Follow Us :              

Taj Yasin Ajak Menwa Mahadipa Jadi Garda Terdepan Hadapi Covid-19

  27 April 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 891 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Ajak Menwa Mahadipa Jadi Garda Terdepan Hadapi Covid-19

27 April 2021 | 15:00:00 | dibaca : 891
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak Relawan Covid-19 Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahadipa Jawa Tengah, satukan tekad  bersinergi untuk menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

"Jadilah garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Ajak seluruh masyarakat agar patuh terhadap 5M. Kampanyekan tertib dalam menjalankan protokol kesehatan secara inovatif dan kreatif," ujar Taj Yasin saat memberi sambutan pada pelatihan Relawan Covid-19 Menwa Mahadipa Jawa Tengah via Zoom Meeting di Semarang, Selasa (27/4/2021). 

Menurutnya, berbagai keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, tidak boleh lantas membuat berpuas diri. Semua harus berkaca pada kasus terjadinya lonjakan penyebaran Covid-19 di India yang terjadi saat ini. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak mampu lagi menampung jumlah pasien Covid-19. Kondisi ini bahkan mampu memecahkan rekor dunia dengan kasus harian tertinggi selama 4 hari berturut-turut. 

Belajar dari kejadian itu, Taj Yasin meminta agar semua masyarakat tetap waspada pada penyebaran virus berbahaya ini. 

"Atas dasar itulah, maka kita harus selalu mawas diri. Di bulan Ramadan ini, mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Buka bersama, saur on the road kalau bisa jangan dulu. Beribadahlah dengan menjunjung tinggi protokol kesehatan yang ada, tradisi mudik sebaiknya di tunda dulu, silaturahmi dan halal bihalal bisa dilakukan secara virtual."  ujarnya 

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Taj Yasin menekankan bahwa protokol kesehatan  harus dijalankan di seluruh aspek kehidupan. Baik di rumah, lingkungan sekitar rumah, tempat ibadah, kampus maupun tempat umum. Selalu melakukan tindakan preventif 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi. Selain itu juga harus selalu mematuhi 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan interaksi. 

"Ini perlu saya garis bawahi karena anak-anak muda seringkali teledor, nggampangke (menyepelekan). Merasa masih kuat, sehingga (mereka) masih tetep nongkrong-nongkrong, berkerumun tanpa jaga jarak, tidak pakai masker, malas cuci tangan. Mulai sekarang, perilaku-perilaku seperti ini harus diubah, tidak bisa ditawar, kalau ingin pandemi cepat selesai," tandasnya.  

Berdasarkan informasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Tengah, pada pekan ini, seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah berada di zona oranye.  Hal ini berarti, pada Ramadan 2021 tidak ada zona merah atau wilayah dengan risiko penularan tinggi di Jawa Tengah. 

Meskipun kondisi membaik, Taj Yasin mengingatkan, potensi penyebaran tetap harus diwaspadai. 

"Meskipun demikian, tren penambahan kasus terkonfirmasi harian di Jawa Tengah masih fluktuatif," katanya. 


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak Relawan Covid-19 Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahadipa Jawa Tengah, satukan tekad  bersinergi untuk menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

"Jadilah garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Ajak seluruh masyarakat agar patuh terhadap 5M. Kampanyekan tertib dalam menjalankan protokol kesehatan secara inovatif dan kreatif," ujar Taj Yasin saat memberi sambutan pada pelatihan Relawan Covid-19 Menwa Mahadipa Jawa Tengah via Zoom Meeting di Semarang, Selasa (27/4/2021). 

Menurutnya, berbagai keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, tidak boleh lantas membuat berpuas diri. Semua harus berkaca pada kasus terjadinya lonjakan penyebaran Covid-19 di India yang terjadi saat ini. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak mampu lagi menampung jumlah pasien Covid-19. Kondisi ini bahkan mampu memecahkan rekor dunia dengan kasus harian tertinggi selama 4 hari berturut-turut. 

Belajar dari kejadian itu, Taj Yasin meminta agar semua masyarakat tetap waspada pada penyebaran virus berbahaya ini. 

"Atas dasar itulah, maka kita harus selalu mawas diri. Di bulan Ramadan ini, mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Buka bersama, saur on the road kalau bisa jangan dulu. Beribadahlah dengan menjunjung tinggi protokol kesehatan yang ada, tradisi mudik sebaiknya di tunda dulu, silaturahmi dan halal bihalal bisa dilakukan secara virtual."  ujarnya 

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Taj Yasin menekankan bahwa protokol kesehatan  harus dijalankan di seluruh aspek kehidupan. Baik di rumah, lingkungan sekitar rumah, tempat ibadah, kampus maupun tempat umum. Selalu melakukan tindakan preventif 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi. Selain itu juga harus selalu mematuhi 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan interaksi. 

"Ini perlu saya garis bawahi karena anak-anak muda seringkali teledor, nggampangke (menyepelekan). Merasa masih kuat, sehingga (mereka) masih tetep nongkrong-nongkrong, berkerumun tanpa jaga jarak, tidak pakai masker, malas cuci tangan. Mulai sekarang, perilaku-perilaku seperti ini harus diubah, tidak bisa ditawar, kalau ingin pandemi cepat selesai," tandasnya.  

Berdasarkan informasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Tengah, pada pekan ini, seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah berada di zona oranye.  Hal ini berarti, pada Ramadan 2021 tidak ada zona merah atau wilayah dengan risiko penularan tinggi di Jawa Tengah. 

Meskipun kondisi membaik, Taj Yasin mengingatkan, potensi penyebaran tetap harus diwaspadai. 

"Meskipun demikian, tren penambahan kasus terkonfirmasi harian di Jawa Tengah masih fluktuatif," katanya. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu