Follow Us :              

Pantau PTM 100 Persen, Ganjar Temukan Sistem Pelaksanan yang Berbeda

  04 January 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 550 
Kategori :
Bagikan :


Pantau PTM 100 Persen, Ganjar Temukan Sistem Pelaksanan yang Berbeda

04 January 2022 | 07:00:00 | dibaca : 550
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sambil bersepeda pagi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMAN 11 Kota Semarang dan SMAN 10 Kota Semarang, Selasa (4/1/2022). Berdasarkan pantauan di dua sekolah tersebut, Gubernur menemukan dua model pelaksanaan yang berbeda. 

PTM 100 persen di SMAN 10 Kota Semarang membagi siswa menjadi dua kelompok belajar. Sebanyak 50 persen siswa tiap kelas masuk pagi dan 50 persen lainnya masuk siang. Hal itu dilakukan agar kegiatan belajar bisa menerapkan jarak antarsiswa sesuai kapasitas kelas. 

"Ternyata beberapa di antaranya punya model-model. Satu, modelnya setengah-setengah, jadi 50 persen anak belajar sampai pukul 12.00, terus kemudian setelah pukul 12.00 kelas berikutnya, sehingga kelas hanya diisi setengah (kapasitas)," kata Ganjar saat ditemui usai meninjau PTM di SMAN 10 Kota Semarang. 

Kepala SMAN 10 Kota Semarang, Sukirna, mengatakan pelaksanaan PTM 100 persen sudah dilakukan sejak hari Senin (3/1/2022). Sebelumnya, ia sudah memberikan surat edaran kepada orang tua siswa terkait pelaksanaan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat. 

"Respons orang tua banyak yang senang. Selama ini belum ada yang menyatakan keberatan. Siswa juga lebih senang belajar tatap muka daripada PJJ (pembelajaran jarak jauh). Yang agak berat ini guru-gurunya karena mengajar dua kali," katanya. 

Bila pelaksanaan PTM di SMAN 10 Kota Semarang masih menerapkan pembagian kelompok di tiap kelas, SMAN 11 Kota menerapkan sistem yang berbeda. 

SMAN 11 Kota Semarang sudah menggunakan model 100 persen siswa belajar di sekolah sejak pukul 07.30-12.00 tanpa bergiliran. Meski begitu, pelaksanaanya dilakukan dengan pengawasan ketat sejak peserta didik memasuki area sekolah. 

"Tapi tadi saya melihat ada satu yang full 100 persen sekolahnya sampai pukul 12.00. Meskipun kantin masih tutup dan mereka bawa (bekal) sendiri, tetapi jaraknya masih terlalu mepet karena satu bangku ada dua anak. Saya minta nanti untuk dievaluasi," katanya. 

Terkait protokol kesehatan, Gubernur menilai pelaksanaan relatif bagus. Siswa dan guru cukup disiplin dari proses awal sampai akhir. Namun, ia mengingatkan agar setiap sekolah terus memantau aktivitas pembelajaran, utamanya melalui satgas atau pengawas. Mereka bertugas rutin berkeliling sekolah untuk mengingatkan warga sekolah, baik siswa maupun guru untuk menerapkan protokol kesehatan. 

"Jadi bukan hanya kepada peserta didik tetapi gurunya juga musti diingatkan. Kalau melihat semangat anak-anak sih bagus. Mereka bisa menjaga. Hanya saja ya musti ada (yang) kontrol," tambahnya. 

Terkait jumlah sekolah di Jawa Tengah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen, hingga saat ini Gubernur belum mendapat laporan karena proses pendataan masih berjalan. Namun, dalam laporan sementara masuk, hampir semua sekolah tingkat SMA di Kota Semarang sudah melakukan PTM 100 persen. 

"Kalau di Semarang hampir semua sudah melakukan. Sekarang lagi saya minta merekap semua termasuk yang di level SD-SMP. Masih saya tunggu, mudah-mudahan hari ini sudah ada laporan. Sampai kemarin belum ada yang melaporkan," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Sambil bersepeda pagi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMAN 11 Kota Semarang dan SMAN 10 Kota Semarang, Selasa (4/1/2022). Berdasarkan pantauan di dua sekolah tersebut, Gubernur menemukan dua model pelaksanaan yang berbeda. 

PTM 100 persen di SMAN 10 Kota Semarang membagi siswa menjadi dua kelompok belajar. Sebanyak 50 persen siswa tiap kelas masuk pagi dan 50 persen lainnya masuk siang. Hal itu dilakukan agar kegiatan belajar bisa menerapkan jarak antarsiswa sesuai kapasitas kelas. 

"Ternyata beberapa di antaranya punya model-model. Satu, modelnya setengah-setengah, jadi 50 persen anak belajar sampai pukul 12.00, terus kemudian setelah pukul 12.00 kelas berikutnya, sehingga kelas hanya diisi setengah (kapasitas)," kata Ganjar saat ditemui usai meninjau PTM di SMAN 10 Kota Semarang. 

Kepala SMAN 10 Kota Semarang, Sukirna, mengatakan pelaksanaan PTM 100 persen sudah dilakukan sejak hari Senin (3/1/2022). Sebelumnya, ia sudah memberikan surat edaran kepada orang tua siswa terkait pelaksanaan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat. 

"Respons orang tua banyak yang senang. Selama ini belum ada yang menyatakan keberatan. Siswa juga lebih senang belajar tatap muka daripada PJJ (pembelajaran jarak jauh). Yang agak berat ini guru-gurunya karena mengajar dua kali," katanya. 

Bila pelaksanaan PTM di SMAN 10 Kota Semarang masih menerapkan pembagian kelompok di tiap kelas, SMAN 11 Kota menerapkan sistem yang berbeda. 

SMAN 11 Kota Semarang sudah menggunakan model 100 persen siswa belajar di sekolah sejak pukul 07.30-12.00 tanpa bergiliran. Meski begitu, pelaksanaanya dilakukan dengan pengawasan ketat sejak peserta didik memasuki area sekolah. 

"Tapi tadi saya melihat ada satu yang full 100 persen sekolahnya sampai pukul 12.00. Meskipun kantin masih tutup dan mereka bawa (bekal) sendiri, tetapi jaraknya masih terlalu mepet karena satu bangku ada dua anak. Saya minta nanti untuk dievaluasi," katanya. 

Terkait protokol kesehatan, Gubernur menilai pelaksanaan relatif bagus. Siswa dan guru cukup disiplin dari proses awal sampai akhir. Namun, ia mengingatkan agar setiap sekolah terus memantau aktivitas pembelajaran, utamanya melalui satgas atau pengawas. Mereka bertugas rutin berkeliling sekolah untuk mengingatkan warga sekolah, baik siswa maupun guru untuk menerapkan protokol kesehatan. 

"Jadi bukan hanya kepada peserta didik tetapi gurunya juga musti diingatkan. Kalau melihat semangat anak-anak sih bagus. Mereka bisa menjaga. Hanya saja ya musti ada (yang) kontrol," tambahnya. 

Terkait jumlah sekolah di Jawa Tengah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen, hingga saat ini Gubernur belum mendapat laporan karena proses pendataan masih berjalan. Namun, dalam laporan sementara masuk, hampir semua sekolah tingkat SMA di Kota Semarang sudah melakukan PTM 100 persen. 

"Kalau di Semarang hampir semua sudah melakukan. Sekarang lagi saya minta merekap semua termasuk yang di level SD-SMP. Masih saya tunggu, mudah-mudahan hari ini sudah ada laporan. Sampai kemarin belum ada yang melaporkan," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu