Follow Us :              

Muslimat NU Jateng Diminta Kembangkan Pola Dakwah Dengan Teknologi Digital

  10 June 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 497 
Kategori :
Bagikan :


Muslimat NU Jateng Diminta Kembangkan Pola Dakwah Dengan Teknologi Digital

10 June 2022 | 13:00:00 | dibaca : 497
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kemajuan zaman saat ini menuntut para Dai dan ulama untuk mengembangkan pola dakwah. Cara-cara dakwah perlu disesuaikan dengan masyarakat sehingga ajaran agama akan lebih mudah diterima. 

"Kita dituntut untuk berlari cepat, tidak bersantai santai. Sekarang (dai) diminta melayani generasi yang (ingin serba) sangat cepat. Pola dakwah harus dikembangkan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, saat memberikan sambutan Halal Bihalal Hidmat Muslimat NU Jawa Tengah di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Jumat (10/06/2022). 

Wagub menambahkan, bahwa perkembangan dan perubahan adalah hal yang wajar. Sehingga, manusia diminta untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satu langkahnya, adalah memperbanyak literasi dan wawasan. 

Bagi para pengajar, Taj Yasin menyarankan agar mereka bisa memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran. Hal ini, baginya merupakan tantangan bagi para pengajar melakukan inovasi. 

"Sehingga kita sebagai masyarakat yang sudah ikut disrupsi saat ini dituntut (maju). Meskipun sudah tidak muda lagi, namun kita harus bisa. Guru TK, guru Paud, diminta berubah mendigitalisasi metode pembelajaran. Kita dituntut menyajikan strategi dakwah masa sekarang. Kita harus tingkatkan SDM," papar Wagub. 

Sependapat dengan itu, istri Wagub, Nawal Arafah Yasin mengatakan, Muslimat NU perlu mengkonsolidasikan kekuatan dakwah bagi masyarakat. Salah satunya dengan menggunakan media sosial. 

Dia mengimbau kepada para muslimat, agar media sosial dijadikan sarana untuk berdakwah. Apabila tidak bisa memproduksi konten dakwah, lanjutnya, maka dapat turut membagikan konten dakwah milik ulama-ulama yang lain. 

"Dakwah di medsos juga sangat penting. Kita mungkin tidak bisa menulis, namun kita bisa bersahabat dengan akun-akun dakwah. (jika) Kita tidak bisa menulis konten dakwah, namun kita bisa share saja. Ketika ada quote yang bagus, bisa kita share." terang dia.


Bagikan :

SEMARANG - Kemajuan zaman saat ini menuntut para Dai dan ulama untuk mengembangkan pola dakwah. Cara-cara dakwah perlu disesuaikan dengan masyarakat sehingga ajaran agama akan lebih mudah diterima. 

"Kita dituntut untuk berlari cepat, tidak bersantai santai. Sekarang (dai) diminta melayani generasi yang (ingin serba) sangat cepat. Pola dakwah harus dikembangkan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, saat memberikan sambutan Halal Bihalal Hidmat Muslimat NU Jawa Tengah di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Jumat (10/06/2022). 

Wagub menambahkan, bahwa perkembangan dan perubahan adalah hal yang wajar. Sehingga, manusia diminta untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satu langkahnya, adalah memperbanyak literasi dan wawasan. 

Bagi para pengajar, Taj Yasin menyarankan agar mereka bisa memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran. Hal ini, baginya merupakan tantangan bagi para pengajar melakukan inovasi. 

"Sehingga kita sebagai masyarakat yang sudah ikut disrupsi saat ini dituntut (maju). Meskipun sudah tidak muda lagi, namun kita harus bisa. Guru TK, guru Paud, diminta berubah mendigitalisasi metode pembelajaran. Kita dituntut menyajikan strategi dakwah masa sekarang. Kita harus tingkatkan SDM," papar Wagub. 

Sependapat dengan itu, istri Wagub, Nawal Arafah Yasin mengatakan, Muslimat NU perlu mengkonsolidasikan kekuatan dakwah bagi masyarakat. Salah satunya dengan menggunakan media sosial. 

Dia mengimbau kepada para muslimat, agar media sosial dijadikan sarana untuk berdakwah. Apabila tidak bisa memproduksi konten dakwah, lanjutnya, maka dapat turut membagikan konten dakwah milik ulama-ulama yang lain. 

"Dakwah di medsos juga sangat penting. Kita mungkin tidak bisa menulis, namun kita bisa bersahabat dengan akun-akun dakwah. (jika) Kita tidak bisa menulis konten dakwah, namun kita bisa share saja. Ketika ada quote yang bagus, bisa kita share." terang dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu