Follow Us :              

Antisipasi Limpahan Pemudik Jabodetabek, Ganjar Siapkan Sistem Penanganan Berlapis

  11 May 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 865 
Kategori :
Bagikan :


Antisipasi Limpahan Pemudik Jabodetabek, Ganjar Siapkan Sistem Penanganan Berlapis

11 May 2021 | 11:00:00 | dibaca : 865
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SALATIGA -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua pihak siaga, setelah sejumlah pintu penyekatan di Jabodetabek berhasil dijebol pemudik. Tidak menutup kemungkinan, banyak pemudik diantaranya yang masuk ke Jawa Tengah. Peringatan itu disampaikan Ganjar saat mengecek posko penyekatan pemudik di Kabupaten Semarang dan Salatiga, Selasa (11/5/2021). 

"Sudah kami perhitungkan, pasti suatu saat akan jebol. Pasti ada yang mbeling, nekat menerobos dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya, mereka menunggu pemudik dan rombongan lain, setelah terkumpul banyak mereka menerobos barikade. Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah menangani dan akhirnya jebol," katanya. 

Menghadapi limpahan pemudik yang lolos dari Jabodetabek itu, Ganjar akan menggunakan sistem penanganan berlapis. Ia meminta pengecekan di pintu-pintu perbatasan diperketat.

"Kalau itu masuk Jateng, kita tidak hanya memiliki 14 titik penyekatan perbatasan antarprovinsi, tapi ada juga 17 titik antar Kabupaten/Kota. Saya harap diketatkan, sehingga harapannya bisa menyaring mereka," imbuhnya. 

Kalau pintu penyekatan di jalan masih lolos, maka antisipasi selanjutnya adalah Jogo Tonggo. Program ini diharapkan bisa berjalan lebih aktif lagi di lapangan dan memastikan para pemudik sehat dan aman. 

"Pengalaman di Banyumas, mereka dilaporkan dan dikarantina. Maka saya minta pada semua masyarakat Jateng yang berhasil menerobos untuk melapor. Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan Anda semua sehat," tegasnya. 

Sebab, lanjut Ganjar, data yang ada saat ini sudah ada 4000 lebih pemudik di Indonesia yang positif Covid-19. Di Jawa Tengah sendiri, data hingga hari Minggu (9/5/2021) ada 28 pemudik yang kedapatan positif Covid-19. 

"Maka kita sedang tracing pergerakannya seperti apa, untuk menyaring dan memastikan semua masyarakat sehat. Maka kami ucapkan terima kasih pada mereka yang tidak mudik, Anda akan menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dan itu sikap patriotis," pungkasnya. 

Sementara itu, dalam pantauan arus mudik di Posko Penyekatan Taman Unyil Kabupaten Semarang dan pintu tol Tingkir Salatiga, terpantau kondisi sepi. Tidak ada peningkatan arus kendaraan. Lalu lintas masih didominasi kendaraan dalam kota. 

"Kondisi landai, tidak ada peningkatan luar biasa. Lebih banyak masyarakat sekitar dan kendaraan angkutan barang. Untuk kendaraan dari luar provinsi seperti Jakarta, sepi," kata salah satu petugas Posko penyekatan pintu tol Salatiga, AKP Sukarji.


Bagikan :

SALATIGA -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua pihak siaga, setelah sejumlah pintu penyekatan di Jabodetabek berhasil dijebol pemudik. Tidak menutup kemungkinan, banyak pemudik diantaranya yang masuk ke Jawa Tengah. Peringatan itu disampaikan Ganjar saat mengecek posko penyekatan pemudik di Kabupaten Semarang dan Salatiga, Selasa (11/5/2021). 

"Sudah kami perhitungkan, pasti suatu saat akan jebol. Pasti ada yang mbeling, nekat menerobos dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya, mereka menunggu pemudik dan rombongan lain, setelah terkumpul banyak mereka menerobos barikade. Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah menangani dan akhirnya jebol," katanya. 

Menghadapi limpahan pemudik yang lolos dari Jabodetabek itu, Ganjar akan menggunakan sistem penanganan berlapis. Ia meminta pengecekan di pintu-pintu perbatasan diperketat.

"Kalau itu masuk Jateng, kita tidak hanya memiliki 14 titik penyekatan perbatasan antarprovinsi, tapi ada juga 17 titik antar Kabupaten/Kota. Saya harap diketatkan, sehingga harapannya bisa menyaring mereka," imbuhnya. 

Kalau pintu penyekatan di jalan masih lolos, maka antisipasi selanjutnya adalah Jogo Tonggo. Program ini diharapkan bisa berjalan lebih aktif lagi di lapangan dan memastikan para pemudik sehat dan aman. 

"Pengalaman di Banyumas, mereka dilaporkan dan dikarantina. Maka saya minta pada semua masyarakat Jateng yang berhasil menerobos untuk melapor. Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan Anda semua sehat," tegasnya. 

Sebab, lanjut Ganjar, data yang ada saat ini sudah ada 4000 lebih pemudik di Indonesia yang positif Covid-19. Di Jawa Tengah sendiri, data hingga hari Minggu (9/5/2021) ada 28 pemudik yang kedapatan positif Covid-19. 

"Maka kita sedang tracing pergerakannya seperti apa, untuk menyaring dan memastikan semua masyarakat sehat. Maka kami ucapkan terima kasih pada mereka yang tidak mudik, Anda akan menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dan itu sikap patriotis," pungkasnya. 

Sementara itu, dalam pantauan arus mudik di Posko Penyekatan Taman Unyil Kabupaten Semarang dan pintu tol Tingkir Salatiga, terpantau kondisi sepi. Tidak ada peningkatan arus kendaraan. Lalu lintas masih didominasi kendaraan dalam kota. 

"Kondisi landai, tidak ada peningkatan luar biasa. Lebih banyak masyarakat sekitar dan kendaraan angkutan barang. Untuk kendaraan dari luar provinsi seperti Jakarta, sepi," kata salah satu petugas Posko penyekatan pintu tol Salatiga, AKP Sukarji.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu