Follow Us :              

Tingkatkan Pencegahan PMK, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Turunkan Harga PCR Ternak

  10 June 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 772 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pencegahan PMK, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Turunkan Harga PCR Ternak

10 June 2022 | 09:00:00 | dibaca : 772
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebulan menjelang perayaan Idul Adha, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo minta edukasi tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus digencarkan. Begitu juga dengan peran posko pemantauan keluar masuk hewan di perbatasan, harus dimaksimal. Dua hal ini sangat penting dalam upaya menekan angka penyebaran PMK. 

"Di beberapa tempat yang naiknya ekstrem itu outbreak, maka itu kenapa kita membuat jogo ternak, bolo ternak untuk bisa menjaga. Itu penting," terang Ganjar ditemui usai melantik Pimpinan Baznas Jateng periode 2022-2027 di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (10/6). 

Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng menyebutkan, hingga Kamis (9/6) kemarin, jumlah hewan ternak positif PMK dan membaik mencapai 1.557 ekor. Adapun saat ini jumlah hewan ternak yang masih positif sebanyak 282 ekor dan yang mati sebanyak 58 ekor. 

Meski begitu, menurut Disnakkeswan,  hingga Kamis (9/6) , stok hewan kurban Jateng dalam kondisi surplus ternak kurban (sapi, kerbau, kambing, domba) = 20.000 ekor; dengan rincian Kebutuhan = 280.000 ekor, tersedia Pasokan = 300.000 ekor. 

Guna mencegah penyebaran virus PMK, Ganjar juga menempatkan posko kesehatan hewan di daerah pintu masuk perbatasan. Pada pelaksanaannya, Pemprov bekerjasama dengan Polda Jateng untuk melakukan kontrol pada lalu lintas hewan ternak. 

Disnakkeswan, kata Ganjar, juga telah diminta untuk berkomunikasi dengan pemerintah Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bersama menjaga. 

"Berbagai langkah dilakukan, sehingga kita bisa memastikan Hari Raya Idul Adha ini, suplainya cukup, dan sapinya sehat. Sapi, kerbau, kambing, ini penting kita jaga (kesehatan)," ujarnya. 

Komunikasi dengan pemerintah pusat juga terus dilakukan. Terutama untuk mendorong harga PCR hewan ternak bisa lebih murah. Saat ini, satu PCR hewan ternak harganya masih Rp 500ribu. 

"Tapi insyaallah menteri pertanian juga sudah siapkan (pencegahan), mungkin dalam waktu dua bulan vaksinnya sudah jadi," katanya. 

Sambil menunggu, melalui gerakan Jogo Ternak, Ganjar meminta seluruh pihak dan untuk mengedukasi publik tentang penanganan PMK. 

"Edukasi publik. Warga harus didampingi. Kalau nggak, berbahaya," tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sebulan menjelang perayaan Idul Adha, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo minta edukasi tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus digencarkan. Begitu juga dengan peran posko pemantauan keluar masuk hewan di perbatasan, harus dimaksimal. Dua hal ini sangat penting dalam upaya menekan angka penyebaran PMK. 

"Di beberapa tempat yang naiknya ekstrem itu outbreak, maka itu kenapa kita membuat jogo ternak, bolo ternak untuk bisa menjaga. Itu penting," terang Ganjar ditemui usai melantik Pimpinan Baznas Jateng periode 2022-2027 di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (10/6). 

Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng menyebutkan, hingga Kamis (9/6) kemarin, jumlah hewan ternak positif PMK dan membaik mencapai 1.557 ekor. Adapun saat ini jumlah hewan ternak yang masih positif sebanyak 282 ekor dan yang mati sebanyak 58 ekor. 

Meski begitu, menurut Disnakkeswan,  hingga Kamis (9/6) , stok hewan kurban Jateng dalam kondisi surplus ternak kurban (sapi, kerbau, kambing, domba) = 20.000 ekor; dengan rincian Kebutuhan = 280.000 ekor, tersedia Pasokan = 300.000 ekor. 

Guna mencegah penyebaran virus PMK, Ganjar juga menempatkan posko kesehatan hewan di daerah pintu masuk perbatasan. Pada pelaksanaannya, Pemprov bekerjasama dengan Polda Jateng untuk melakukan kontrol pada lalu lintas hewan ternak. 

Disnakkeswan, kata Ganjar, juga telah diminta untuk berkomunikasi dengan pemerintah Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bersama menjaga. 

"Berbagai langkah dilakukan, sehingga kita bisa memastikan Hari Raya Idul Adha ini, suplainya cukup, dan sapinya sehat. Sapi, kerbau, kambing, ini penting kita jaga (kesehatan)," ujarnya. 

Komunikasi dengan pemerintah pusat juga terus dilakukan. Terutama untuk mendorong harga PCR hewan ternak bisa lebih murah. Saat ini, satu PCR hewan ternak harganya masih Rp 500ribu. 

"Tapi insyaallah menteri pertanian juga sudah siapkan (pencegahan), mungkin dalam waktu dua bulan vaksinnya sudah jadi," katanya. 

Sambil menunggu, melalui gerakan Jogo Ternak, Ganjar meminta seluruh pihak dan untuk mengedukasi publik tentang penanganan PMK. 

"Edukasi publik. Warga harus didampingi. Kalau nggak, berbahaya," tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu