Follow Us :              

Sambut 23,5 Juta Pemudik, Pemprov Jateng Siapkan Skenario Penanganan Mudik Lebaran 2022

  12 April 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 1076 
Kategori :
Bagikan :


Sambut 23,5 Juta Pemudik, Pemprov Jateng Siapkan Skenario Penanganan Mudik Lebaran 2022

12 April 2022 | 14:00:00 | dibaca : 1076
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG -  Menghadapi arus mudik-balik Lebaran 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan beberapa strategi bersama stakeholder terkait 

"Skenario-skenario sudah disiapkan. Yang perlu diantisipasi adalah jalur transportasi, karena arus mudik 2022 diperkirakan volumenya akan lebih besar karena sudah tiga tahun tidak mudik akibat pandemi Covid-19," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno saat pengarahan pada rakor lintas sektoral persiapan Posko Terpadu Lebaran 2022, di Gedung Wahana Graha Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022). 

Sekda menjelaskan, berbagai persiapan menghadapi mudik 2022 akan melibatkan berbagai stakeholder. Antara lain Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya. Sehingga pelaksanaan mudik berjalan lancar, penyebaran Covid-19 semakin landai dan dapat dikendalikan, ketersediaan bahan bakar dan bahan pokok masyarakat terpenuhi. 

Menurutnya, banyak dampak positif dari mudik bagi Jawa Tengah. Sebab dengan mudik maka ada pergerakan ekonomi dari Jakarta dan kota lainnya  ke Jawa Tengah. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan sebanyak 85 juta orang akan mudik ke berbagai daerah di Indonesia. Dari 85 juta pemudik, sekitar 23,5 juta pemudik tujuan ke Jawa Tengah dan kurang lebih 13 juta orang akan melintasi wilayah Jawa Tengah. 

"Jadi antisipasi kita tidak hanya 23,5 juta orang, tetapi juga sekitar 13 juta pemudik yang melintas di Jawa Tengah. Ini perlu kesiapsiagaan kita semua, dan butuh koordinasi bersama. Karena nanti perpindahan manusia dari satu titik ke titik lain harus ada koordinasi dan sinergi dengan yang lain," katanya. 

Berbagai persiapan tersebut memerlukan koordinasi lintas sektoral. Baik dengan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, Polri, dan sebagainya. Tidak kalah penting juga, penyiapan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan serta antisipasi mobilitas manusia di tempat-tempat wisata. Hal ini terkait dengan adanya libur cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menjelaskan, berbagai skenario pengaturan transportasi yang akan diterapkan selama arus mudik dan balik Lebaran 2022. Di antaranya saat arus mudik akan diberlakukan one way atau satu arah di jalan tol dari arah barat. Penerapan one way mulai tanggal 28 April-1 Mei 2022. Sedangkan pada arus balik akan diberlakukan one way dari arah timur mulai tanggal 6 -9 Mei 2022. 

Pada prinsipnya, saat ini rencana operasi yang melibatkan berbagai instansi terkait telah disiapkan. Termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melalui program Jogo Tonggo. Sehingga masyarakat yang melakukan mudik akan terdata di Posko Jogo Tonggo di desa/kelurahan masing-masing. 

"Harapannya nanti di Posko-Posko Jogo Tonggo juga dapat memberikan memberikan pengertian kepada masyarakat yang nanti ada anggota keluarganya akan mudik, sehingga keluarga yang di rumah juga antisipasi penukaran Covid-19 dengan melakukan vaksin ketiga terlebih dahulu. Ini sekaligus sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19," imbaunya.


Bagikan :

SEMARANG -  Menghadapi arus mudik-balik Lebaran 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan beberapa strategi bersama stakeholder terkait 

"Skenario-skenario sudah disiapkan. Yang perlu diantisipasi adalah jalur transportasi, karena arus mudik 2022 diperkirakan volumenya akan lebih besar karena sudah tiga tahun tidak mudik akibat pandemi Covid-19," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno saat pengarahan pada rakor lintas sektoral persiapan Posko Terpadu Lebaran 2022, di Gedung Wahana Graha Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022). 

Sekda menjelaskan, berbagai persiapan menghadapi mudik 2022 akan melibatkan berbagai stakeholder. Antara lain Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya. Sehingga pelaksanaan mudik berjalan lancar, penyebaran Covid-19 semakin landai dan dapat dikendalikan, ketersediaan bahan bakar dan bahan pokok masyarakat terpenuhi. 

Menurutnya, banyak dampak positif dari mudik bagi Jawa Tengah. Sebab dengan mudik maka ada pergerakan ekonomi dari Jakarta dan kota lainnya  ke Jawa Tengah. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan sebanyak 85 juta orang akan mudik ke berbagai daerah di Indonesia. Dari 85 juta pemudik, sekitar 23,5 juta pemudik tujuan ke Jawa Tengah dan kurang lebih 13 juta orang akan melintasi wilayah Jawa Tengah. 

"Jadi antisipasi kita tidak hanya 23,5 juta orang, tetapi juga sekitar 13 juta pemudik yang melintas di Jawa Tengah. Ini perlu kesiapsiagaan kita semua, dan butuh koordinasi bersama. Karena nanti perpindahan manusia dari satu titik ke titik lain harus ada koordinasi dan sinergi dengan yang lain," katanya. 

Berbagai persiapan tersebut memerlukan koordinasi lintas sektoral. Baik dengan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, Polri, dan sebagainya. Tidak kalah penting juga, penyiapan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan serta antisipasi mobilitas manusia di tempat-tempat wisata. Hal ini terkait dengan adanya libur cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menjelaskan, berbagai skenario pengaturan transportasi yang akan diterapkan selama arus mudik dan balik Lebaran 2022. Di antaranya saat arus mudik akan diberlakukan one way atau satu arah di jalan tol dari arah barat. Penerapan one way mulai tanggal 28 April-1 Mei 2022. Sedangkan pada arus balik akan diberlakukan one way dari arah timur mulai tanggal 6 -9 Mei 2022. 

Pada prinsipnya, saat ini rencana operasi yang melibatkan berbagai instansi terkait telah disiapkan. Termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melalui program Jogo Tonggo. Sehingga masyarakat yang melakukan mudik akan terdata di Posko Jogo Tonggo di desa/kelurahan masing-masing. 

"Harapannya nanti di Posko-Posko Jogo Tonggo juga dapat memberikan memberikan pengertian kepada masyarakat yang nanti ada anggota keluarganya akan mudik, sehingga keluarga yang di rumah juga antisipasi penukaran Covid-19 dengan melakukan vaksin ketiga terlebih dahulu. Ini sekaligus sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19," imbaunya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu