Follow Us :              

Larang Bebani Orang Tua Siswa dengan Biaya Seragam, Ganjar Himbau Sekolah Fokus Laksanakan Uji Coba PTM

  31 August 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 846 
Kategori :
Bagikan :


Larang Bebani Orang Tua Siswa dengan Biaya Seragam, Ganjar Himbau Sekolah Fokus Laksanakan Uji Coba PTM

31 August 2021 | 08:00:00 | dibaca : 846
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau seluruh sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk tidak mewajibkan seragam, terutama bagi siswa tidak mampu. 

“Sekolah tidak usah memaksakan ( seragam).  Kemarin sudah ada yang melapor ke saya, kejadian di SMK mana saya lupa. Gurunya mewajibkan seragam banyak banget.” kata Ganjar usai meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) di sejumlah sekolah di Kota Semarang, Selasa (31/8/2021). 

Menyikapi keluhan-keluhan itu Ganjar menegaskan pihaknya tidak mewajibkan penggunaan seragam untuk siswa SMA/SMK. Sebab, hal itu tidak berpengaruh langsung pada pembelajaran. 

“Saya tidak mewajibkan ( seragam ). Jadi orang tuanya yang tidak mampu, anaknya tidak perlu seragam sekarang. Sudah kayak tadi saja. Enggak seragam juga tidak apa-apa. Enggak ada pengaruhnya,” ujar Ganjar. 

Ia memahami dalam situasi seperti ini, tidak semua orang tua mampu untuk membeli seragam. 

“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian ‘waduh Pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” ujarnya. 

Atas kebijakan baru ini, Ganjar mengimbau pada seluruh SMA dan SMK untuk mematuhi kebijakan ini. 

“Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar. 

Ganjar menegaskan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orang tua juga tenang. 

“Yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba,” katanya. 

“Nanti kalau sudah baik, beberapa level sudah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orang tuanya mampu itu boleh,” lanjut Ganjar. 

Bukan hanya tidak memaksakan pemakaian seragam sekolah, bagi siswa keluarga kurang mampu, Ganjar mengaku pihaknya siap membantu. 

“Tapi kalau belum ( mampu ) nggak boleh dipaksakan ( beli seragam ). Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau seluruh sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk tidak mewajibkan seragam, terutama bagi siswa tidak mampu. 

“Sekolah tidak usah memaksakan ( seragam).  Kemarin sudah ada yang melapor ke saya, kejadian di SMK mana saya lupa. Gurunya mewajibkan seragam banyak banget.” kata Ganjar usai meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) di sejumlah sekolah di Kota Semarang, Selasa (31/8/2021). 

Menyikapi keluhan-keluhan itu Ganjar menegaskan pihaknya tidak mewajibkan penggunaan seragam untuk siswa SMA/SMK. Sebab, hal itu tidak berpengaruh langsung pada pembelajaran. 

“Saya tidak mewajibkan ( seragam ). Jadi orang tuanya yang tidak mampu, anaknya tidak perlu seragam sekarang. Sudah kayak tadi saja. Enggak seragam juga tidak apa-apa. Enggak ada pengaruhnya,” ujar Ganjar. 

Ia memahami dalam situasi seperti ini, tidak semua orang tua mampu untuk membeli seragam. 

“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian ‘waduh Pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” ujarnya. 

Atas kebijakan baru ini, Ganjar mengimbau pada seluruh SMA dan SMK untuk mematuhi kebijakan ini. 

“Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar. 

Ganjar menegaskan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orang tua juga tenang. 

“Yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba,” katanya. 

“Nanti kalau sudah baik, beberapa level sudah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orang tuanya mampu itu boleh,” lanjut Ganjar. 

Bukan hanya tidak memaksakan pemakaian seragam sekolah, bagi siswa keluarga kurang mampu, Ganjar mengaku pihaknya siap membantu. 

“Tapi kalau belum ( mampu ) nggak boleh dipaksakan ( beli seragam ). Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu