Follow Us :              

Tingkatkan Pelayanan, Trans Jateng Siap Menjadi Transpotasi Ramah Disabilitas

  18 May 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 821 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pelayanan, Trans Jateng Siap Menjadi Transpotasi Ramah Disabilitas

18 May 2022 | 13:00:00 | dibaca : 821
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

MAGELANG -  Sekitar tiga jam lebih puluhan pramujasa Trans Jateng, terutama yang melayani rute Magelang - Purworejo mengikuti pelatihan bahasa isyarat dan etika berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas. Mereka mengikuti dengan antusias semua materi yang diberikan. 

Pelatihan yang dihelat di Terminal Borobudur, Kabupaten Magelang tersebut langsung menghadirkan Hendry Hernowo, Koordinator Hukum dan Kebijakan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang sebagai narasumber. 

"Yang pertama kami sampaikan terimakasih atas respon cepatnya atas usulan saya saat musrenbang," ujar Hendry usai di sela acara. 

Bagi Hendry, pelatihan kali ini merupakan langkah awal untuk menyamakan perspektif tentang inklusi disabilitas serta memberikan wawasan luas tentang isu ini bagi karyawan Trans Jateng. 

"Saya kira ini adalah langkah awal, karena pramujasa adalah yang pertama berinteraksi, istilahnya ujung tombak dari layanan Trans Jateng," paparnya. 

Ia bahkan berharap, ke depan para pihak terkait dapat merekrut karyawan berlatarbelakang disabilitas. "Harapannya disabilitas ke depan juga berkesempatan terlibat memberikan layanan Trans Jateng, sesuai kualifikasi," tuturnya. 

Hendry juga menceritakan pengalamannya sebagai penumpang Trans Jateng, yang telah memberikan layanan dan fasilitas yang ekstra bagi disabilitas. 

"Saya itu penumpang aktif, tiap sepekan saya naik Trans Jateng. Tidak ada keluhan, karena memang ramah. Ada tempat duduk sendiri. Dan, saya senang bisa diajak kerjasama," imbuhnya. 

Hal serupa juga disampaikan Marsono, penyandang disabilitas yang lain. Ia menyambut baik atas respon cepat Pemprov dalam memberikan pelatihan bagi pramujasa kali ini. 

"Ini sangat membantu untuk teman-teman disabilitas yang bawa kursi roda, kruk dan lainnya. Pelayanannya bagus," katanya. 

Sementara, Kadishub Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan bahwa untuk pertama pelatihan dilakukan bagi karyawan di koridor Magelang - Purworejo. Ke depan, hal serupa akan dilaksanakan di enam koridor lain. 

"Setelah di sini, layanan (koridor) lain akan dilakukan hal serupa. Untuk memingkatkan pelayanan di sepanjang koridor BRT. Dengan bekal ilmu berinteraksi dengan kawan disablitias menggunakan bahasa isyarat," jelasnya. 

Secara bertahap nantinya bukan hanya bagi pramujasa, tetapi pembekalan juga akan diberikan kepada para pengemudi. 

"Harapannya kawan driver  juga bisa paham. Misalnya harus berhenti berapa lama sampai jalan lagi dan lainnya," terangnya. 

Ia juga menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan selain dari kualitas karyawan. Nantinya juga akan menambah sarana dan prasarana yang ramah bagi disabilitas. 

"Biar kawan disabilitas lebih nyaman, karena BRT ini harapannya bisa dinikmati semua orang. Ke depan juga (diupayakan) kawan disabilitas bisa terlibat di pelayanan kita. Untuk tahun depan kita akan buka rute baru Sukoharjo - Wonogiri. Kita bisa prioritaskan kawan disabilitas jadi karyawan, kita sesuaikan penempatannya," tandasnya.


Bagikan :

MAGELANG -  Sekitar tiga jam lebih puluhan pramujasa Trans Jateng, terutama yang melayani rute Magelang - Purworejo mengikuti pelatihan bahasa isyarat dan etika berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas. Mereka mengikuti dengan antusias semua materi yang diberikan. 

Pelatihan yang dihelat di Terminal Borobudur, Kabupaten Magelang tersebut langsung menghadirkan Hendry Hernowo, Koordinator Hukum dan Kebijakan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang sebagai narasumber. 

"Yang pertama kami sampaikan terimakasih atas respon cepatnya atas usulan saya saat musrenbang," ujar Hendry usai di sela acara. 

Bagi Hendry, pelatihan kali ini merupakan langkah awal untuk menyamakan perspektif tentang inklusi disabilitas serta memberikan wawasan luas tentang isu ini bagi karyawan Trans Jateng. 

"Saya kira ini adalah langkah awal, karena pramujasa adalah yang pertama berinteraksi, istilahnya ujung tombak dari layanan Trans Jateng," paparnya. 

Ia bahkan berharap, ke depan para pihak terkait dapat merekrut karyawan berlatarbelakang disabilitas. "Harapannya disabilitas ke depan juga berkesempatan terlibat memberikan layanan Trans Jateng, sesuai kualifikasi," tuturnya. 

Hendry juga menceritakan pengalamannya sebagai penumpang Trans Jateng, yang telah memberikan layanan dan fasilitas yang ekstra bagi disabilitas. 

"Saya itu penumpang aktif, tiap sepekan saya naik Trans Jateng. Tidak ada keluhan, karena memang ramah. Ada tempat duduk sendiri. Dan, saya senang bisa diajak kerjasama," imbuhnya. 

Hal serupa juga disampaikan Marsono, penyandang disabilitas yang lain. Ia menyambut baik atas respon cepat Pemprov dalam memberikan pelatihan bagi pramujasa kali ini. 

"Ini sangat membantu untuk teman-teman disabilitas yang bawa kursi roda, kruk dan lainnya. Pelayanannya bagus," katanya. 

Sementara, Kadishub Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan bahwa untuk pertama pelatihan dilakukan bagi karyawan di koridor Magelang - Purworejo. Ke depan, hal serupa akan dilaksanakan di enam koridor lain. 

"Setelah di sini, layanan (koridor) lain akan dilakukan hal serupa. Untuk memingkatkan pelayanan di sepanjang koridor BRT. Dengan bekal ilmu berinteraksi dengan kawan disablitias menggunakan bahasa isyarat," jelasnya. 

Secara bertahap nantinya bukan hanya bagi pramujasa, tetapi pembekalan juga akan diberikan kepada para pengemudi. 

"Harapannya kawan driver  juga bisa paham. Misalnya harus berhenti berapa lama sampai jalan lagi dan lainnya," terangnya. 

Ia juga menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan selain dari kualitas karyawan. Nantinya juga akan menambah sarana dan prasarana yang ramah bagi disabilitas. 

"Biar kawan disabilitas lebih nyaman, karena BRT ini harapannya bisa dinikmati semua orang. Ke depan juga (diupayakan) kawan disabilitas bisa terlibat di pelayanan kita. Untuk tahun depan kita akan buka rute baru Sukoharjo - Wonogiri. Kita bisa prioritaskan kawan disabilitas jadi karyawan, kita sesuaikan penempatannya," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu