Follow Us :              

Meski varian Delta Hanya ada di Kudus, Ganjar Minta Semua Tetap Daerah Siaga

  25 June 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 690 
Kategori :
Bagikan :


Meski varian Delta Hanya ada di Kudus, Ganjar Minta Semua Tetap Daerah Siaga

25 June 2021 | 10:00:00 | dibaca : 690
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Peningkatan kasus COVID-19 di Jawa Tengah acapkali dikaitkan dengan varian Delta. Dari beberapa sampel yang dikirim dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, diketahui semua hasilnya negatif varian Delta. Maka, sejauh ini varian Delta hanya menjangkiti Kabupaten Kudus. 

"Sampai hari ini, baru yang ada di Kudus. Maka saya minta nanti report (laporan) terakhir evaluasinya seperti apa. Kemarin sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil. Dan yang sudah jadi, hasilnya negatif. Tidak ada varian baru," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditemui usai gowes pagi di rumahnya, Jumat (25/6/2021). 

Meski beberapa daerah lanjut Ganjar, ada yang belum keluar hasilnya. Namun sebagian besar yang dikirim, hasilnya negatif varian Delta. "Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak," imbuhnya. 

Untuk penanganan kasus varian delta di Kudus, Ganjar mengatakan sudah dilakukan dengan ketat. Masyarakat Kudus dan sekitarnya juga diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga. 

"Kudus harus dikunci, agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan, baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri," terangnya. 

Meski varian Delta hanya ada di Kudus, namun Ganjar tetap meminta semua daerah untuk siaga. Masyarakat diminta tertib menjalankan 5 M dan pemerintah diminta meningkatkan 3 T. 

"Digenjot saja, kalau ( di ) semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat ( berakhir penyebarannya ). Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT dilockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan Babinsa/Bhabinkamtibmas untuk menjaga. Sehingga efektivitasnya bisa optimal," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, hampir semua daerah di Jateng sudah mengirimkan sampel genome squencing. Namun hasil yang dinyatakan positif varian Delta baru Kudus. 

"Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya kan cukup lama, sekitar dua minggu. Jadi kami masih menunggu," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Peningkatan kasus COVID-19 di Jawa Tengah acapkali dikaitkan dengan varian Delta. Dari beberapa sampel yang dikirim dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, diketahui semua hasilnya negatif varian Delta. Maka, sejauh ini varian Delta hanya menjangkiti Kabupaten Kudus. 

"Sampai hari ini, baru yang ada di Kudus. Maka saya minta nanti report (laporan) terakhir evaluasinya seperti apa. Kemarin sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil. Dan yang sudah jadi, hasilnya negatif. Tidak ada varian baru," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditemui usai gowes pagi di rumahnya, Jumat (25/6/2021). 

Meski beberapa daerah lanjut Ganjar, ada yang belum keluar hasilnya. Namun sebagian besar yang dikirim, hasilnya negatif varian Delta. "Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak," imbuhnya. 

Untuk penanganan kasus varian delta di Kudus, Ganjar mengatakan sudah dilakukan dengan ketat. Masyarakat Kudus dan sekitarnya juga diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga. 

"Kudus harus dikunci, agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan, baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri," terangnya. 

Meski varian Delta hanya ada di Kudus, namun Ganjar tetap meminta semua daerah untuk siaga. Masyarakat diminta tertib menjalankan 5 M dan pemerintah diminta meningkatkan 3 T. 

"Digenjot saja, kalau ( di ) semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat ( berakhir penyebarannya ). Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT dilockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan Babinsa/Bhabinkamtibmas untuk menjaga. Sehingga efektivitasnya bisa optimal," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, hampir semua daerah di Jateng sudah mengirimkan sampel genome squencing. Namun hasil yang dinyatakan positif varian Delta baru Kudus. 

"Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya kan cukup lama, sekitar dua minggu. Jadi kami masih menunggu," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu