Follow Us :              

Summit Kota Sehat 2022, Ganjar Sisipkan Pesan Peduli Kesehatan Ibu Hamil

  28 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 742 
Kategori :
Bagikan :


Summit Kota Sehat 2022, Ganjar Sisipkan Pesan Peduli Kesehatan Ibu Hamil

28 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 742
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong kegiatan Summit Kota Sehat 2022 yang diikuti wali kota dan bupati se Indonesia, mampu menciptakan sistem baru terkait kesehatan. Selain dapat mendorong perbaikan tata kelola sektor kesehatan di level Kabupaten/kota, dia berharap keberadaan acara ini juga semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat pada kesehatan, termasuk meningkatkan perhatian pada ibu hamil.

Hal itu disampaikan Gubernur usai mengisi acara Summit Kota Sehat 2022 di Patra Hotel Semarang, Senin (28/3). Acara ini melibatkan perwakilan kementerian/lembaga, 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, baik dari pemerintahan maupun Forum Provinsi/Kabupaten/Kota Sehat se-Indonesia. 

“Jadi membangun kesadaran bersama, mereka mencoba untuk merespon persoalan kesehatan secara nasional melalui aksi para bupati wali kota. Antusiasmenya ternyata luarbiasa,” ujarnya. 

Dalam sambutannya, Gubernur juga sempat menyinggung kenaikan angka kematian ibu hamil saat pandemi akibat Covid-19 varian Delta. 

“Nah kita coba antisipasi agar mereka, atau ibu-ibu kita yang lagi hamil itu mendapat perhatian penuh. Ibunya sehat, anaknya lahir sehat. Kalau bisa disiapkan dari awal dengan data yang baik dan perhatian yang bagus,” kata Ganjar. 

Kegiatan Summit Kota Sehat 2022 ini, diharapkan akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait kesehatan. 

“Karena ternyata membangun kesadaran kesehatan kita tidak lagi selalu top down (dari atas) perintahnya, ini muncul secara bottom up (dari bawah), dari ide para bupati wali kota yang menurut saya hebat-hebat. Ini meringankan beban kita, karena nanti pasca pandemi pasti akan ada kebijakan yang model baru, data sains selama ini mesti dimunculkan. Dari hasil summit ini nanti kita harapkan punya sistem baru bagaimana pengendaliannya,” jelasnya. 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang hadir secara virtual menyampaikan, selama masa pandemi sistem penanganan kesehatan mendapat banyak ujian sekaligus menjadi pembelajaran terkait penanganan pasien Covid-19. 

“Namun di sisi lain kita mendapatkan pelajaran tentang bagaimana sistem layanan kesehatan yang kuat dan responsif harus dibangun, serta bagaimana berlaku hidup bersih sehat harus dibiasakan,” kata Wapres. 

Wapres mengingatkan, komitmen dan peranan dari pemerintah daerah dalam peningkatan layanan kesehatan semakin strategis. Visi besar kota sehat sangat perlu mendapat dukungan multi sektor. 

“Saya berharap ada satu gerakan bersama dapat dicapai di tingkat kabupaten kota secara mandiri dan berkesinambungan,” imbaunya. 

Sementara Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Apeksi Bima Arya berharap  terlaksananya acara ini menjadi tanda bahwa keadaan pandemi sudah mulai normal. 

“Ini saatnya kita berkolaborasi untuk adaptasi. banyak ilmu baru dan hal baru. Bicara kesehatan bukan cuma alkes, tapi pengalaman dan memperhatikan data terakhir. Kita berharap omicron yang terakhir, kita berharap yang terbaik tapi menyiapkan yang terburuk. Semuanya harus responsif kepada itu,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong kegiatan Summit Kota Sehat 2022 yang diikuti wali kota dan bupati se Indonesia, mampu menciptakan sistem baru terkait kesehatan. Selain dapat mendorong perbaikan tata kelola sektor kesehatan di level Kabupaten/kota, dia berharap keberadaan acara ini juga semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat pada kesehatan, termasuk meningkatkan perhatian pada ibu hamil.

Hal itu disampaikan Gubernur usai mengisi acara Summit Kota Sehat 2022 di Patra Hotel Semarang, Senin (28/3). Acara ini melibatkan perwakilan kementerian/lembaga, 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, baik dari pemerintahan maupun Forum Provinsi/Kabupaten/Kota Sehat se-Indonesia. 

“Jadi membangun kesadaran bersama, mereka mencoba untuk merespon persoalan kesehatan secara nasional melalui aksi para bupati wali kota. Antusiasmenya ternyata luarbiasa,” ujarnya. 

Dalam sambutannya, Gubernur juga sempat menyinggung kenaikan angka kematian ibu hamil saat pandemi akibat Covid-19 varian Delta. 

“Nah kita coba antisipasi agar mereka, atau ibu-ibu kita yang lagi hamil itu mendapat perhatian penuh. Ibunya sehat, anaknya lahir sehat. Kalau bisa disiapkan dari awal dengan data yang baik dan perhatian yang bagus,” kata Ganjar. 

Kegiatan Summit Kota Sehat 2022 ini, diharapkan akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait kesehatan. 

“Karena ternyata membangun kesadaran kesehatan kita tidak lagi selalu top down (dari atas) perintahnya, ini muncul secara bottom up (dari bawah), dari ide para bupati wali kota yang menurut saya hebat-hebat. Ini meringankan beban kita, karena nanti pasca pandemi pasti akan ada kebijakan yang model baru, data sains selama ini mesti dimunculkan. Dari hasil summit ini nanti kita harapkan punya sistem baru bagaimana pengendaliannya,” jelasnya. 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang hadir secara virtual menyampaikan, selama masa pandemi sistem penanganan kesehatan mendapat banyak ujian sekaligus menjadi pembelajaran terkait penanganan pasien Covid-19. 

“Namun di sisi lain kita mendapatkan pelajaran tentang bagaimana sistem layanan kesehatan yang kuat dan responsif harus dibangun, serta bagaimana berlaku hidup bersih sehat harus dibiasakan,” kata Wapres. 

Wapres mengingatkan, komitmen dan peranan dari pemerintah daerah dalam peningkatan layanan kesehatan semakin strategis. Visi besar kota sehat sangat perlu mendapat dukungan multi sektor. 

“Saya berharap ada satu gerakan bersama dapat dicapai di tingkat kabupaten kota secara mandiri dan berkesinambungan,” imbaunya. 

Sementara Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Apeksi Bima Arya berharap  terlaksananya acara ini menjadi tanda bahwa keadaan pandemi sudah mulai normal. 

“Ini saatnya kita berkolaborasi untuk adaptasi. banyak ilmu baru dan hal baru. Bicara kesehatan bukan cuma alkes, tapi pengalaman dan memperhatikan data terakhir. Kita berharap omicron yang terakhir, kita berharap yang terbaik tapi menyiapkan yang terburuk. Semuanya harus responsif kepada itu,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu