Follow Us :              

Bupati Mukomuko Datangi Ganjar Bahas Kerja Sama Pengembangan Sawit dan Batik

  06 June 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 1092 
Kategori :
Bagikan :


Bupati Mukomuko Datangi Ganjar Bahas Kerja Sama Pengembangan Sawit dan Batik

06 June 2022 | 08:00:00 | dibaca : 1092
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Bupati Mukomuko, Sapuan, menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (6/6). Sejam penuh mereka membahas banyak hal, mulai pengolahan kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan daerahnya, maupun tentang pengembangan industri kreatif. 

Gubernur Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas semangat Bupati Mukomuko yang mau bergerilya demi menyokong kemajuan ekonomi di wilayahnya. Apresiasi juga diwujudkan dengan keterbukaan Ganjar untuk bekerjasama mendukung upaya Bupatu Mukomuko selama ini. 

"Kita coba bangun relasi. Tadi beliau sampaikan (ingin) buat batik. Di sana tidak ada ahli jadi mengambil dari pekalongan untuk melatih," katanya. 

Bahkan Ganjar juga berjanji akan menyempatkan waktu hadir menengok langsung transmigran di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. 

"Kemudian hubungan antar daerahnya bisa lebih bagus atau barangkali ekonomi kreatif semacam ini bisa kita kembangkan," katanya. 

Selain sektor industri kreatif, Ganjar juga melihat potensi besar pengelolaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dengan pembahasan yang lebih intens, ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerjasama antara Jawa Tengah dan Kabupaten Mukomuko. 

"Beliau berharap sawitnya bisa dikelola dengan baik. Pelabuhannya ada, kapalnya bisa langsung dengan membawa minyak curah. Packagingnya siapa tahu bisa di Jawa Tengah. Kalau itu bisa dilakukan menurut saya, itu kerjasama yang saling menguntungkan," tandasnya. 

Kedatangan Sapuan ke Jawa Tengah didampingi istri, Nurliyana Sapuan, karena hampir separuh penduduk di Kabupaten Mukomuko merupakan transmigran asal Jawa Tengah. Kebanyakan besar dari mereka sukses menggarap bidang pertanian. 

"40 persen dari warga kami itu dari Jawa Tengah Pak. (Mereka) transmigran dan menggarap sawah. Jadi (Mukomuko) pertanian sangat baik, panennya rata-rata delapan ton per hektare," ujar Sapuan. 

Selain kelapa sawit, Sapuan juga sempat memamerkan produk UMKM batik yang sedang dikembangkan di daerahnya. Sapuan mengatakan, pengembangan UMKM batik ini melibatkan transmigran asal Jawa Tengah sebagai pembimbing. Agar lebih berkembang lagi, dengan bekerjasama dengan  Pemprov Jawa Tengah, Sapuan ingin pengrajin batik di daerahnya juga mendapat pembimbing batik profesional dari Jawa Tengah. 

"UMKM kami hari ini itu batik banyak belajar di Jawa Tengah dan kami mengambil pembimbing dari Jawa Tengah. Harapan kami industri kreatif ini berkembang dengan kerjasama sepeti ini," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Bupati Mukomuko, Sapuan, menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (6/6). Sejam penuh mereka membahas banyak hal, mulai pengolahan kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan daerahnya, maupun tentang pengembangan industri kreatif. 

Gubernur Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas semangat Bupati Mukomuko yang mau bergerilya demi menyokong kemajuan ekonomi di wilayahnya. Apresiasi juga diwujudkan dengan keterbukaan Ganjar untuk bekerjasama mendukung upaya Bupatu Mukomuko selama ini. 

"Kita coba bangun relasi. Tadi beliau sampaikan (ingin) buat batik. Di sana tidak ada ahli jadi mengambil dari pekalongan untuk melatih," katanya. 

Bahkan Ganjar juga berjanji akan menyempatkan waktu hadir menengok langsung transmigran di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. 

"Kemudian hubungan antar daerahnya bisa lebih bagus atau barangkali ekonomi kreatif semacam ini bisa kita kembangkan," katanya. 

Selain sektor industri kreatif, Ganjar juga melihat potensi besar pengelolaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dengan pembahasan yang lebih intens, ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerjasama antara Jawa Tengah dan Kabupaten Mukomuko. 

"Beliau berharap sawitnya bisa dikelola dengan baik. Pelabuhannya ada, kapalnya bisa langsung dengan membawa minyak curah. Packagingnya siapa tahu bisa di Jawa Tengah. Kalau itu bisa dilakukan menurut saya, itu kerjasama yang saling menguntungkan," tandasnya. 

Kedatangan Sapuan ke Jawa Tengah didampingi istri, Nurliyana Sapuan, karena hampir separuh penduduk di Kabupaten Mukomuko merupakan transmigran asal Jawa Tengah. Kebanyakan besar dari mereka sukses menggarap bidang pertanian. 

"40 persen dari warga kami itu dari Jawa Tengah Pak. (Mereka) transmigran dan menggarap sawah. Jadi (Mukomuko) pertanian sangat baik, panennya rata-rata delapan ton per hektare," ujar Sapuan. 

Selain kelapa sawit, Sapuan juga sempat memamerkan produk UMKM batik yang sedang dikembangkan di daerahnya. Sapuan mengatakan, pengembangan UMKM batik ini melibatkan transmigran asal Jawa Tengah sebagai pembimbing. Agar lebih berkembang lagi, dengan bekerjasama dengan  Pemprov Jawa Tengah, Sapuan ingin pengrajin batik di daerahnya juga mendapat pembimbing batik profesional dari Jawa Tengah. 

"UMKM kami hari ini itu batik banyak belajar di Jawa Tengah dan kami mengambil pembimbing dari Jawa Tengah. Harapan kami industri kreatif ini berkembang dengan kerjasama sepeti ini," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu