Follow Us :              

Nawal : JMQH Berkontribusi Positif pada Pendidikan Keagamaan di Jateng

  19 December 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 3904 
Kategori :
Bagikan :


Nawal : JMQH Berkontribusi Positif pada Pendidikan Keagamaan di Jateng

19 December 2021 | 10:00:00 | dibaca : 3904
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Jami'iyyah Mudarasatil Qur'an Lil Hafizhat (JMQH) Jawa Tengah semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif di bidang pendidikan keagamaan. Dengan adanya oganisasi yang beranggotakan para hafidzah tersebut, diharapkan semakin banyak perempuan penghafal Al-Qur'an dan mengamalkannya. 

Hal itu disampaikan istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Nawal Arafah Yasin saat memberikan sambutan acara Khatmil Qur'an dan Hari Lahir ke-2 JMQH Kabupaten Semarang di Masjid Jami' Ummi Ba'diah, Pringapus Kabupaten Semarang, Minggu (19/12/2021). 

"JMQH perlu kita sengkuyung bareng-bareng. Saya sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya, terima kasih kepada JMQH yang telah berkontribusi positif terhadap pendidikan keagamaan di Jateng," ucapnya.  

Nawal yang juga merupakan Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah sekaligus Pengurus JMQH Pusat menjelaskan sejarah JMQH. Menurutnya, organisasi ini awalnya terbentuk di Kabupaten Pati pada 1975. Seiring waktu perkembangan JMQH belum seperti yang diharapkan. Kemudian pada tahun 2019, diadakan temu dan deklarasi para hafidzah se-Jawa Tengah dan Jawa Timur di Masjid Agung Jawa Tengah terkait penataan ulang JMQH. 

 "Selama dua tahun terakhir ini perkembangannya sangat luar biasa dan menginspirasi daerah lain membentuk JMQH. Sekarang anggotanya mencapai 15 ribu. Itu belum menginput beberapa kabupaten dan kota yang sudah mendeklarasikan. Yang sangat luar biasa besok Kalimantan Tengah akan melakukan deklarasi," terangnya.  

Menjadi ahli Qu'ran merupakan salah satu anugerah yang luar biasa.Karenanya JMQH hadir untuk saling mengeratkan silaturahmi antar hafidzah, dan bersama-sama memperbaiki kualitas bacaan sesuai misi JMQH yang direalisasikan dalam tiga gerakan, yaitu gerakan buka tartil, buka tafsir, dan buah tahfidz.  

"Tartilnya baca Al-Qur'an merupakan satu doa kita bersama. Karena keberkahan kita membaca tartil itu sangat luar biasa, (butuh) logika untuk memahami Al-Qur'an. Siapapun itu bisa memahami Al-Qur'an karena itu adalah keberkahan," katanya.  

Senada dengan Nawal Arafah Yasin, Ketua  Umum JMQH, Umi Matfuah berharap pada hari lahir ke-2 JMQH Kabupaten Semarang dan Grobogan anggotanya akan semakin istiqomah (teguh), dan mengajinya juga semakin lancar. Sejak dideklarasikan ulang pada 2019, JMQH Jawa Tengah optimistis organisasinya akan semakin berkibar dan terus bisa meningkatkan semangat dan kedisiplinan para anggota. 

"Kegiatan-kegiatan dan pertemuan rutin bulanan dan tahunan hingga akhirnya di hafidzah di kecamatan-kecamatan yang sebelumnya tidak pernah muncul dapat muncul semua. Termasuk para ibu nyai yang tadinya tidak dikenal turut hadir. Bahkan yang sebelumnya tidak bisa mengaji, alhamdulillah dapat mengaji," bebernya.   

Menurut Matfuah, JMQH dihidupkan dalam rangka  bersama-sama menjaga dan memelihara bacaan Al-Qur'an agar lancar selamanya. Apabila sudah terbentuk kelompok JMQH di kecamatan, pesertanya terdiri dari tiga orang dengan bacaan minimal tiga juz per hari.  

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum JMQH Matfuah memotong tumpeng didampingi Nawal Arafah dan para pengurus JMQH Kabupaten Semarang. Sebelumnya, Nawal Arafah juga menghadiri kegiatan serupa di Masjid Baitut Taqwa, Pulokulon Kabupaten Grobogan. 


Bagikan :

SEMARANG - Jami'iyyah Mudarasatil Qur'an Lil Hafizhat (JMQH) Jawa Tengah semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif di bidang pendidikan keagamaan. Dengan adanya oganisasi yang beranggotakan para hafidzah tersebut, diharapkan semakin banyak perempuan penghafal Al-Qur'an dan mengamalkannya. 

Hal itu disampaikan istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Nawal Arafah Yasin saat memberikan sambutan acara Khatmil Qur'an dan Hari Lahir ke-2 JMQH Kabupaten Semarang di Masjid Jami' Ummi Ba'diah, Pringapus Kabupaten Semarang, Minggu (19/12/2021). 

"JMQH perlu kita sengkuyung bareng-bareng. Saya sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya, terima kasih kepada JMQH yang telah berkontribusi positif terhadap pendidikan keagamaan di Jateng," ucapnya.  

Nawal yang juga merupakan Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah sekaligus Pengurus JMQH Pusat menjelaskan sejarah JMQH. Menurutnya, organisasi ini awalnya terbentuk di Kabupaten Pati pada 1975. Seiring waktu perkembangan JMQH belum seperti yang diharapkan. Kemudian pada tahun 2019, diadakan temu dan deklarasi para hafidzah se-Jawa Tengah dan Jawa Timur di Masjid Agung Jawa Tengah terkait penataan ulang JMQH. 

 "Selama dua tahun terakhir ini perkembangannya sangat luar biasa dan menginspirasi daerah lain membentuk JMQH. Sekarang anggotanya mencapai 15 ribu. Itu belum menginput beberapa kabupaten dan kota yang sudah mendeklarasikan. Yang sangat luar biasa besok Kalimantan Tengah akan melakukan deklarasi," terangnya.  

Menjadi ahli Qu'ran merupakan salah satu anugerah yang luar biasa.Karenanya JMQH hadir untuk saling mengeratkan silaturahmi antar hafidzah, dan bersama-sama memperbaiki kualitas bacaan sesuai misi JMQH yang direalisasikan dalam tiga gerakan, yaitu gerakan buka tartil, buka tafsir, dan buah tahfidz.  

"Tartilnya baca Al-Qur'an merupakan satu doa kita bersama. Karena keberkahan kita membaca tartil itu sangat luar biasa, (butuh) logika untuk memahami Al-Qur'an. Siapapun itu bisa memahami Al-Qur'an karena itu adalah keberkahan," katanya.  

Senada dengan Nawal Arafah Yasin, Ketua  Umum JMQH, Umi Matfuah berharap pada hari lahir ke-2 JMQH Kabupaten Semarang dan Grobogan anggotanya akan semakin istiqomah (teguh), dan mengajinya juga semakin lancar. Sejak dideklarasikan ulang pada 2019, JMQH Jawa Tengah optimistis organisasinya akan semakin berkibar dan terus bisa meningkatkan semangat dan kedisiplinan para anggota. 

"Kegiatan-kegiatan dan pertemuan rutin bulanan dan tahunan hingga akhirnya di hafidzah di kecamatan-kecamatan yang sebelumnya tidak pernah muncul dapat muncul semua. Termasuk para ibu nyai yang tadinya tidak dikenal turut hadir. Bahkan yang sebelumnya tidak bisa mengaji, alhamdulillah dapat mengaji," bebernya.   

Menurut Matfuah, JMQH dihidupkan dalam rangka  bersama-sama menjaga dan memelihara bacaan Al-Qur'an agar lancar selamanya. Apabila sudah terbentuk kelompok JMQH di kecamatan, pesertanya terdiri dari tiga orang dengan bacaan minimal tiga juz per hari.  

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum JMQH Matfuah memotong tumpeng didampingi Nawal Arafah dan para pengurus JMQH Kabupaten Semarang. Sebelumnya, Nawal Arafah juga menghadiri kegiatan serupa di Masjid Baitut Taqwa, Pulokulon Kabupaten Grobogan. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu