata yang lengkap dan utuh. Maka saya menemui mas Tanto Mendut ini, sebagai bagian mewujudkan itu," ujarnya.

Salah satu kegiatan yang ingin diwujudkan Ganjar dengan Tanto Mendut dalam waktu dekat, adalah menghidupkan seni musik dan tari. Ganjar ingin membuat sebuah acara bernama Sound of Borobudur, yakni pagelaran musik dan tari seperti yang tergambar dalam relief-relief Borobudur.

"Saya ingin mengembangkan banyak hal dari Borobudur, salah satunya adalah musik dan tari. Sound of Borobudur tentu akan membuat pengembangan kawasan ini semakin menarik," ucapnya. 

Sementara itu, Tanto Mendut mengatakan, Borobudur bukan hanya bangunan semata. Ia merupakan pusaka yang mengajarkan tentang teknologi, arsitektur, pengobatan, seni, budaya dan banyak hal lainnya.

"Borobudur itu ibarat pusaka, ini mutiara yang memiliki banyak dimensi. Ada gunung, ada desa-desa, masyarakat, binatang dan lainnya," kata Tanto. 

Ia mendukung penuh langkah pemerintah melakukan penataan kawasan Borobudur secara menyeluruh. Tidak hanya fokus pada candinya, namun banyak hal lain yang bisa dikembangkan. 

"Borobudur memiliki banyak sekali nilai-nilai yang bisa dikembangkan. Saya sendiri telah diundang ke Hiroshima dan Istanbul, untuk menjadi pembicara tentang Borobudur, baik dari arsitekturnya, habitatnya dan lain sebagainya," imbuhnya. 

Tanto juga mengingatkan pemerintah, bahwa dalam pengembangan Borobudur, penting untuk memahami bahwa Borobudur merupakan sebuah karya seni. Sehingga, untuk mengembangkan kawasan itu, harus merangkul seniman dan budayawan yang ada di sekitarnya. 

"Merangkul dalam makna yang kualitatif, jadi benar-benar menggerakkan seniman untuk mengisi ruang-ruang itu. Jangan lupa juga merangkul petani, karena Borobudur juga karya petani," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu