Follow Us :              

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ganjar Ajak Implementasikan Pancasila dengan Tindakan Nyata

  01 June 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 902 
Kategori :
Bagikan :


Peringati Hari Lahir Pancasila, Ganjar Ajak Implementasikan Pancasila dengan Tindakan Nyata

01 June 2021 | 08:00:00 | dibaca : 902
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pancasila sebagai ideologi bangsa lahir dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia. Maka, sudah seharusnya seluruh elemen masyarakat mengimplementasikan dan membumikan Pancasila dalam kehidupan mereka. 

Imbauan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021 yang digelar secara daring dengan Inspektur upacara Presiden Joko Widodo, Selasa (1/6/2021). 

Turut hadir mendampingi Ganjar dalam acara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Forkopimda, termasuk di antaranya Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah. 

"Instruksi Presiden sangat jelas dan hanya satu, membumikan Pancasila. Itu menjadi tugas kita semuanya, seluruh elemen masyarakat, agar Pancasila tidak menjadi konsep yang seolah-olah tidak bisa diimplementasikan. Itu sebenarnya pasti bisa dilakukan, karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada," kata Ganjar. 

Ganjar menjelaskan, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan berbagai tindakan nyata. Misalnya, terkait implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, hal itu bisa dilakukan dengan saling menghormati antaragama. Begitu juga dengan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ini dapat diwujudkan dengan saling membantu mereka yang memerlukan. 

"Yuk kita saling menghormati antaragama, jangan saling meniadakan. Kemudian kita punya rasa, tenggang rasa, maka kemudian saling membantu apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti ini, bantulah (masyarakat) yang di sekitarnya. Itu contoh saja," ungkap Ganjar. 

Lebih lanjut Ganjar menambahkan, dalam kondisi pandemi seperti ini implementasi sila ketiga Persatuan Indonesia sangat diperlukan. Nilai persatuan itu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang kian beragam, baik dalam hal ideologi maupun ilmu pengetahuan teknologi dan lainnya. 

Nilai persatuan ini juga menjadi bekal untuk mewujudkan masyarakat yang bijaksana dan mengedepankan musyawarah sehingga bisa tercapai keadilan sosial bagi seluruhnya. 

"Saya kira itu yang tadi menjadi catatan penting. Maka narasi dan contoh baik musti dimunculkan, baik di dunia nyata maupun dalam dunia virtual, sehingga masyarakat memiliki semangat yang baik juga," kata Ganjar. 

Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam amanatnya mengatakan, tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan. Globalisasi dan interaksi antardunia tidak serta merta bisa menyamakan pandangan. Belum lagi meningkatnya rivalitas dalam berbagai bidang termasuk masalah ideologi. 

"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap. Industri 4.0 memberikan kemudahan dalam berinteraksi lintas daerah dan negara. Maka diperlukan cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan pengetahuan teknologi terutama revolusi industri 4.0," katanya. 

Menurut Joko Widodo, ideologi sudah seharusnya menjadi jiwa bangsa termasuk dalam menggunakan teknologi. 

"Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang ke-Indonesiaan. Saya mengajak seluruh elemen untuk bersatu padu untuk bergerak aktif," ungkap Joko Widodo.


Bagikan :

SEMARANG - Pancasila sebagai ideologi bangsa lahir dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia. Maka, sudah seharusnya seluruh elemen masyarakat mengimplementasikan dan membumikan Pancasila dalam kehidupan mereka. 

Imbauan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021 yang digelar secara daring dengan Inspektur upacara Presiden Joko Widodo, Selasa (1/6/2021). 

Turut hadir mendampingi Ganjar dalam acara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Forkopimda, termasuk di antaranya Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah. 

"Instruksi Presiden sangat jelas dan hanya satu, membumikan Pancasila. Itu menjadi tugas kita semuanya, seluruh elemen masyarakat, agar Pancasila tidak menjadi konsep yang seolah-olah tidak bisa diimplementasikan. Itu sebenarnya pasti bisa dilakukan, karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada," kata Ganjar. 

Ganjar menjelaskan, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan berbagai tindakan nyata. Misalnya, terkait implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, hal itu bisa dilakukan dengan saling menghormati antaragama. Begitu juga dengan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ini dapat diwujudkan dengan saling membantu mereka yang memerlukan. 

"Yuk kita saling menghormati antaragama, jangan saling meniadakan. Kemudian kita punya rasa, tenggang rasa, maka kemudian saling membantu apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti ini, bantulah (masyarakat) yang di sekitarnya. Itu contoh saja," ungkap Ganjar. 

Lebih lanjut Ganjar menambahkan, dalam kondisi pandemi seperti ini implementasi sila ketiga Persatuan Indonesia sangat diperlukan. Nilai persatuan itu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang kian beragam, baik dalam hal ideologi maupun ilmu pengetahuan teknologi dan lainnya. 

Nilai persatuan ini juga menjadi bekal untuk mewujudkan masyarakat yang bijaksana dan mengedepankan musyawarah sehingga bisa tercapai keadilan sosial bagi seluruhnya. 

"Saya kira itu yang tadi menjadi catatan penting. Maka narasi dan contoh baik musti dimunculkan, baik di dunia nyata maupun dalam dunia virtual, sehingga masyarakat memiliki semangat yang baik juga," kata Ganjar. 

Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam amanatnya mengatakan, tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan. Globalisasi dan interaksi antardunia tidak serta merta bisa menyamakan pandangan. Belum lagi meningkatnya rivalitas dalam berbagai bidang termasuk masalah ideologi. 

"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap. Industri 4.0 memberikan kemudahan dalam berinteraksi lintas daerah dan negara. Maka diperlukan cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan pengetahuan teknologi terutama revolusi industri 4.0," katanya. 

Menurut Joko Widodo, ideologi sudah seharusnya menjadi jiwa bangsa termasuk dalam menggunakan teknologi. 

"Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang ke-Indonesiaan. Saya mengajak seluruh elemen untuk bersatu padu untuk bergerak aktif," ungkap Joko Widodo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu