Follow Us :              

Ganjar Siagakan RS Hingga 14 Hari Setelah Lebaran "Kupatan"

  18 May 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 835 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Siagakan RS Hingga 14 Hari Setelah Lebaran "Kupatan"

18 May 2021 | 13:00:00 | dibaca : 835
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG -Tradisi Syawalan atau lebaran ketupat yang dilakukan tepat seminggu setelah hari raya Idul Fitri menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergerakan masyarakat yang cukup padat pada acara itu. 

“Kan model lebaran di kita itu ada dua, lebaran Idul Fitri dan lebaran ketupat atau 'Kupatan'. Nah (Kupatan) itu akan jatuh di hari Kamis (20/5) nanti. Semuanya harus siaga," kata Ganjar usai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (18/5/2021). 

Apalagi, pemberlakuan larangan mudik telah berakhir pada 17 Mei kemarin. Tanpa pelarangan, besar kemungkinan masyarakat akan mudik setelah tanggal ini. 

"Maka itu jadi catatan kita, Kamis besok harus siap-siap karena kemungkinan akan ada arus masyarakat mudik setelah pembatasan-pembatasan (yang) kemarin dilakukan. Tentu saya berharap, masyarakat tetap tinggal di tempat dan tidak mudik," jelasnya. 

Tidak mau kecolongan, Ganjar telah meminta seluruh Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah untuk bersiap mengantisipasi. 

"Kalau itu membikin kerumunan, tidak boleh. Tapi kalau dibatasi silakan diatur. Teman-teman (di) Kabupaten/Kota sampai level desa, Camat dan Lurah harus bekerja sama dengan Babinsa atau Babhinkamtibmas untuk mengatur. Kalau tidak bisa diatur, tidak diizinkan," tegasnya. 

Ganjar kembali mengingatkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Selama 14 hari usai Lebaran ini, semua diminta siaga di daerah masing-masing. 

"Semuanya harus menyediakan tempat untuk antisipasi situasi 14 hari setelah Lebaran dan 14 hari setelah Lebaran Ketupat. Rumah sakit harus siaga, tempat-tempat isolasi harus ditambah, ICU dan juga tempat isolasi terpusat harus disiapkan termasuk SDM, obat-obatan dan lainnya. Kami juga ingin agar semuanya bekerja keras untuk menurunkan angka kematian agar lebih baik," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, belum ada peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari pasca lebaran ini. Beberapa daerah memang ada sedikit peningkatan, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Pati, Kudus dan Grobogan. Meski begitu, peningkatan bukan dari pemudik. 

"Tapi itu bukan dari pemudik, itu lebih banyak dari kasus yang muncul tinggi beberapa waktu lalu, yakni klaster keluarga," ucap Yulianto.


Bagikan :

SEMARANG -Tradisi Syawalan atau lebaran ketupat yang dilakukan tepat seminggu setelah hari raya Idul Fitri menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergerakan masyarakat yang cukup padat pada acara itu. 

“Kan model lebaran di kita itu ada dua, lebaran Idul Fitri dan lebaran ketupat atau 'Kupatan'. Nah (Kupatan) itu akan jatuh di hari Kamis (20/5) nanti. Semuanya harus siaga," kata Ganjar usai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (18/5/2021). 

Apalagi, pemberlakuan larangan mudik telah berakhir pada 17 Mei kemarin. Tanpa pelarangan, besar kemungkinan masyarakat akan mudik setelah tanggal ini. 

"Maka itu jadi catatan kita, Kamis besok harus siap-siap karena kemungkinan akan ada arus masyarakat mudik setelah pembatasan-pembatasan (yang) kemarin dilakukan. Tentu saya berharap, masyarakat tetap tinggal di tempat dan tidak mudik," jelasnya. 

Tidak mau kecolongan, Ganjar telah meminta seluruh Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah untuk bersiap mengantisipasi. 

"Kalau itu membikin kerumunan, tidak boleh. Tapi kalau dibatasi silakan diatur. Teman-teman (di) Kabupaten/Kota sampai level desa, Camat dan Lurah harus bekerja sama dengan Babinsa atau Babhinkamtibmas untuk mengatur. Kalau tidak bisa diatur, tidak diizinkan," tegasnya. 

Ganjar kembali mengingatkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Selama 14 hari usai Lebaran ini, semua diminta siaga di daerah masing-masing. 

"Semuanya harus menyediakan tempat untuk antisipasi situasi 14 hari setelah Lebaran dan 14 hari setelah Lebaran Ketupat. Rumah sakit harus siaga, tempat-tempat isolasi harus ditambah, ICU dan juga tempat isolasi terpusat harus disiapkan termasuk SDM, obat-obatan dan lainnya. Kami juga ingin agar semuanya bekerja keras untuk menurunkan angka kematian agar lebih baik," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, belum ada peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari pasca lebaran ini. Beberapa daerah memang ada sedikit peningkatan, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Pati, Kudus dan Grobogan. Meski begitu, peningkatan bukan dari pemudik. 

"Tapi itu bukan dari pemudik, itu lebih banyak dari kasus yang muncul tinggi beberapa waktu lalu, yakni klaster keluarga," ucap Yulianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu