Follow Us :              

Tiga Tahun Ganjar-Yasin, Kejar Perbaikan 1.5 Juta Lebih RTLH

  05 September 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 921 
Kategori :
Bagikan :


Tiga Tahun Ganjar-Yasin, Kejar Perbaikan 1.5 Juta Lebih RTLH

05 September 2021 | 11:00:00 | dibaca : 921
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengejar penuntasan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Pada awal tahun menjabat, pasangan Ganjar-Yasin menargetkan sebanyak 1.582.024 rumah diperbaiki. 

Hal itu termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018, di tahun 2020 tersisa 827.009 unit diselesaikan. 

Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah Arief Djatmiko  mengatakan, setiap tahun target perbaikan RTLH di Jateng adalah 100 ribu unit. Di tahun 2019 terjadi peningkatan kualitas RTLH menjadi lebih dari 102 ribu unit, sehingga melebihi target. 

Ia menyebut, target tersebut dicapai dengan sinergi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah. Selain itu, ada pula peran serta dari BAZNAS dan Pemerintah Desa melaui Dana Desa serta sektor swasta melalui program tanggungjawab sosial perusahaan. 

Arief menyebut, meskipun dari target BNBA RPJMD Provinsi Jateng tinggal menyisakan 827.009 unit RTLH. Namun masih terdapat tambahan data RTLH dari evaluasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang jumlahnya hampir sama. Sehingga jika ditambah data DTKS, jumlah RTLH menjadi hampie dua kali lipat. 

"Walaupun setiap tahun kita intervensi untuk perbaikan RTLH, tetapi saat ini  jumlahnya masih sangat banyak yaitu 1.632.071 unit RTLH yang harus diperbaiki. Rinciannya 827.009 adalah data dari RPJMD dan 805.062 merupakan data baru, dari updating DTKS" sebutnya, dihubungi via telepon, Jumat (3/9/2021). 

Namun demikian, di tahun 2022 dana stimulan Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (Bankeupemdes) untuk perbaikan RTLH dari APBD provinsi, direncanakan naik. Dari semula 12 juta rupiah per unit, menjadi 17 juta rupiah per unit rumah. Itu dilakukan, untuk lebih meningkatkan kualitas rumah yang diperbaiki. 

Ia tidak menepis kondisi di mana Pandemi Covid-19 memengaruhi alokasi perbaikan RTLH. Pemerintah daerah banyak melakukan refocusing dana peningkatan kualitas  RTLH dalam rangka penanganan kemiskinan tersebut. 

"Di tahun 2020 kemarin, kita berhasil merenovasi 75.230 unit RTLH," urainya. 

Terakhir, ia berharap agar mereka yang merasa berhak dibantu perbaikan RTLH nya, segera menghubungi pemerintah desa setempat. Hal itu agar, yang bersangkutan bisa masuk dalam usulan musdes dan yang belum masuk DTKS dapat segera didaftarkan ke basis data terpadu (BDT) milik Dinas Sosial. 

"Apalagi sistem kita sudah terkoneksi dengan sistem cari BDT milik Dinsos. Sehingga kalau sudah masuk ke sistem Dinsos, maka akan terdaftar ke kita," pungkas Arief.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengejar penuntasan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Pada awal tahun menjabat, pasangan Ganjar-Yasin menargetkan sebanyak 1.582.024 rumah diperbaiki. 

Hal itu termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018, di tahun 2020 tersisa 827.009 unit diselesaikan. 

Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah Arief Djatmiko  mengatakan, setiap tahun target perbaikan RTLH di Jateng adalah 100 ribu unit. Di tahun 2019 terjadi peningkatan kualitas RTLH menjadi lebih dari 102 ribu unit, sehingga melebihi target. 

Ia menyebut, target tersebut dicapai dengan sinergi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah. Selain itu, ada pula peran serta dari BAZNAS dan Pemerintah Desa melaui Dana Desa serta sektor swasta melalui program tanggungjawab sosial perusahaan. 

Arief menyebut, meskipun dari target BNBA RPJMD Provinsi Jateng tinggal menyisakan 827.009 unit RTLH. Namun masih terdapat tambahan data RTLH dari evaluasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang jumlahnya hampir sama. Sehingga jika ditambah data DTKS, jumlah RTLH menjadi hampie dua kali lipat. 

"Walaupun setiap tahun kita intervensi untuk perbaikan RTLH, tetapi saat ini  jumlahnya masih sangat banyak yaitu 1.632.071 unit RTLH yang harus diperbaiki. Rinciannya 827.009 adalah data dari RPJMD dan 805.062 merupakan data baru, dari updating DTKS" sebutnya, dihubungi via telepon, Jumat (3/9/2021). 

Namun demikian, di tahun 2022 dana stimulan Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (Bankeupemdes) untuk perbaikan RTLH dari APBD provinsi, direncanakan naik. Dari semula 12 juta rupiah per unit, menjadi 17 juta rupiah per unit rumah. Itu dilakukan, untuk lebih meningkatkan kualitas rumah yang diperbaiki. 

Ia tidak menepis kondisi di mana Pandemi Covid-19 memengaruhi alokasi perbaikan RTLH. Pemerintah daerah banyak melakukan refocusing dana peningkatan kualitas  RTLH dalam rangka penanganan kemiskinan tersebut. 

"Di tahun 2020 kemarin, kita berhasil merenovasi 75.230 unit RTLH," urainya. 

Terakhir, ia berharap agar mereka yang merasa berhak dibantu perbaikan RTLH nya, segera menghubungi pemerintah desa setempat. Hal itu agar, yang bersangkutan bisa masuk dalam usulan musdes dan yang belum masuk DTKS dapat segera didaftarkan ke basis data terpadu (BDT) milik Dinas Sosial. 

"Apalagi sistem kita sudah terkoneksi dengan sistem cari BDT milik Dinsos. Sehingga kalau sudah masuk ke sistem Dinsos, maka akan terdaftar ke kita," pungkas Arief.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu