Follow Us :              

Ganjar Ajak Parlemen Remaja Berikan Edukasi tentang Pelestarian Lingkungan

  27 October 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 675 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ajak Parlemen Remaja Berikan Edukasi tentang Pelestarian Lingkungan

27 October 2021 | 09:00:00 | dibaca : 675
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Tiba di gedung DPRD Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disambut sepuluh anggota parlemen remaja Jawa Tengah. Mereka berasal dari sepuluh SMA/SMK di Jawa Tengah dengan latar disiplin ilmu yang berbeda. Pada mereka  Gubernur Ganjar berpesan agar mereka memperkokoh integritas dan ikut mengkampanyekan peduli lingkungan. 

Pertemuan yang berlangsung sebelum Gubernur Ganjar mengikuti rapat paripurna DPRD Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021) itu membahas beberapa hal. Selain soal pendidikan, diantaranya  juga persoalan lingkungan. 

Terkait kerusakan lingkungan, bahkan salah seorang anggota parlemen asal Kota Pekalongan mengaku rumahnya sering terendam banjir. Atas kondisi tersebut, gubernur minta pelajar yang  bersekolah di SMAN 1 Kota Pekalongan tersebut kemudian untuk ikut berperan mengatasi dengan ikut mengedukasi warga mengenai lingkungan. 

"Sekolah tidak kebanjiran tetapi rumah iya? Maka kamu ajak warga untuk tidak buang sampah sembarangan, kamu edukasi jangan mengambil air tanah dan mustinya pakai PDAM. Kalau pengambilan air tanah berlebihan itu menyebabkan muka tanah turun," katanya. 

Terkait dukungan parlemen remaja dalam pelestarian lingkungan, Gubernur Ganjar berharap, di masa depan mereka akan menjadi anggota parlemen yang berintegritas dan memiliki kepedulian yang besar pada lingkungan. 

"Hari ini kita kehadiran adik-adik dari parlemen remaja. Ke depan akan butuh banyak anggota parlemen di seluruh Indonesia yang akan memimpin negara jauh lebih baik karena kehadiran anak-anak yang berintegritas," kata Gubernur. Harapan itu ia sampaikan sebelum menyampaikan jawaban terhadap pandangan fraksi-fraksi terkait rencana anggaran Pemprov Jawa Tengah tahun anggaran 2022 dan usulan mengenai Raperda pengolahan limbah domestik di Jawa Tengah. 

Gubernur meminta, pengolahan limbah  harus disiapkan dengan baik termasuk menyiapkan teknologi tinggi.  Keberadaan BRIN, kampus, dan perusahaan, bisa dilibatkan dalam hal itu. Menurutnya  peraturan mengenai pengolahan limbah domestik dapat membantu masyarakat memahami bagaimana mengelola limbah maupun sampah. Tidak hanya tentang cara membuang tetapi juga cara mengelolanya. 

Adapun  tentan usulan raperda pengolahan limbah domestik, Gubernur Ganjar menilai itu sebagai langkah baik untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Raperda ini juga sangat kontekstual dengan kasus Bengawan Solo. Terkait pencemaran Bengawan Solo, keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menurut Gubernur Ganjar, sangat diperlukan. 

"Contoh Bengawan Solo, itu industri besar ada, industri kecil ada, peternakan ada. Semuanya industri disarankan harus punya IPAL, kalau tidak bisa sendiri ya IPAL komunal," tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Tiba di gedung DPRD Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disambut sepuluh anggota parlemen remaja Jawa Tengah. Mereka berasal dari sepuluh SMA/SMK di Jawa Tengah dengan latar disiplin ilmu yang berbeda. Pada mereka  Gubernur Ganjar berpesan agar mereka memperkokoh integritas dan ikut mengkampanyekan peduli lingkungan. 

Pertemuan yang berlangsung sebelum Gubernur Ganjar mengikuti rapat paripurna DPRD Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021) itu membahas beberapa hal. Selain soal pendidikan, diantaranya  juga persoalan lingkungan. 

Terkait kerusakan lingkungan, bahkan salah seorang anggota parlemen asal Kota Pekalongan mengaku rumahnya sering terendam banjir. Atas kondisi tersebut, gubernur minta pelajar yang  bersekolah di SMAN 1 Kota Pekalongan tersebut kemudian untuk ikut berperan mengatasi dengan ikut mengedukasi warga mengenai lingkungan. 

"Sekolah tidak kebanjiran tetapi rumah iya? Maka kamu ajak warga untuk tidak buang sampah sembarangan, kamu edukasi jangan mengambil air tanah dan mustinya pakai PDAM. Kalau pengambilan air tanah berlebihan itu menyebabkan muka tanah turun," katanya. 

Terkait dukungan parlemen remaja dalam pelestarian lingkungan, Gubernur Ganjar berharap, di masa depan mereka akan menjadi anggota parlemen yang berintegritas dan memiliki kepedulian yang besar pada lingkungan. 

"Hari ini kita kehadiran adik-adik dari parlemen remaja. Ke depan akan butuh banyak anggota parlemen di seluruh Indonesia yang akan memimpin negara jauh lebih baik karena kehadiran anak-anak yang berintegritas," kata Gubernur. Harapan itu ia sampaikan sebelum menyampaikan jawaban terhadap pandangan fraksi-fraksi terkait rencana anggaran Pemprov Jawa Tengah tahun anggaran 2022 dan usulan mengenai Raperda pengolahan limbah domestik di Jawa Tengah. 

Gubernur meminta, pengolahan limbah  harus disiapkan dengan baik termasuk menyiapkan teknologi tinggi.  Keberadaan BRIN, kampus, dan perusahaan, bisa dilibatkan dalam hal itu. Menurutnya  peraturan mengenai pengolahan limbah domestik dapat membantu masyarakat memahami bagaimana mengelola limbah maupun sampah. Tidak hanya tentang cara membuang tetapi juga cara mengelolanya. 

Adapun  tentan usulan raperda pengolahan limbah domestik, Gubernur Ganjar menilai itu sebagai langkah baik untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Raperda ini juga sangat kontekstual dengan kasus Bengawan Solo. Terkait pencemaran Bengawan Solo, keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menurut Gubernur Ganjar, sangat diperlukan. 

"Contoh Bengawan Solo, itu industri besar ada, industri kecil ada, peternakan ada. Semuanya industri disarankan harus punya IPAL, kalau tidak bisa sendiri ya IPAL komunal," tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu