Follow Us :              

Pemprov Jateng Dukung Program "Kita Jaga Kiai"

  02 August 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1022 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dukung Program "Kita Jaga Kiai"

02 August 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1022
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG -Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berusaha memperluas jangkauan perlindungan dari bahaya virus Covid-19 keberbagai kalangan, termasuk kiai dan santri. Kegiatan ini sejalan dengan program Kita Jaga Kiai yang diluncurkan Wakil Presiden, Makruf Amin. 

Terkait program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap melaksanakan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela tinjauan vaksinasi di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Mangkang Kota Semarang, Senin (2/8/2021). 

Pada acara itu, Taj Yasin mengatakan, vaksinasi di lingkungan pondok pesantren ini menjadi bagian penting program "Kita Jaga Kiai." Jawa Tengah sebenarnya telah memiliki gerakan Jogo Kiai dan Jogo Santri yang telah berjalan sejak tahun 2020 di awal pandemi. Keberadaan program vaksinasi "Kita Jaga Kiai"  menjadi penguat gerakan kepedulian bagi para tokoh agama ini. 

"Alangkah baiknya kita tidak hanya melakukan vaksinasi di sekolah tinggi, universitas, dan masyarakat, tetapi juga di pondok pesantren," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

Selain vaksinasi, gerakan Kita Jaga Kiai juga diharapkan mampu melakukan sosialisasi untuk menangkal beragam isu negatif yang membuat takut dan menolak vaksinasi.  

Perlindungan kiai dari bahaya Covid-19 sangat penting karena posisi mereka sebagai tokoh yang selalu di berinteraksi dengan masyarakat luas, bukan hanya santri. 

"Artinya kalau dari pondok pesantren, tentu ada tokoh masyarakat dan kiai yang diikuti oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat di sekitar pondok pesantren, tapi cakupannya luas," katanya. 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung program yang merupakan hasil kerjasama pemerintah pusat dan komitmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama, serta Majelis Ulama Indonesia. 

"Program ini sangat kita dukung. Kami tadi juga matur ke Baznas kalau memang ada program kedua kali atau beberapa kali di Jawa Tengah, kami siap memfasilitasi," tegasnya. 

Ponpes-ponpes di Jawa Tengah juga sangat antusias dengan program vaksinasi Kita Jaga Kiai ini, salah satunya ponpes di Kajen Kabupaten Pati.  

Pada acara itu pula, Taj Yasin yang didampingi Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menyerahkan paket imun secara simbolis kepada pengasuh Ponpes Al-Ishlah. 

Sementara itu, Ketua Baznas RI, KH Noor Achmad menyebutkan, target vaksinasi program Kita Jaga Kiai adalah 100 ribu kiai dan santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk hari pertama (Senin, 2/8/2021), vaksinasi dilakukan sebanyak 500 kiai dan santri di Semarang, Garut, Yogyakarta, dan Jakarta.  

"Ini akan dilaksanakan sampai seterusnya, sampai sudah tercapai herd immunity. Sudah lebih dari 650 ulama yang wafat. Sedangkan untuk membuat menjadi ulama itu sulitnya bukan main, tidak ada sekolahnya," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG -Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berusaha memperluas jangkauan perlindungan dari bahaya virus Covid-19 keberbagai kalangan, termasuk kiai dan santri. Kegiatan ini sejalan dengan program Kita Jaga Kiai yang diluncurkan Wakil Presiden, Makruf Amin. 

Terkait program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap melaksanakan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela tinjauan vaksinasi di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Mangkang Kota Semarang, Senin (2/8/2021). 

Pada acara itu, Taj Yasin mengatakan, vaksinasi di lingkungan pondok pesantren ini menjadi bagian penting program "Kita Jaga Kiai." Jawa Tengah sebenarnya telah memiliki gerakan Jogo Kiai dan Jogo Santri yang telah berjalan sejak tahun 2020 di awal pandemi. Keberadaan program vaksinasi "Kita Jaga Kiai"  menjadi penguat gerakan kepedulian bagi para tokoh agama ini. 

"Alangkah baiknya kita tidak hanya melakukan vaksinasi di sekolah tinggi, universitas, dan masyarakat, tetapi juga di pondok pesantren," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

Selain vaksinasi, gerakan Kita Jaga Kiai juga diharapkan mampu melakukan sosialisasi untuk menangkal beragam isu negatif yang membuat takut dan menolak vaksinasi.  

Perlindungan kiai dari bahaya Covid-19 sangat penting karena posisi mereka sebagai tokoh yang selalu di berinteraksi dengan masyarakat luas, bukan hanya santri. 

"Artinya kalau dari pondok pesantren, tentu ada tokoh masyarakat dan kiai yang diikuti oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat di sekitar pondok pesantren, tapi cakupannya luas," katanya. 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung program yang merupakan hasil kerjasama pemerintah pusat dan komitmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama, serta Majelis Ulama Indonesia. 

"Program ini sangat kita dukung. Kami tadi juga matur ke Baznas kalau memang ada program kedua kali atau beberapa kali di Jawa Tengah, kami siap memfasilitasi," tegasnya. 

Ponpes-ponpes di Jawa Tengah juga sangat antusias dengan program vaksinasi Kita Jaga Kiai ini, salah satunya ponpes di Kajen Kabupaten Pati.  

Pada acara itu pula, Taj Yasin yang didampingi Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menyerahkan paket imun secara simbolis kepada pengasuh Ponpes Al-Ishlah. 

Sementara itu, Ketua Baznas RI, KH Noor Achmad menyebutkan, target vaksinasi program Kita Jaga Kiai adalah 100 ribu kiai dan santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk hari pertama (Senin, 2/8/2021), vaksinasi dilakukan sebanyak 500 kiai dan santri di Semarang, Garut, Yogyakarta, dan Jakarta.  

"Ini akan dilaksanakan sampai seterusnya, sampai sudah tercapai herd immunity. Sudah lebih dari 650 ulama yang wafat. Sedangkan untuk membuat menjadi ulama itu sulitnya bukan main, tidak ada sekolahnya," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu