Follow Us :              

Pemprov Jateng Lakukan Isolasi Terhadap Kudus Dengan Pengawasan Aparat

  02 June 2021  |   19:00:00  |   dibaca : 1739 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Lakukan Isolasi Terhadap Kudus Dengan Pengawasan Aparat

02 June 2021 | 19:00:00 | dibaca : 1739
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG -Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menjadi narasumber pada dialog virtual "Sapa Indonesia Malam" secara live di Kompas TV, Rabu (2/6/2021). Pada program yang mengangkat tema "Lonjakan Kasus Covid -19 Pasca lebaran" itu, Taj Yasin mengungkapkan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas. Diantaranya dengan memberlakukan penutupan daerah-daerah zona merah dan melakukan tracing, seperti yang dilakukan di Kudus. 

"Untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 tidak semakin melebar, Pemprov Jateng mengisolasi Kabupaten Kudus dari berbagai perbatasan. Diantaranya perbatasan Jepara, Pati dan Demak, daerah-daerah itu diperketat pengawasannya dengan menurunkan Satpol PP, TNI, dan Polri. Kami juga melakukan tracing terhadap warga," ujar Taj Yasin. 

Terkait sumber penyebaran virus Covid-19 yang menyebabkan tingginya jumlah kasus positif dan kematian di Kudus, Taj Yasin belum bisa memastikan apakah dari pemudik atau bukan. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari Tim Epidemiologi.  

"Khusus untuk Kudus, sampai sekarang (kami) belum bisa mengatakan kalau itu hasil dari mudik. Kami masih meminta Tim Epidemiologi untuk meneliti kasus ini. Akan tetapi membandingkan (dengan kasus) di Kabupaten Pati, memang ada kasus yang dibawa oleh pemudik sekitar awal puasa. Tapi kalau di Kudus ini, kita belum memastikan," jelas Taj Yasin. 

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Alexander K Ginting mengapresiasi Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah dengan melakukan mikro lockdown di daerah zona merah dan orange, salah satunya di Kabupaten Kudus.

"Kita mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah melakukan mikro lockdown di daerah-daerah zona merah dan oranye. Mikro Lockdown (memang) harus dikawal dan didampingi sehingga tidak terjadi pelanggaran termasuk keluar masuk penduduk," tegas Alexander 

Alexander menegaskan, Kasatgas Covid-19 Nasional beserta jajarannya saat ini sudah berada di Kudus, untuk melakukan asesmen terkait kemampuan fasilitas kesehatan yang ada serta langkah-langkah yang harus dilakukan. Termasuk mempertimbangkan untuk membuka rumah sakit darurat, atau cukup dengan mengoptimalkan faskes yang ada.

"Di rumah sakit yang harus diatur adalah SDM yang melayani, tempat tidur tersedia di ruang isolasi maupun di ICU. Tidak kalah penting adalah logistik yang meliputi obat-obatan, oksigen (dan) selang oksigen harus terjamin," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG -Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menjadi narasumber pada dialog virtual "Sapa Indonesia Malam" secara live di Kompas TV, Rabu (2/6/2021). Pada program yang mengangkat tema "Lonjakan Kasus Covid -19 Pasca lebaran" itu, Taj Yasin mengungkapkan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas. Diantaranya dengan memberlakukan penutupan daerah-daerah zona merah dan melakukan tracing, seperti yang dilakukan di Kudus. 

"Untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 tidak semakin melebar, Pemprov Jateng mengisolasi Kabupaten Kudus dari berbagai perbatasan. Diantaranya perbatasan Jepara, Pati dan Demak, daerah-daerah itu diperketat pengawasannya dengan menurunkan Satpol PP, TNI, dan Polri. Kami juga melakukan tracing terhadap warga," ujar Taj Yasin. 

Terkait sumber penyebaran virus Covid-19 yang menyebabkan tingginya jumlah kasus positif dan kematian di Kudus, Taj Yasin belum bisa memastikan apakah dari pemudik atau bukan. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari Tim Epidemiologi.  

"Khusus untuk Kudus, sampai sekarang (kami) belum bisa mengatakan kalau itu hasil dari mudik. Kami masih meminta Tim Epidemiologi untuk meneliti kasus ini. Akan tetapi membandingkan (dengan kasus) di Kabupaten Pati, memang ada kasus yang dibawa oleh pemudik sekitar awal puasa. Tapi kalau di Kudus ini, kita belum memastikan," jelas Taj Yasin. 

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Alexander K Ginting mengapresiasi Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah dengan melakukan mikro lockdown di daerah zona merah dan orange, salah satunya di Kabupaten Kudus.

"Kita mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah melakukan mikro lockdown di daerah-daerah zona merah dan oranye. Mikro Lockdown (memang) harus dikawal dan didampingi sehingga tidak terjadi pelanggaran termasuk keluar masuk penduduk," tegas Alexander 

Alexander menegaskan, Kasatgas Covid-19 Nasional beserta jajarannya saat ini sudah berada di Kudus, untuk melakukan asesmen terkait kemampuan fasilitas kesehatan yang ada serta langkah-langkah yang harus dilakukan. Termasuk mempertimbangkan untuk membuka rumah sakit darurat, atau cukup dengan mengoptimalkan faskes yang ada.

"Di rumah sakit yang harus diatur adalah SDM yang melayani, tempat tidur tersedia di ruang isolasi maupun di ICU. Tidak kalah penting adalah logistik yang meliputi obat-obatan, oksigen (dan) selang oksigen harus terjamin," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu