Follow Us :              

Ganjar Siapkan B2P2VRP Salatiga Jadi Pusat Tes Genome Sequencing

  09 June 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 1134 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Siapkan B2P2VRP Salatiga Jadi Pusat Tes Genome Sequencing

09 June 2021 | 15:00:00 | dibaca : 1134
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SALATIGA -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga menjadi pusat tes genome sequencing di Jawa Tengah. Sebab selama ini, pengetesan untuk mengetahui jenis varian baru Covid-19 itu masih mengandalkan Jakarta dan Jogja. 

Hal ini disampaikan Ganjar saat meninjau lokasi tersebut pada Rabu (9/6/2021). Ganjar menegaskan, secara infrastruktur dan sumber daya manusia, tempat itu siap digunakan sebagai pusat tes genome sequencing.

"Saya kira penting tempat ini dijadikan pusat genome sequencing. Maka nanti saya akan koordinasi dengan Pak Menkes untuk membantu peralatan baru di tempat ini," kata Ganjar. 

Sebenarnya Balai Litbang Vektor Salatiga sudah memiliki alat sejenis untuk tes genome sequencing tetapi masih generasi lama. 

"Makanya kami harap bisa diselesaikan di sini, sehingga nggak harus dikirim ke Jakarta atau ke UGM (Jogja). Tenaganya di tempat ini profesional, tempatnya bagus dan infrastrukturnya sangat mendukung," jelas Ganjar. 

Ganjar melanjutkan , B2P2VRP Salatiga merupakan salah satu tempat tes PCR terbesar di Jawa Tengah. Dalam sehari, tempat itu bisa menyelesaikan 600 hingga 700 sampel PCR. 

"Bahkan pada waktu-waktu tertentu, bisa mencapai 900  (sampel tes PCR). Jadi tenaga dan infrastrukturnya disini lengkap kalau ditambah dengan alat tes genome sequencing," ucapnya. 

Keberadaan pusat pengecekan varian baru Covid-19 di Jawa Tengah itu lanjut Ganjar, sangat mendesak. Pasalnya, dengan melonjaknya kasus Covid-19, maka perlu diketahui apakah ada varian baru. 

"Ini perlu kita ketahui, apalagi tadi di RS Paru Ario Wirawan saya mendapat laporan, ada usia 24 tahun, positif Covid-19 tanpa komorbid dan meninggal dunia. Ini kan perlu diketahui ada apa, ini jenis penyakit apa, se-bahaya apa. Ini yang coba kita petakan. Mudah-mudahan ini terealisasi, sehingga treatmen kita nanti tidak keliru," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala B2P2VRP Joko Waluyo mendukung usulan Ganjar tersebut. Menurutnya, pihaknya siap dijadikan pusat pengetesan varian baru Covid-19 di Jawa Tengah. Dan dengan kehadiran alat tes generasi baru,  B2P2VRP akan semakin siap dan percaya diri menjalankan tugas ini. 

"Kami siap, semuanya siap. Hanya memang kurang alatnya. Sebenarnya kami punya, tapi perlu dilengkapi dengan whole genome squencing. Alat kita sekarang ini masih parsial, jadi perlu nyambung-nyambung dan pengetesan memakan waktu lama," pungkasnya.


Bagikan :

SALATIGA -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga menjadi pusat tes genome sequencing di Jawa Tengah. Sebab selama ini, pengetesan untuk mengetahui jenis varian baru Covid-19 itu masih mengandalkan Jakarta dan Jogja. 

Hal ini disampaikan Ganjar saat meninjau lokasi tersebut pada Rabu (9/6/2021). Ganjar menegaskan, secara infrastruktur dan sumber daya manusia, tempat itu siap digunakan sebagai pusat tes genome sequencing.

"Saya kira penting tempat ini dijadikan pusat genome sequencing. Maka nanti saya akan koordinasi dengan Pak Menkes untuk membantu peralatan baru di tempat ini," kata Ganjar. 

Sebenarnya Balai Litbang Vektor Salatiga sudah memiliki alat sejenis untuk tes genome sequencing tetapi masih generasi lama. 

"Makanya kami harap bisa diselesaikan di sini, sehingga nggak harus dikirim ke Jakarta atau ke UGM (Jogja). Tenaganya di tempat ini profesional, tempatnya bagus dan infrastrukturnya sangat mendukung," jelas Ganjar. 

Ganjar melanjutkan , B2P2VRP Salatiga merupakan salah satu tempat tes PCR terbesar di Jawa Tengah. Dalam sehari, tempat itu bisa menyelesaikan 600 hingga 700 sampel PCR. 

"Bahkan pada waktu-waktu tertentu, bisa mencapai 900  (sampel tes PCR). Jadi tenaga dan infrastrukturnya disini lengkap kalau ditambah dengan alat tes genome sequencing," ucapnya. 

Keberadaan pusat pengecekan varian baru Covid-19 di Jawa Tengah itu lanjut Ganjar, sangat mendesak. Pasalnya, dengan melonjaknya kasus Covid-19, maka perlu diketahui apakah ada varian baru. 

"Ini perlu kita ketahui, apalagi tadi di RS Paru Ario Wirawan saya mendapat laporan, ada usia 24 tahun, positif Covid-19 tanpa komorbid dan meninggal dunia. Ini kan perlu diketahui ada apa, ini jenis penyakit apa, se-bahaya apa. Ini yang coba kita petakan. Mudah-mudahan ini terealisasi, sehingga treatmen kita nanti tidak keliru," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala B2P2VRP Joko Waluyo mendukung usulan Ganjar tersebut. Menurutnya, pihaknya siap dijadikan pusat pengetesan varian baru Covid-19 di Jawa Tengah. Dan dengan kehadiran alat tes generasi baru,  B2P2VRP akan semakin siap dan percaya diri menjalankan tugas ini. 

"Kami siap, semuanya siap. Hanya memang kurang alatnya. Sebenarnya kami punya, tapi perlu dilengkapi dengan whole genome squencing. Alat kita sekarang ini masih parsial, jadi perlu nyambung-nyambung dan pengetesan memakan waktu lama," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu