Follow Us :              

Wagub Nglarisi Perajin Gerabah Desa Karangtengah

  16 September 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1376 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Nglarisi Perajin Gerabah Desa Karangtengah

16 September 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1376
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

CILACAP - Beragam peralatan dapur dari gerabah, saat ini mulai terpinggirkan keberadaannya dan diganti dengan peralatan yang lebih modern. Saat berkunjung ke Cilacap, Kamis (16/09/2021), Wakil Gubernur Jawa Tengah menemukan desa yang masih aktif memproduksi perkakas tradisional ini. 

Meski keberadaan gerabah nyaris terlupakan, tetapi ada perajin gerabah di Desa Karangtengah Kecamatan Sampang, Cilacap yang tetap setia menekuni usahanya itu. Dia adalah Niwen dan suaminya Tuslam. Usaha membuat gerabah sudah ditekuni keluarganya turun menurun. 

Kepiawaiannya membuat gerabah, disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

"Damel napa mawon, mboten kados niki (ciri) tok. Prosese nggih wonten sing dangu, niki nggih cepet. Yen ajeng damel pot nggih saged (buat apa aja, bukan hanya seperti ini saja. Proses pembuatannya ada yang lama, kalau ini ya cepat. Kalau mau buat pot ya bisa)," terang Niwen. 

Wagub pun kemudian menanyakan apakah masih banyak yang menekuni pembuatan kerajinan gerabah di Karangtengah. 

"Sing ndamel taksih kathah (Yang buat masih banyak)?," tanyanya. 

Niwen mengatakan, di kampungnya masih banyak yang menekuni kerajinan gerabah. Di satu RW ada 50 perajin gerabah. 

Untuk pemasaran, perempuan paruh baya itu mengatakan, ada pengepul yang menampungnya. Pesanan paling ramai di bulan Muharram/ Suro dan bulan Besar. Dalam satu bulan, rata-rata penghasilannya Rp 1 juta. 

Untuk menambah pendapatan pasangan pengrajin gerabah ini Wagub Taj Yasin ngalarisi (beli) beberapa produk karya Niwen seperti piring, cobek dan kendi.


Bagikan :

CILACAP - Beragam peralatan dapur dari gerabah, saat ini mulai terpinggirkan keberadaannya dan diganti dengan peralatan yang lebih modern. Saat berkunjung ke Cilacap, Kamis (16/09/2021), Wakil Gubernur Jawa Tengah menemukan desa yang masih aktif memproduksi perkakas tradisional ini. 

Meski keberadaan gerabah nyaris terlupakan, tetapi ada perajin gerabah di Desa Karangtengah Kecamatan Sampang, Cilacap yang tetap setia menekuni usahanya itu. Dia adalah Niwen dan suaminya Tuslam. Usaha membuat gerabah sudah ditekuni keluarganya turun menurun. 

Kepiawaiannya membuat gerabah, disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

"Damel napa mawon, mboten kados niki (ciri) tok. Prosese nggih wonten sing dangu, niki nggih cepet. Yen ajeng damel pot nggih saged (buat apa aja, bukan hanya seperti ini saja. Proses pembuatannya ada yang lama, kalau ini ya cepat. Kalau mau buat pot ya bisa)," terang Niwen. 

Wagub pun kemudian menanyakan apakah masih banyak yang menekuni pembuatan kerajinan gerabah di Karangtengah. 

"Sing ndamel taksih kathah (Yang buat masih banyak)?," tanyanya. 

Niwen mengatakan, di kampungnya masih banyak yang menekuni kerajinan gerabah. Di satu RW ada 50 perajin gerabah. 

Untuk pemasaran, perempuan paruh baya itu mengatakan, ada pengepul yang menampungnya. Pesanan paling ramai di bulan Muharram/ Suro dan bulan Besar. Dalam satu bulan, rata-rata penghasilannya Rp 1 juta. 

Untuk menambah pendapatan pasangan pengrajin gerabah ini Wagub Taj Yasin ngalarisi (beli) beberapa produk karya Niwen seperti piring, cobek dan kendi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu