Follow Us :              

Hari Ketiga PTM Siswa Tertib dan Gembira, Ganjar: Anak-Anak Mulai Terbiasa

  01 September 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 1127 
Kategori :
Bagikan :


Hari Ketiga PTM Siswa Tertib dan Gembira, Ganjar: Anak-Anak Mulai Terbiasa

01 September 2021 | 08:00:00 | dibaca : 1127
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahagia melihat para siswa gembira dan semakin terbiasa dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). 

Hal ini terlihat saat ia mengunjungi beberapa Sekolah Dasar di Kota Semarang, Rabu (1/9/2021). 

Seperti saat ia mengunjungi SDN Kedungpane 02, Kecamatan Mijen. Di tempat ini Ganjar melihat pelaksanaan protokol kesehatan telah berjalan baik. Ia juga mendapati semua siswa yang ia temui berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Mereka beralasan lokasi sekolah tidak jauh dari rumah mereka. 

Tidak ada ekpresi lelah sama sekali. Semua anak-anak ini terlihat bersemangat dan gembira. 

"(Berangkat) Jalan kaki, Pak. Sampai sekolah langsung cuci tangan. Lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah, bisa bertemu teman," jawab para siswa saat ditanyai Ganjar. 

Usai dari SDN Kedungpare 2, Ganjar melanjutkan kunjungan ke SDN Tambakaji 04, di Ngaliyan. Di lokasi ini siswa yang mengikuti PTM terbatas lebih banyak. 

Ganjar tampak senang melihat anak-anak masuk kelas bergiliran.
"Anak-anak nampaknya (mulai) terbiasa. Kalau bisa disiplin seperti ini dan orang tua bisa antar-jemput, (PTM) akan berjalan lancar. Anak-anak saya lihat juga riang gembira," katanya. 

Dalam pelaksanaan PTM, SDN Tambakaji 04 memilih model pembelajaran blanded learning (gabungan). Dengan bantuan kamera di setiap kelas, bukan hanya siswa yang hadir yang bisa mengikuti pelajaran, tetapi juga siswa yang belajar di rumah. Mereka bahkan juga bisa berinteraksi langsung dengan guru atau teman-temannya di kelas melalui google meet. 

Kepala SDN Tambakaji 04, Sutriyono, mengungkapkan siswa yang mengikuti PTM terbatas terdiri atas siswa kelas 5 dan 6. Tiap tingkat dibagi dalam empat kelas dengan jadwal masuk sekolah sesuai urutan ganjil-genap. 

"Total siswa kelas 5 dan 6 itu sekitar 160-an (siswa), yang mengikuti ini setengahnya, tiap kelas dibagi masing-masing empat ruang," jelasnya. 

Sutriyono menambahkan, untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan saat masuk ke lingkungan sekolah, para siswa per kelas mendapat jadwal masing-masing. Selanjutnya, mereka akan mengikuti pembelajaran maksimal dua jam. 

"Gurunya kreatif. Metode ini bisa mendekatkan mereka yang di rumah dan di sekolah. Ketika mereka bergiliran (masuk) lama-lama akan muncul kebiasaan bahwa sekolah di rumah dan di sekolahan yang hybrid itu akan menjadi sesuatu yang biasa," puji Ganjar. 

"Saya tadi sempat bicara dengan salah satu siswa yang mengikuti dari rumah ternyata mereka merasa tidak ada kesulitan. Bagus dan bisa dikembangkan," tambahnya


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahagia melihat para siswa gembira dan semakin terbiasa dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). 

Hal ini terlihat saat ia mengunjungi beberapa Sekolah Dasar di Kota Semarang, Rabu (1/9/2021). 

Seperti saat ia mengunjungi SDN Kedungpane 02, Kecamatan Mijen. Di tempat ini Ganjar melihat pelaksanaan protokol kesehatan telah berjalan baik. Ia juga mendapati semua siswa yang ia temui berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Mereka beralasan lokasi sekolah tidak jauh dari rumah mereka. 

Tidak ada ekpresi lelah sama sekali. Semua anak-anak ini terlihat bersemangat dan gembira. 

"(Berangkat) Jalan kaki, Pak. Sampai sekolah langsung cuci tangan. Lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah, bisa bertemu teman," jawab para siswa saat ditanyai Ganjar. 

Usai dari SDN Kedungpare 2, Ganjar melanjutkan kunjungan ke SDN Tambakaji 04, di Ngaliyan. Di lokasi ini siswa yang mengikuti PTM terbatas lebih banyak. 

Ganjar tampak senang melihat anak-anak masuk kelas bergiliran.
"Anak-anak nampaknya (mulai) terbiasa. Kalau bisa disiplin seperti ini dan orang tua bisa antar-jemput, (PTM) akan berjalan lancar. Anak-anak saya lihat juga riang gembira," katanya. 

Dalam pelaksanaan PTM, SDN Tambakaji 04 memilih model pembelajaran blanded learning (gabungan). Dengan bantuan kamera di setiap kelas, bukan hanya siswa yang hadir yang bisa mengikuti pelajaran, tetapi juga siswa yang belajar di rumah. Mereka bahkan juga bisa berinteraksi langsung dengan guru atau teman-temannya di kelas melalui google meet. 

Kepala SDN Tambakaji 04, Sutriyono, mengungkapkan siswa yang mengikuti PTM terbatas terdiri atas siswa kelas 5 dan 6. Tiap tingkat dibagi dalam empat kelas dengan jadwal masuk sekolah sesuai urutan ganjil-genap. 

"Total siswa kelas 5 dan 6 itu sekitar 160-an (siswa), yang mengikuti ini setengahnya, tiap kelas dibagi masing-masing empat ruang," jelasnya. 

Sutriyono menambahkan, untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan saat masuk ke lingkungan sekolah, para siswa per kelas mendapat jadwal masing-masing. Selanjutnya, mereka akan mengikuti pembelajaran maksimal dua jam. 

"Gurunya kreatif. Metode ini bisa mendekatkan mereka yang di rumah dan di sekolah. Ketika mereka bergiliran (masuk) lama-lama akan muncul kebiasaan bahwa sekolah di rumah dan di sekolahan yang hybrid itu akan menjadi sesuatu yang biasa," puji Ganjar. 

"Saya tadi sempat bicara dengan salah satu siswa yang mengikuti dari rumah ternyata mereka merasa tidak ada kesulitan. Bagus dan bisa dikembangkan," tambahnya


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu