Follow Us :              

Ganjar Bantu Ventilator Untuk Kesiapan Penanganan Covid19 di Salatiga

  09 June 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 1129 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Bantu Ventilator Untuk Kesiapan Penanganan Covid19 di Salatiga

09 June 2021 | 15:00:00 | dibaca : 1129
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SALATIGA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pemantauan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah. Jika Selasa (8/6/2021) lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan di Kabupaten Semarang, hari ini, Rabu (9/6/2021) ia melakukan pengecekan fasilitas kesehatan di Kota Salatiga. 

Dua tempat yang dikunjungi Ganjar adalah Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan dan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. 

Di RS Paru dr Ario Wirawan, Ganjar meninjau tempat isolasi yang disediakan dan mengecek kondisi rumah sakit serta langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan jika terjadi peningkatan kasus. 

"Intinya kami sudah siap sejak awal. Saat ini kami memiliki 60 tempat tidur isolasi dan 7 ICU untuk Covid-19. Dalam satu atau dua hari, kami akan tambah lagi 27 tempat tidur isolasi dan tiga ICU," kata Direktur RS Paru Ario Wirawan, Farida Widayati. 

Kepada Ganjar, Farida mengatakan jika 70 persen layanan di rumah sakit itu nantinya akan digunakan untuk penanganan Covid-19. Sementara 30 persen sisanya untuk pelayanan umum. 

"Sementara untuk pasien Covid-19 yang kami rawat, 30 persen berasal dari Salatiga dan sisanya dari berbagai daerah seperti Kudus, Demak, Jepara, Grobogan dan sekitarnya," ucap Farida. 

Ganjar merasa puas dengan persiapan penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut yang telah tertata  baik dan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. 

"Ini bagus, karena lanskapnya yang luas, jadi ruangan pasien Covid-19 bisa (ditempatkan) di gedung sendiri dan terpisah. Tempatnya dijaga ketat, ndak ada orang berseliweran. Dan yang paling penting, tidak ada yang ditunggui keluarga, semua dihandle oleh perawat dan dokter," kata Ganjar. 

Ganjar juga senang dengan keputusan penambahan tempat tidur, baik di ruang ICU maupun isolasi. 

"Cara ini adalah cara yang bagus, yakni meningkatkan kapasitas. Kalau ada yang kesulitan, langsung kontak kami di Pemprov, pasti akan kami bantu. Seperti ini tadi, butuh ventilator untuk ICU, hari ini saya bantu dua. Jadi biar cepat," tegasnya. 

Ganjar berharap semua rumah sakit di Jawa Tengah dapat melakukan hal yang sama. Persiapan-persiapan untuk mengantisipasi lonjakan seperti penambahan tempat tidur harus dilakukan. 

"Mudah-mudahan cepat selesai, tapi antisipasi perlu dilakukan agar siap," pungkas Ganjar.


Bagikan :

SALATIGA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pemantauan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah. Jika Selasa (8/6/2021) lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan di Kabupaten Semarang, hari ini, Rabu (9/6/2021) ia melakukan pengecekan fasilitas kesehatan di Kota Salatiga. 

Dua tempat yang dikunjungi Ganjar adalah Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan dan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. 

Di RS Paru dr Ario Wirawan, Ganjar meninjau tempat isolasi yang disediakan dan mengecek kondisi rumah sakit serta langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan jika terjadi peningkatan kasus. 

"Intinya kami sudah siap sejak awal. Saat ini kami memiliki 60 tempat tidur isolasi dan 7 ICU untuk Covid-19. Dalam satu atau dua hari, kami akan tambah lagi 27 tempat tidur isolasi dan tiga ICU," kata Direktur RS Paru Ario Wirawan, Farida Widayati. 

Kepada Ganjar, Farida mengatakan jika 70 persen layanan di rumah sakit itu nantinya akan digunakan untuk penanganan Covid-19. Sementara 30 persen sisanya untuk pelayanan umum. 

"Sementara untuk pasien Covid-19 yang kami rawat, 30 persen berasal dari Salatiga dan sisanya dari berbagai daerah seperti Kudus, Demak, Jepara, Grobogan dan sekitarnya," ucap Farida. 

Ganjar merasa puas dengan persiapan penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut yang telah tertata  baik dan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. 

"Ini bagus, karena lanskapnya yang luas, jadi ruangan pasien Covid-19 bisa (ditempatkan) di gedung sendiri dan terpisah. Tempatnya dijaga ketat, ndak ada orang berseliweran. Dan yang paling penting, tidak ada yang ditunggui keluarga, semua dihandle oleh perawat dan dokter," kata Ganjar. 

Ganjar juga senang dengan keputusan penambahan tempat tidur, baik di ruang ICU maupun isolasi. 

"Cara ini adalah cara yang bagus, yakni meningkatkan kapasitas. Kalau ada yang kesulitan, langsung kontak kami di Pemprov, pasti akan kami bantu. Seperti ini tadi, butuh ventilator untuk ICU, hari ini saya bantu dua. Jadi biar cepat," tegasnya. 

Ganjar berharap semua rumah sakit di Jawa Tengah dapat melakukan hal yang sama. Persiapan-persiapan untuk mengantisipasi lonjakan seperti penambahan tempat tidur harus dilakukan. 

"Mudah-mudahan cepat selesai, tapi antisipasi perlu dilakukan agar siap," pungkas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu