Follow Us :              

Taj Yasin Ingatkan Pentingnya Peran Santri Menjaga Persatuan Ulama dan NKRI

  10 May 2022  |   20:00:00  |   dibaca : 1398 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Ingatkan Pentingnya Peran Santri Menjaga Persatuan Ulama dan NKRI

10 May 2022 | 20:00:00 | dibaca : 1398
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Semua ulama di berbagai daerah di Indonesia mempunyai hubungan antara satu dengan lainnya, baik hubungan kekeluargaan maupun hubungan keilmuan. Guna menjaga dan mempererat hubungan tersebut, yang akan berdampak pada kekuatan persatuan bangsa Indonesia, para santri maupun alumni pesantren sangat dibutuhkan. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan halal bihalal dan pengajian umum Keluarga Santri Indonesia Pekalongan (Kesip) Ponpes Lirboyo di Masjid Baitussalam Tegalrejo, Kota Pekalongan, Selasa (10/05/2022) 

"Semua alumni pesantren diharapkan bersama-sama menjaga dan mempertahankan hubungan-hubungan tersebut. Ini penting saya sampaikan kepada semua. Sebab apabila alumni-alumni pesantren bersatu, maka persatuan para ulama semakin kuat. Pecahnya para ulama, terjadi juga karena kita (alumni pesantren)," katanya. 

Ia mengatakan, salah satu peran santri ataupun alumni ponpes adalah merekatkan para ulama yang berada di manapun, baik di Pulau Jawa maupun daerah lain di Indonesia. Terlebih masyarakat, terutama umat muslim di penjuru nusantara selalu mengikuti kebijakan atau keputusan yang berasal dari kesepakatan para ulama. 

"Maka saya meminta kepada para santri, mari kita merekatkan hubungan para ulama. Sehingga masyarakat yang awam terhadap syariat dapat terayomi oleh para ulama," pintanya. 

Senada dengan Taj Yasin, salah seorang ulama alumnus Ponpes Lirboyo, KH Wani Nawawi, meminta para orangtua yang mempunyai anak sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren, jangan berkecil hati. Karena para santri dan ulama mempunyai peran penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. 

"Dahulu ada tokoh nasional bernama Dr Dauwes Dekker. Beliau berasal dari Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk merusak bangsa Indonesia. Akan tetapi, setelah Douwes Dekker sampai Indonesia dan mengenal santri dan kiai pikirannya berubah," jelasnya. 

Douwes Dekker yang semula berniat merusak Indonesia, akhirnya bergabung dalam pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Bahkan semangat ke-Indonesiaannya melebihi bangsa masyarakat Indonesia. Douwes Dekker berpendapat, pesantren dan kiai memiliki semangat patriotisme yang kuat

"Ini pernyataan orang dari luar pesantren, obyektif, ilmiah, dan tidak dipengaruhi subyektivitas kepesantrenan. Pernyataan Douwes Dekker itu diperkuat oleh Ki Hajar Dewantara tentang keberhasilan pendidikan dengan sistem ponpes," katanya.


Bagikan :

PEKALONGAN - Semua ulama di berbagai daerah di Indonesia mempunyai hubungan antara satu dengan lainnya, baik hubungan kekeluargaan maupun hubungan keilmuan. Guna menjaga dan mempererat hubungan tersebut, yang akan berdampak pada kekuatan persatuan bangsa Indonesia, para santri maupun alumni pesantren sangat dibutuhkan. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan halal bihalal dan pengajian umum Keluarga Santri Indonesia Pekalongan (Kesip) Ponpes Lirboyo di Masjid Baitussalam Tegalrejo, Kota Pekalongan, Selasa (10/05/2022) 

"Semua alumni pesantren diharapkan bersama-sama menjaga dan mempertahankan hubungan-hubungan tersebut. Ini penting saya sampaikan kepada semua. Sebab apabila alumni-alumni pesantren bersatu, maka persatuan para ulama semakin kuat. Pecahnya para ulama, terjadi juga karena kita (alumni pesantren)," katanya. 

Ia mengatakan, salah satu peran santri ataupun alumni ponpes adalah merekatkan para ulama yang berada di manapun, baik di Pulau Jawa maupun daerah lain di Indonesia. Terlebih masyarakat, terutama umat muslim di penjuru nusantara selalu mengikuti kebijakan atau keputusan yang berasal dari kesepakatan para ulama. 

"Maka saya meminta kepada para santri, mari kita merekatkan hubungan para ulama. Sehingga masyarakat yang awam terhadap syariat dapat terayomi oleh para ulama," pintanya. 

Senada dengan Taj Yasin, salah seorang ulama alumnus Ponpes Lirboyo, KH Wani Nawawi, meminta para orangtua yang mempunyai anak sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren, jangan berkecil hati. Karena para santri dan ulama mempunyai peran penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. 

"Dahulu ada tokoh nasional bernama Dr Dauwes Dekker. Beliau berasal dari Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk merusak bangsa Indonesia. Akan tetapi, setelah Douwes Dekker sampai Indonesia dan mengenal santri dan kiai pikirannya berubah," jelasnya. 

Douwes Dekker yang semula berniat merusak Indonesia, akhirnya bergabung dalam pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Bahkan semangat ke-Indonesiaannya melebihi bangsa masyarakat Indonesia. Douwes Dekker berpendapat, pesantren dan kiai memiliki semangat patriotisme yang kuat

"Ini pernyataan orang dari luar pesantren, obyektif, ilmiah, dan tidak dipengaruhi subyektivitas kepesantrenan. Pernyataan Douwes Dekker itu diperkuat oleh Ki Hajar Dewantara tentang keberhasilan pendidikan dengan sistem ponpes," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu