Follow Us :              

Pandemi Belum Selesai, Ganjar Imbau Guru Lebih Ketat Laksanakan Prokes

  19 April 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1199 
Kategori :
Bagikan :


Pandemi Belum Selesai, Ganjar Imbau Guru Lebih Ketat Laksanakan Prokes

19 April 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1199
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) 140 sekolah di Jawa Tengah berjalan dengan baik. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hingga hari ini tidak ada temuan masalah berarti dari pelaksanaan uji coba itu. 

"Evaluasi PTM alhamdulillah sampai hari ini berjalan bagus dan belum ada temuan (masalah) yang luar biasa," ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (19/4/2021). 

Dari sisi kedisiplinan protokol kesehatan siswa, Ganjar menilai uji coba PTM berjalan baik. Sedangkan di kalangan guru, masih perlu ditingkatkan. 

"Kalau siswanya sudah jalan bagus, hanya (pihak) gurunya yang masih perlu memperbaiki kebiasaan," tegasnya. 

Dengan keberhasilan uji coba PTM tersebut, Ganjar mengatakan, akan ada kemungkinan penambahan sekolah dalam uji coba tahap kedua, yaitu pada 26 April sampai 7 Mei 2021 mendatang. Tetapi semua itu harus dibahas dengan detail dan matang terlebih dahulu. 

"Sekarang yang kita siapkan justru ujian luring yang sudah diinformasikan (dari) beberapa kabupaten/kota. Maka saya mintakan yang mau melakukan ujian luring harus menyampaikan persiapan kepada kami (Pemerintah Provinsi) sesuai ketentuan yang ada. Tidak boleh jalan sendiri sebelum diizinkan. Nanti akan ada tim untuk melakukan review (tinjauan) persiapan agar nanti bisa aman semuanya," terangnya. 

Kasus SMAN Gondang Sragen

Pada kesempatan itu, Ganjar juga membahas terkait klaster Covid-19 di SMAN 1 Gondang Sragen yang menyebabkan tiga guru meninggal dunia. Ganjar menegaskan,  SMAN 1 Gondang Sragen tidak termasuk dalam bagian sekolah yang melaksanakan uji coba PTM. 

"Yang di Sragen itu bukan PTM, sudah kita cek. Justru sebenarnya yang kita awasi itu yang tidak PTM, dan ternyata dia tidak melaksanakan aktivitas di sekolah. Hanya ada guru yang ketularan dari kegiatan lain dan menularkan pada teman-temannya," terangnya. 

Meski begitu, kejadian di SMAN 1 Gondang itu seharusnya membuat para guru harus lebih berhati-hati. Meski kurva Covid-19 sudah menurun, namun protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan ketat. 

"Kemarin-kemarin sebenarnya kita sudah lakukan pengetatan, khususnya untuk guru-guru. Saya sudah komunikasi, untuk mereka-mereka ini diketatkan lagi, baik yang PTM maupun yang tidak PTM. Saya khawatir, (guru) yang tidak PTM itu merasa punya kelonggaran, terus gurunya malah bepergian ke daerah lain, kumpul-kumpul. Ini kan bahaya (bagi guru yang lain)," tegasnya. 

Terkait kondisi terkini, Ganjar mengatakan klaster SMAN 1 Gondang sudah ditangani. Beberapa guru dan karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) dan beberapa berhasil disembuhkan. 

"Beberapa memang ada yang meninggal. Maka saya sampaikan hati-hati betul. Semua ini belum selesai, protokol kesehatan harus tetap ketat," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) 140 sekolah di Jawa Tengah berjalan dengan baik. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hingga hari ini tidak ada temuan masalah berarti dari pelaksanaan uji coba itu. 

"Evaluasi PTM alhamdulillah sampai hari ini berjalan bagus dan belum ada temuan (masalah) yang luar biasa," ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (19/4/2021). 

Dari sisi kedisiplinan protokol kesehatan siswa, Ganjar menilai uji coba PTM berjalan baik. Sedangkan di kalangan guru, masih perlu ditingkatkan. 

"Kalau siswanya sudah jalan bagus, hanya (pihak) gurunya yang masih perlu memperbaiki kebiasaan," tegasnya. 

Dengan keberhasilan uji coba PTM tersebut, Ganjar mengatakan, akan ada kemungkinan penambahan sekolah dalam uji coba tahap kedua, yaitu pada 26 April sampai 7 Mei 2021 mendatang. Tetapi semua itu harus dibahas dengan detail dan matang terlebih dahulu. 

"Sekarang yang kita siapkan justru ujian luring yang sudah diinformasikan (dari) beberapa kabupaten/kota. Maka saya mintakan yang mau melakukan ujian luring harus menyampaikan persiapan kepada kami (Pemerintah Provinsi) sesuai ketentuan yang ada. Tidak boleh jalan sendiri sebelum diizinkan. Nanti akan ada tim untuk melakukan review (tinjauan) persiapan agar nanti bisa aman semuanya," terangnya. 

Kasus SMAN Gondang Sragen

Pada kesempatan itu, Ganjar juga membahas terkait klaster Covid-19 di SMAN 1 Gondang Sragen yang menyebabkan tiga guru meninggal dunia. Ganjar menegaskan,  SMAN 1 Gondang Sragen tidak termasuk dalam bagian sekolah yang melaksanakan uji coba PTM. 

"Yang di Sragen itu bukan PTM, sudah kita cek. Justru sebenarnya yang kita awasi itu yang tidak PTM, dan ternyata dia tidak melaksanakan aktivitas di sekolah. Hanya ada guru yang ketularan dari kegiatan lain dan menularkan pada teman-temannya," terangnya. 

Meski begitu, kejadian di SMAN 1 Gondang itu seharusnya membuat para guru harus lebih berhati-hati. Meski kurva Covid-19 sudah menurun, namun protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan ketat. 

"Kemarin-kemarin sebenarnya kita sudah lakukan pengetatan, khususnya untuk guru-guru. Saya sudah komunikasi, untuk mereka-mereka ini diketatkan lagi, baik yang PTM maupun yang tidak PTM. Saya khawatir, (guru) yang tidak PTM itu merasa punya kelonggaran, terus gurunya malah bepergian ke daerah lain, kumpul-kumpul. Ini kan bahaya (bagi guru yang lain)," tegasnya. 

Terkait kondisi terkini, Ganjar mengatakan klaster SMAN 1 Gondang sudah ditangani. Beberapa guru dan karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) dan beberapa berhasil disembuhkan. 

"Beberapa memang ada yang meninggal. Maka saya sampaikan hati-hati betul. Semua ini belum selesai, protokol kesehatan harus tetap ketat," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu