Follow Us :              

Gubernur Ajak Bupati/Wali Kota Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Untuk Penanganan Covid-19

  06 July 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 737 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ajak Bupati/Wali Kota Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Untuk Penanganan Covid-19

06 July 2021 | 13:00:00 | dibaca : 737
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG -Keterlibatan perguruan tinggi dalam penanganan Covid-19 diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, partisipasi mereka dapat membantu mempercepat penanganan pasien, khususnya mereka yang bergejala ringan. 

Salah satu perguruan tinggi yang tergerak berpartisipasi adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Selain melaksanakan vaksinasi dengan target 1200 orang setiap harinya, mereka juga meminjamkan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19. Gedung yang memiliki kapasitas 124 tempat tidur itu kini sudah digunakan oleh 53 pasien. 

"Ini bagus, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi UIN Walisongo. Tidak hanya ikut dalam program vaksinasi, tapi gedung-gedung kosong dimanfaatkan untuk isolasi terpusat," kata Ganjar saat mengecek tempat isolasi terpusat di UIN Walisongo Semarang, Selasa (6/7/2021). 

Berangkat dari pengalaman dengan UIN  Walisongo, Ganjar yakin sebenarnya banyak perguruan tinggi yang cukup terbuka untuk diajak bekerjasama. Agar penanganan Covid-19 bisa lebih baik, ia minta para Bupati / Wali Kota aktif menjalin komunikasi dengan mereka. 

"Nggak usah sungkan, buktinya Rektor UIN Walisongo oke dan mendukung. Jadi ada banyak perguruan tinggi, sekolah, gedung diklat yang bisa digunakan," ucapnya. 

Kerjasama dengan banyak pihak sangat penting dilakukan, terutama yang memiliki gedung atau bangunan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat atau untuk tempat isolasi terpusat. 

Optimalisasi isolasi terpusat menurut Ganjar sangat mendukung upaya penanganan Covid-19. Pasalnya klaster tertinggi di Jawa Tengah adalah klaster keluarga. 

"Kalau mereka yang positif diambil dan diisolasi terpusat, maka tidak akan jadi klaster keluarga. Maka saya minta optimalisasi isolasi terpusat ini, (dan) dilakukan serentak di Jateng, apalagi sedang PPKM Mikro Darurat ini," jelasnya. 

"Jadi kalau semua bergerak bersama, maka persoalan cepat selesai. Percepatan vaksinasi perguruan tinggi terlibat, kekurangan SDM perguruan tinggi membantu. Kalau keroyokan seperti ini, maka target penurunan kasus 10.000 bisa tercapai," pungkasnya. 

Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq juga mengatakan pernyataan senada, bahwa sudah saatnya penanganan Covid-19 tidak hanya dibebankan kepada pemerintah. 

"Jadi semua harus terlibat, bukan hanya Dinkes atau Pak Gubernur, tapi perguruan tinggi bisa terlibat. Apalagi, kami punya potensi untuk membantu," katanya.


Bagikan :

SEMARANG -Keterlibatan perguruan tinggi dalam penanganan Covid-19 diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, partisipasi mereka dapat membantu mempercepat penanganan pasien, khususnya mereka yang bergejala ringan. 

Salah satu perguruan tinggi yang tergerak berpartisipasi adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Selain melaksanakan vaksinasi dengan target 1200 orang setiap harinya, mereka juga meminjamkan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19. Gedung yang memiliki kapasitas 124 tempat tidur itu kini sudah digunakan oleh 53 pasien. 

"Ini bagus, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi UIN Walisongo. Tidak hanya ikut dalam program vaksinasi, tapi gedung-gedung kosong dimanfaatkan untuk isolasi terpusat," kata Ganjar saat mengecek tempat isolasi terpusat di UIN Walisongo Semarang, Selasa (6/7/2021). 

Berangkat dari pengalaman dengan UIN  Walisongo, Ganjar yakin sebenarnya banyak perguruan tinggi yang cukup terbuka untuk diajak bekerjasama. Agar penanganan Covid-19 bisa lebih baik, ia minta para Bupati / Wali Kota aktif menjalin komunikasi dengan mereka. 

"Nggak usah sungkan, buktinya Rektor UIN Walisongo oke dan mendukung. Jadi ada banyak perguruan tinggi, sekolah, gedung diklat yang bisa digunakan," ucapnya. 

Kerjasama dengan banyak pihak sangat penting dilakukan, terutama yang memiliki gedung atau bangunan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat atau untuk tempat isolasi terpusat. 

Optimalisasi isolasi terpusat menurut Ganjar sangat mendukung upaya penanganan Covid-19. Pasalnya klaster tertinggi di Jawa Tengah adalah klaster keluarga. 

"Kalau mereka yang positif diambil dan diisolasi terpusat, maka tidak akan jadi klaster keluarga. Maka saya minta optimalisasi isolasi terpusat ini, (dan) dilakukan serentak di Jateng, apalagi sedang PPKM Mikro Darurat ini," jelasnya. 

"Jadi kalau semua bergerak bersama, maka persoalan cepat selesai. Percepatan vaksinasi perguruan tinggi terlibat, kekurangan SDM perguruan tinggi membantu. Kalau keroyokan seperti ini, maka target penurunan kasus 10.000 bisa tercapai," pungkasnya. 

Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq juga mengatakan pernyataan senada, bahwa sudah saatnya penanganan Covid-19 tidak hanya dibebankan kepada pemerintah. 

"Jadi semua harus terlibat, bukan hanya Dinkes atau Pak Gubernur, tapi perguruan tinggi bisa terlibat. Apalagi, kami punya potensi untuk membantu," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu