Follow Us :              

Taj Yasin Imbau Orang Tua Relakan Santri Menghapal Al Qur'an dengan Tenang

  02 October 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 742 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Imbau Orang Tua Relakan Santri Menghapal Al Qur'an dengan Tenang

02 October 2021 | 14:00:00 | dibaca : 742
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KENDAL - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memberikan semangat kepada para santri agar serius dan tekun belajar Al-Qur'an selama di pondok pesantren. 

Sebagai penyemangat, Taj Yasin memberikan peci miliknya kepada Muhammad Rafi Abdillah Thauza, salah satu santri di Ponpes Tahaffudhul Al Qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu. 

Kepada Rafi, Taj Yasin bertanya apakah sudah menghafal Al Qur'an atau baru binnadhor (metode membaca). Rafi menjawab jika dirinya sudah selesai binnadhor. Kemudian, Taj Yasin kembali menanyakan apakah Rafi sudah mulai menghafalan Al Qur'an. 

"Lagi binnadhor udah, kok cepat? Wes ngapalno (Qur'an) durung? Wes nyelengi? Nyelengi pinten? (Sudah menghafalkan belum? Sudah nyicil? Nyicil berapa?)," Tanya Taj Yasin, usai memberikan sambutan pada acara Khotmil Qur'an Ke-31 dan Haul ke-44 KH. Ahmad Badawi Abdurrosyid di Ponpes Tahaffudhul Qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu, Sabtu (02/10/2021). 

Rafi menjawab kalau dirinya baru mencicil satu juz Al Quran. Kemudian disambung pertanyaan oleh Taj Yasin, mengenai target Rafi bisa segera khatam menghafal Quran. 

"Pengen cepet (ingin cepat)," jawab Rafi. 

Setelah berbincang sebentar, Taj Yasin kemudian memberikan pecinya kepada Rafi seraya berpesan agar peci tersebut dikenakan untuk beribadah dan menghafal Qur'an. 

"Iki, dinggo ngapalno yo (Ini dibuat untuk menghafalkan ya)," kata Taj Yasin. 

Lebih jauh, kepada para santri yang sudah khatam dan menghafal Al Qur'an agar bisa menerapkan dan mengaplikasikan di dalam masyarakat. 

"Kalau ada yang butuh bantuan (belajar Qur'an) daftar (terima) saja. Jangan mikir ini itu," katanya. 

Selain itu, dalam acara tersebut Taj Yasin juga berpesan kepada para orangtua agar ikhlas dan ridha anaknya menghafalkan Al Quran. Dia ingin agar santri tidak merasa terbebani saat belajar, apabila orang tua bisa ikhlas. 

"Relakan, ojo digegeri terus. Takon wes apal piro, ndang cepet, ndang cepet. Niku karepe wong tuwo ngoten niku, mboten (relakan, jangan digegeri terus. Tanya sudah hafal berapa, cepat, cepat. Itu keinginannya orang tua, jangan)," tandasnya. 

Terkait dengan pendidikan penghapalan dan pendalaman Al Qur'an, Gubernur dan  Wakil Gubernur Jawa Tengah, melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, selalu memberikan perhatian besar. 

Taj Yasin menjelaskan, tepatnya, sejak dirinya dilantik menjadi Wakil Gubernur berpasangan dengan Gubernur Ganjar Pranowo tahun 2018, mereka rutin memberi bantuan Rp. 1 Juta per santri yang penggapal Al Qur'an yang diwisuda. 

Maimoen menjelasprogram pemberian hadiah kepada penghafal Al Qur'an yang telah diwisuda sebesar Rp 1 juta per orang, telah dilaksanakan sejak 2018. Selain itu ada pula insentif bagi pengajar agama, yang dibayarkan setiap tahun sejak 2019.


Bagikan :

KENDAL - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memberikan semangat kepada para santri agar serius dan tekun belajar Al-Qur'an selama di pondok pesantren. 

Sebagai penyemangat, Taj Yasin memberikan peci miliknya kepada Muhammad Rafi Abdillah Thauza, salah satu santri di Ponpes Tahaffudhul Al Qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu. 

Kepada Rafi, Taj Yasin bertanya apakah sudah menghafal Al Qur'an atau baru binnadhor (metode membaca). Rafi menjawab jika dirinya sudah selesai binnadhor. Kemudian, Taj Yasin kembali menanyakan apakah Rafi sudah mulai menghafalan Al Qur'an. 

"Lagi binnadhor udah, kok cepat? Wes ngapalno (Qur'an) durung? Wes nyelengi? Nyelengi pinten? (Sudah menghafalkan belum? Sudah nyicil? Nyicil berapa?)," Tanya Taj Yasin, usai memberikan sambutan pada acara Khotmil Qur'an Ke-31 dan Haul ke-44 KH. Ahmad Badawi Abdurrosyid di Ponpes Tahaffudhul Qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu, Sabtu (02/10/2021). 

Rafi menjawab kalau dirinya baru mencicil satu juz Al Quran. Kemudian disambung pertanyaan oleh Taj Yasin, mengenai target Rafi bisa segera khatam menghafal Quran. 

"Pengen cepet (ingin cepat)," jawab Rafi. 

Setelah berbincang sebentar, Taj Yasin kemudian memberikan pecinya kepada Rafi seraya berpesan agar peci tersebut dikenakan untuk beribadah dan menghafal Qur'an. 

"Iki, dinggo ngapalno yo (Ini dibuat untuk menghafalkan ya)," kata Taj Yasin. 

Lebih jauh, kepada para santri yang sudah khatam dan menghafal Al Qur'an agar bisa menerapkan dan mengaplikasikan di dalam masyarakat. 

"Kalau ada yang butuh bantuan (belajar Qur'an) daftar (terima) saja. Jangan mikir ini itu," katanya. 

Selain itu, dalam acara tersebut Taj Yasin juga berpesan kepada para orangtua agar ikhlas dan ridha anaknya menghafalkan Al Quran. Dia ingin agar santri tidak merasa terbebani saat belajar, apabila orang tua bisa ikhlas. 

"Relakan, ojo digegeri terus. Takon wes apal piro, ndang cepet, ndang cepet. Niku karepe wong tuwo ngoten niku, mboten (relakan, jangan digegeri terus. Tanya sudah hafal berapa, cepat, cepat. Itu keinginannya orang tua, jangan)," tandasnya. 

Terkait dengan pendidikan penghapalan dan pendalaman Al Qur'an, Gubernur dan  Wakil Gubernur Jawa Tengah, melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, selalu memberikan perhatian besar. 

Taj Yasin menjelaskan, tepatnya, sejak dirinya dilantik menjadi Wakil Gubernur berpasangan dengan Gubernur Ganjar Pranowo tahun 2018, mereka rutin memberi bantuan Rp. 1 Juta per santri yang penggapal Al Qur'an yang diwisuda. 

Maimoen menjelasprogram pemberian hadiah kepada penghafal Al Qur'an yang telah diwisuda sebesar Rp 1 juta per orang, telah dilaksanakan sejak 2018. Selain itu ada pula insentif bagi pengajar agama, yang dibayarkan setiap tahun sejak 2019.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu