Follow Us :              

Promo Di Lapak Ganjar, UMKM Rebana Di Brebes, Ramai Pesanan

  11 June 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 1221 
Kategori :
Bagikan :


Promo Di Lapak Ganjar, UMKM Rebana Di Brebes, Ramai Pesanan

11 June 2022 | 10:00:00 | dibaca : 1221
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

BREBES - M Rizki Dani Pahlevi, warga Kaliwadas RT 01 RW 02 Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, mengaku beruntung promosi di Lapak Ganjar. Sejak produknya direpost di Instastory  milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu, usaha kerajinan musik islami miliknya, langsung banjir banyak pesanan. 

Rizki menceritakan bahwa di desanya merupakan sentra industri kerajinan alat musik islami, seperti rebana, hadrah, marawis sampai beduk. Namun saat pandemi penjualannya mengalami penurunan drastis. Beberapa diantaranya bahkan gulung tikar. Sehingga para pengusaha terus melakukan upaya agar tetap bertahan, seperti dirinya. 

"Waktu pandemi seperti jalan di tempat, bahkan ada yang gulung tikar. Jadi berbagai cara dilakukan. Ada yang berjualan online dan masuk  (titip jual) ke toko-toko," terang pemilik merek Bedua Made in Brebes ini. 

Salah satu upaya Rizki untuk meningkatkan penjualannya, dengan ikut promosi di Lapak Ganjar. Ternyata dengan promosi ini hasilnya sangat memuaskan. Produk alat musik yang ia jual dengan harga Rp750 ribu sampai Rp1,5 juta itu, menjadi lebih dikenal luas, dan penjualannya juga meningkat pesat. 

"Saya ikut Lapak Ganjar di tahun 2020 dan 2021. Alhamdulillah membantu bagi saya dan teman-teman (karyawan) bisa dikenal secara nasional dan berimbas pada penjualan," ujar Rizki  Sabtu (11/6/2022). 

Bukan hanya alat musik saja, berkat Lapak Ganjar permintaan beduk juga meningkat. Pada bulan Ramadan lalu, Rizki mendapat 30 buah pesanan beduk dari berbagai kabupaten sekitar. Harga beduk bervariasi antara Rp12-15 juta tergantung ukuran yang diminta. 

"Alhamdulillah bikin 30 beduk dengan harga variasi habis semua. Permintaan paling banyak dari konsumen di kabupaten sebelah, seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan sekitarnya," ungkapnya. 

Menurut pengusaha rebana yang sudah memiliki lima karyawan pengrajin ini,  Lapak Ganjar berhasil merangkul UMKM baik dari Jateng maupun provinsi lain untuk saling mengenal produk daerah lain, bahkan mereka juga bisa saling menginspirasi. 

"Lapak Ganjar itu bisa merangkul semua kegiatan yang berkaitan ekonomi, baik di Jateng dan daerah lain. Kita jadi bisa melihat produksi di luar kabupaten Brebes," tandasnya.


Bagikan :

BREBES - M Rizki Dani Pahlevi, warga Kaliwadas RT 01 RW 02 Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, mengaku beruntung promosi di Lapak Ganjar. Sejak produknya direpost di Instastory  milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu, usaha kerajinan musik islami miliknya, langsung banjir banyak pesanan. 

Rizki menceritakan bahwa di desanya merupakan sentra industri kerajinan alat musik islami, seperti rebana, hadrah, marawis sampai beduk. Namun saat pandemi penjualannya mengalami penurunan drastis. Beberapa diantaranya bahkan gulung tikar. Sehingga para pengusaha terus melakukan upaya agar tetap bertahan, seperti dirinya. 

"Waktu pandemi seperti jalan di tempat, bahkan ada yang gulung tikar. Jadi berbagai cara dilakukan. Ada yang berjualan online dan masuk  (titip jual) ke toko-toko," terang pemilik merek Bedua Made in Brebes ini. 

Salah satu upaya Rizki untuk meningkatkan penjualannya, dengan ikut promosi di Lapak Ganjar. Ternyata dengan promosi ini hasilnya sangat memuaskan. Produk alat musik yang ia jual dengan harga Rp750 ribu sampai Rp1,5 juta itu, menjadi lebih dikenal luas, dan penjualannya juga meningkat pesat. 

"Saya ikut Lapak Ganjar di tahun 2020 dan 2021. Alhamdulillah membantu bagi saya dan teman-teman (karyawan) bisa dikenal secara nasional dan berimbas pada penjualan," ujar Rizki  Sabtu (11/6/2022). 

Bukan hanya alat musik saja, berkat Lapak Ganjar permintaan beduk juga meningkat. Pada bulan Ramadan lalu, Rizki mendapat 30 buah pesanan beduk dari berbagai kabupaten sekitar. Harga beduk bervariasi antara Rp12-15 juta tergantung ukuran yang diminta. 

"Alhamdulillah bikin 30 beduk dengan harga variasi habis semua. Permintaan paling banyak dari konsumen di kabupaten sebelah, seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan sekitarnya," ungkapnya. 

Menurut pengusaha rebana yang sudah memiliki lima karyawan pengrajin ini,  Lapak Ganjar berhasil merangkul UMKM baik dari Jateng maupun provinsi lain untuk saling mengenal produk daerah lain, bahkan mereka juga bisa saling menginspirasi. 

"Lapak Ganjar itu bisa merangkul semua kegiatan yang berkaitan ekonomi, baik di Jateng dan daerah lain. Kita jadi bisa melihat produksi di luar kabupaten Brebes," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu