Follow Us :              

Gubernur Jateng Minta Optimalkan Pemanfaatan Teknologi dan Pengetahuan Mitigasi Bencana

  17 March 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 1034 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jateng Minta Optimalkan Pemanfaatan Teknologi dan Pengetahuan Mitigasi Bencana

17 March 2022 | 11:00:00 | dibaca : 1034
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh jajaran BPBD se Jawa Tengah siaga bencana. Ia memerintahkan pada semua anggota BPBD dan dinas terkait untuk selalu patroli memantau daerah rawan bencana. 

"Saya minta semua standby,  kawan-kawan BPBD saya minta pantau terus titik-titik rawan. Cek terus kondisinya, kalau terjadi bencana selamatkan manusianya. Setelah itu, koordinasikan dengan teknisnya. (Itu) sudah jalan sekarang dan saya dilapori terus tiap hari," jelasnya, Kamis (17/3). 

Dari laporan tersebut Gubenur mengetahui bahwa  kondisi bencana di Jawa Tengah sudah berangsur membaik. Beberapa daerah yang terkena banjir, sudah mulai surut dan pengungsi sudah mulai kembali ke rumah. 

"Logistik juga semua siap. Tapi saya minta tetap siaga karena potensi bencana masih ada," jelasnya. 

Saat mengecek banjir di Purworejo, Banyumas dan Kebumen kemarin, ia mendapat informasi bahwa curah hujan sangat tinggi. Bahkan kategorinya sudah masuk ekstrem, karena lebih dari 200 mm. 

"Hal itu membuat beberapa tanggul jebol. Maka saya minta bantuan bupati/wali kota untuk patroli sungai-sungai yang ada di daerahnya. Kalau ada titik rawan, harus segera komunikasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) sebagai pemegang kewenangan untuk dicarikan solusi," ucapnya. 

Gubernur mengatakan beberapa tanggul yang jebol,  saat banjir surut dan hujan reda akan diperbaiki secara permanen oleh BBWS. 

"Yang titik rawan lainnya, yang sifatnya darurat otomatis harus dilakukan secara bersama-sama. Inilah pentingnya patroli sungai oleh jajaran pemkab di daerahnya masing-masing," katanya. 

Dia juga terus menghimbau agar semua pihak memantau dan mencermati laporan BMKG setiap hari. Hasil pantauan itu disampaikan pada masyarakat agar dapat diantisipasi. 

"Kita harus siaga, meski kita harus harmoni dengan alam, tapi teknologi pengetahuan yang ada mesti kita optimalkan. Insyaalah kawan-kawan di Jateng semua siap," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh jajaran BPBD se Jawa Tengah siaga bencana. Ia memerintahkan pada semua anggota BPBD dan dinas terkait untuk selalu patroli memantau daerah rawan bencana. 

"Saya minta semua standby,  kawan-kawan BPBD saya minta pantau terus titik-titik rawan. Cek terus kondisinya, kalau terjadi bencana selamatkan manusianya. Setelah itu, koordinasikan dengan teknisnya. (Itu) sudah jalan sekarang dan saya dilapori terus tiap hari," jelasnya, Kamis (17/3). 

Dari laporan tersebut Gubenur mengetahui bahwa  kondisi bencana di Jawa Tengah sudah berangsur membaik. Beberapa daerah yang terkena banjir, sudah mulai surut dan pengungsi sudah mulai kembali ke rumah. 

"Logistik juga semua siap. Tapi saya minta tetap siaga karena potensi bencana masih ada," jelasnya. 

Saat mengecek banjir di Purworejo, Banyumas dan Kebumen kemarin, ia mendapat informasi bahwa curah hujan sangat tinggi. Bahkan kategorinya sudah masuk ekstrem, karena lebih dari 200 mm. 

"Hal itu membuat beberapa tanggul jebol. Maka saya minta bantuan bupati/wali kota untuk patroli sungai-sungai yang ada di daerahnya. Kalau ada titik rawan, harus segera komunikasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) sebagai pemegang kewenangan untuk dicarikan solusi," ucapnya. 

Gubernur mengatakan beberapa tanggul yang jebol,  saat banjir surut dan hujan reda akan diperbaiki secara permanen oleh BBWS. 

"Yang titik rawan lainnya, yang sifatnya darurat otomatis harus dilakukan secara bersama-sama. Inilah pentingnya patroli sungai oleh jajaran pemkab di daerahnya masing-masing," katanya. 

Dia juga terus menghimbau agar semua pihak memantau dan mencermati laporan BMKG setiap hari. Hasil pantauan itu disampaikan pada masyarakat agar dapat diantisipasi. 

"Kita harus siaga, meski kita harus harmoni dengan alam, tapi teknologi pengetahuan yang ada mesti kita optimalkan. Insyaalah kawan-kawan di Jateng semua siap," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu