Follow Us :              

Pengentasan Kemiskinan, Ganjar Serahkan Bantuan RTLH dan Kursi Roda Bagi Seorang Nenek di Sukoharjo

  18 May 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 961 
Kategori :
Bagikan :


Pengentasan Kemiskinan, Ganjar Serahkan Bantuan RTLH dan Kursi Roda Bagi Seorang Nenek di Sukoharjo

18 May 2022 | 10:00:00 | dibaca : 961
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berusaha melakukan percepatan pelaksanaan program bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni. Hampir tiap hari, ia berkeliling ke sejumlah daerah untuk mencari calon penerima yang tepat yang belum terdata dalam program RTLH. 

"Program RTLH ini memang kita dorong (lebih cepat) seperti di Desa Serut ini. Kata Pak Kades masih ada 14 rumah lagi. (Jadi) kita terus percepat agar segera tuntas," ujar Gubernur Desa Serut, Sukoharjo, Rabu (18/5).  

Ganjar bertekad akan mengerakan segala kekuatan untuk percepatan tersebut. Anggaran tidak hanya dari pemerintah seperti APBN maupun APBD, sektor lain seperti CSR, filantropi dan Baznas juga dioptimalkan. 

Ganjar mendatangi rumah Rini Pujiastuti, salah satu warga desa Serut, untuk menyerahkan bantuan program RTLH. Rumah yang ditempati Rini bersama tujuh anggota keluarganya itu,  kondisinya sangat memprihatinkan. Dinding rumah hanya dari anyaman bambu, dan papan yang mulai terlihat lapuk dan gentingnya juga terlihat banyak berlubang. 

"Suami saya dulu merantau ke Bali jualan cilok, sekarang selama pandemi sudah tidak lagi. Penghasilan ya tidak ada, alhamdulillah dapat bantuan ini, semoga berkah," jelas Rini tentang keadaan keluarganya. 

Ganjar yang sedang serius mengamati kondisi rumah, melihat seorang nenek tergolek di tempat tidur. "Niki sinten Bu (Rini)? Ibunya nggih? Gerah nopo pripun kok sare mawon (ini siapa Bu Rini? Ibunya ya? Sakitkah, kenapa tidur saja?)," tanya Ganjar. 

Rini mengatakan ibunya tidak sakit. Namun karena sudah tua, ibunya itu hanya bisa tiduran di ranjang. Kakinya sudah tidak bisa digunakan untuk berjalan kalau tidak dengan bantuan. 

"Mboten gerah Pak, mung mpun sepuh mboten saget mlampah (tidak sakit pak, sudah tua dan tidak bisa jalan)," jawabnya. 

Tidak sampai hati melihat ibunda Rini tidak bisa beranjak dari tempat tidur, Ganjar menawarkan diri untuk membelikan kursi roda. 

"Ya nanti biar dibelikan kursi roda nggih, biar ibunya bisa keluar kamar, jalan-jalan di depan," ucapn 

Rini hanya tertegun sambil matanya berkaca-kaca. Ia tidak menduga, mendapat rejeki yang tak terkira hari ini. Tidak hanya bantuan renovasi rumah, ia bahkan akan mendapat kursi roda dari Ganjar untuk ibunya. 

"Saya sangat terharu nggak bisa ngomong apa-apa. Hanya bisa ngomong terimakasih Pak Ganjar," katanya.


Bagikan :

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berusaha melakukan percepatan pelaksanaan program bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni. Hampir tiap hari, ia berkeliling ke sejumlah daerah untuk mencari calon penerima yang tepat yang belum terdata dalam program RTLH. 

"Program RTLH ini memang kita dorong (lebih cepat) seperti di Desa Serut ini. Kata Pak Kades masih ada 14 rumah lagi. (Jadi) kita terus percepat agar segera tuntas," ujar Gubernur Desa Serut, Sukoharjo, Rabu (18/5).  

Ganjar bertekad akan mengerakan segala kekuatan untuk percepatan tersebut. Anggaran tidak hanya dari pemerintah seperti APBN maupun APBD, sektor lain seperti CSR, filantropi dan Baznas juga dioptimalkan. 

Ganjar mendatangi rumah Rini Pujiastuti, salah satu warga desa Serut, untuk menyerahkan bantuan program RTLH. Rumah yang ditempati Rini bersama tujuh anggota keluarganya itu,  kondisinya sangat memprihatinkan. Dinding rumah hanya dari anyaman bambu, dan papan yang mulai terlihat lapuk dan gentingnya juga terlihat banyak berlubang. 

"Suami saya dulu merantau ke Bali jualan cilok, sekarang selama pandemi sudah tidak lagi. Penghasilan ya tidak ada, alhamdulillah dapat bantuan ini, semoga berkah," jelas Rini tentang keadaan keluarganya. 

Ganjar yang sedang serius mengamati kondisi rumah, melihat seorang nenek tergolek di tempat tidur. "Niki sinten Bu (Rini)? Ibunya nggih? Gerah nopo pripun kok sare mawon (ini siapa Bu Rini? Ibunya ya? Sakitkah, kenapa tidur saja?)," tanya Ganjar. 

Rini mengatakan ibunya tidak sakit. Namun karena sudah tua, ibunya itu hanya bisa tiduran di ranjang. Kakinya sudah tidak bisa digunakan untuk berjalan kalau tidak dengan bantuan. 

"Mboten gerah Pak, mung mpun sepuh mboten saget mlampah (tidak sakit pak, sudah tua dan tidak bisa jalan)," jawabnya. 

Tidak sampai hati melihat ibunda Rini tidak bisa beranjak dari tempat tidur, Ganjar menawarkan diri untuk membelikan kursi roda. 

"Ya nanti biar dibelikan kursi roda nggih, biar ibunya bisa keluar kamar, jalan-jalan di depan," ucapn 

Rini hanya tertegun sambil matanya berkaca-kaca. Ia tidak menduga, mendapat rejeki yang tak terkira hari ini. Tidak hanya bantuan renovasi rumah, ia bahkan akan mendapat kursi roda dari Ganjar untuk ibunya. 

"Saya sangat terharu nggak bisa ngomong apa-apa. Hanya bisa ngomong terimakasih Pak Ganjar," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu