Follow Us :              

Ganjar Berharap Program IUWASH dilanjutkan Untuk Bantu Atasi Kemiskinan Ekstrem di Lima Kabupaten

  11 October 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 781 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Berharap Program IUWASH dilanjutkan Untuk Bantu Atasi Kemiskinan Ekstrem di Lima Kabupaten

11 October 2021 | 10:00:00 | dibaca : 781
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Tergugah dengan dampak baik yang dibawa program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) dalam membangun perilaku masyarakat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta program ini terus dilanjutkan. 

"Tadi kedatangan dari tim USAID IUWASH sebenarnya mau pamitan karena program sudah berjalan selama lima tahun. Alhamdulillah beberapa daerah sudah mulai sadar bagaimana mereka buang air besar (BAB) di tempat yang benar, ada jambannya, ada septic tank-nya dan dikuras secara berkala," kata Ganjar usai menerima perwakilan USAID di Rumah Dinas Puri Gedeh, Senin (11/10/2021). 

Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) adalah program dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Selama lima tahun ini program itu telah berhasil mengubah perilaku hidup sehat masyarakat di daerah dampingan. Setidaknya ada tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menjadi dampingan USAID . 

Ganjar menjelaskan, perilaku yang sudah mulai berubah tersebut contohnya ada di Kabupaten Wonosobo. Di sana dulu banyak warga yang BAB di empang atau di jamban yang dibuang ke sungai. Padahal kalau sanitasi dibuang ke sungai akan menimbulkan banyak bakteri pembawa penyakit. Begitu juga jika dibuang di empang karena hasil Empang menjadi tidak higienis. 

"Dulu itu yang selalu jadi pertanyaan orang karena mengubah perilakunya sulit. Ketika USAID IUWASH masuk, edukasi mulai dilakukan. Menariknya ada perubahan perilaku, mereka (masyarakat) sendiri sekarang jijik memakan ikan karena dikasih makan limbah BAB. Itu perilaku yang menurut saya berubah menjadi bagus," katanya. 

Perubahan perilaku masyarakat dampingan juga terlihat dalam upaya pengadaan air bersih. Masyarakat mulai tergerak untuk melakukan konservasi, misalnya dengan melakukan reboisasi serta pembuatan banyak sumur resapan sehingga memunculkan sumber air baru. Cara ini sudah dilakukan masyarakat Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. 

"Masyarakat harus bisa mengakses air bersih, apakah itu Pamsimas atau PDAM. Konservasi dan reboisasi yang memunculkan sumber air baru, juga perubahan perilaku yang bagus karena kebutuhan air menjadi bisa disuplai secara natural," kata Ganjar. 

Terkait sanitasi dan kebutuhan air bersih, kedua hal ini sangat penting untuk ditangani dengan baik karena keduanya menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian tingkat kemiskinan. Sehingga sangat sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. 

Maka dari itu meskipun masa kerja USAID IUWASH sudah selesai bulan November tahun ini, Ganjar berharap agar bisa diteruskan untuk ikut mendampingi penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten yang sedang dilakukan. 

"Program IUWASH ini harapan saya bisa diteruskan, terutama jamban dan air bersih. Saya berharap IUWASH ikut mendampingi lima kabupaten yang bisa kita jadikan contoh untuk penanganan kemiskinan ekstrem," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Tergugah dengan dampak baik yang dibawa program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) dalam membangun perilaku masyarakat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta program ini terus dilanjutkan. 

"Tadi kedatangan dari tim USAID IUWASH sebenarnya mau pamitan karena program sudah berjalan selama lima tahun. Alhamdulillah beberapa daerah sudah mulai sadar bagaimana mereka buang air besar (BAB) di tempat yang benar, ada jambannya, ada septic tank-nya dan dikuras secara berkala," kata Ganjar usai menerima perwakilan USAID di Rumah Dinas Puri Gedeh, Senin (11/10/2021). 

Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) adalah program dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Selama lima tahun ini program itu telah berhasil mengubah perilaku hidup sehat masyarakat di daerah dampingan. Setidaknya ada tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menjadi dampingan USAID . 

Ganjar menjelaskan, perilaku yang sudah mulai berubah tersebut contohnya ada di Kabupaten Wonosobo. Di sana dulu banyak warga yang BAB di empang atau di jamban yang dibuang ke sungai. Padahal kalau sanitasi dibuang ke sungai akan menimbulkan banyak bakteri pembawa penyakit. Begitu juga jika dibuang di empang karena hasil Empang menjadi tidak higienis. 

"Dulu itu yang selalu jadi pertanyaan orang karena mengubah perilakunya sulit. Ketika USAID IUWASH masuk, edukasi mulai dilakukan. Menariknya ada perubahan perilaku, mereka (masyarakat) sendiri sekarang jijik memakan ikan karena dikasih makan limbah BAB. Itu perilaku yang menurut saya berubah menjadi bagus," katanya. 

Perubahan perilaku masyarakat dampingan juga terlihat dalam upaya pengadaan air bersih. Masyarakat mulai tergerak untuk melakukan konservasi, misalnya dengan melakukan reboisasi serta pembuatan banyak sumur resapan sehingga memunculkan sumber air baru. Cara ini sudah dilakukan masyarakat Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. 

"Masyarakat harus bisa mengakses air bersih, apakah itu Pamsimas atau PDAM. Konservasi dan reboisasi yang memunculkan sumber air baru, juga perubahan perilaku yang bagus karena kebutuhan air menjadi bisa disuplai secara natural," kata Ganjar. 

Terkait sanitasi dan kebutuhan air bersih, kedua hal ini sangat penting untuk ditangani dengan baik karena keduanya menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian tingkat kemiskinan. Sehingga sangat sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. 

Maka dari itu meskipun masa kerja USAID IUWASH sudah selesai bulan November tahun ini, Ganjar berharap agar bisa diteruskan untuk ikut mendampingi penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten yang sedang dilakukan. 

"Program IUWASH ini harapan saya bisa diteruskan, terutama jamban dan air bersih. Saya berharap IUWASH ikut mendampingi lima kabupaten yang bisa kita jadikan contoh untuk penanganan kemiskinan ekstrem," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu