Follow Us :              

Peringati HARGANAS 2022, Ganjar Lepas Touring Sehati Bawa 100 Bantuan Sembako

  29 June 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 581 
Kategori :
Bagikan :


Peringati HARGANAS 2022, Ganjar Lepas Touring Sehati Bawa 100 Bantuan Sembako

29 June 2022 | 10:00:00 | dibaca : 581
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mengatakan, gerakan pencegahan stunting harus dilakukan secara serius. Upaya ini untuk mengejar target penurunan stunting di tahun 2024, sekaligus menyiapkan generasi emas tahun 2045. 

"Hari ini kita memperingati Hari Keluarga Nasional. Tema dari BKKBN, bagaimana kita menurunkan stunting. Alhamdulillah kemarin kita (Jateng) bisa turun sampai angka 20 persenan. Ini akan kita gerakkan (dengan bantuan gizi), dan hari ini kita pusatkan kegiatan di Temanggung," terang Ganjar usai memberikan arahan dalam acara HARGANAS 2022 di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Rabu (29/6). 

Gerakan bantuan pencegahan stunting tersebut diwujudkan dalam kegiatan Touring Sehati (Turun Aksi Atasi Stunting Sehat dan Bergizi). Pelepasan peserta touring, yang merupakan petugas pembawa bantuan langsung kepada target stunting, dilakukan langsung oleh Gubernur. Peserta touring tersebut membawa 100 paket bantuan sembako yang masing-masing senilai Rp220 ribu. 

Keseriusan pencegahan stunting tersebut, menurutnya, juga harus didukung banyak pihak, seperti PKK, Posyandu, hingga pihak swasta. "Ini sesuatu yang serius. Kami meminta semua ikut membantu, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas, juga akan kami mintai bantuan," katanya. 

Selain itu Ganjar juga meminta masyarakat agar mulai menanam tanaman pangan pendamping padi. Itu perlu dilakukan agar masyarakat memiliki alternatif pangan yang cukup di tengah perubahan dunia yang cepat. 

"Saya juga titip agar warga didorong untuk menanam tanaman pangan pendamping padi. Agar kemudian mereka punya alternatif pangan yang cukup, karena sekarang dunia sedang berubah. Problem pangan menjadi isu internasional. Kalau kita tidak bisa memenuhi (pangan)  maka generasi kita ke depan akan sangat berbahaya," ungkapnya. 

Gerakan mencegah stunting dan menanam tanaman pangan pendamping, dapat dilakukan bersamaan. Pangan menjadi salah satu faktor untuk mencegah stunting, khususnya pemenuhan gizi. 

"Maka kita gerakkan pencegahan stunting dengan menanam tanaman pangan pendamping, kampanye jangan menikah anak (Jo Kawin Bocah). Sebelum menikah periksa dulu, kalau sudah hamil kandungannya dicek. Mudah-mudahan stunting bisa kita atasi," katanya. 

Kepala BKKBN Perwakilan Jateng, Widwiono yang juga hadir dalam perayaan tersebut mengatakan, tren penurunan stunting di Jateng terus membaik. Dua tahun terakhir penurunannya mencapai sekitar 24 persen, sementara tingkat nasional sebesar 27,6 persen. Tahun ini, meskipun baru pertengahan tahun, penurunan sudah signifikan. 

"Tahun ini sekitar 20,9 persen untuk Jateng. Kami terjunkan 27.931 tim yang akan bergerak bersama untuk mempercepat penurunan stunting. Artinya tahun 2023 stunting bisa turun lebih cepat dari target nasional," ujar Widwiono.  Berangkat dari capaian tersebut, ia optimis, target bisa terealisasikan dalam waktu dua tahun. 

Di tengah kemeriahan acara perayaan Hari Keluarga, Gubernur sempat meminta perhatian pengunjung untuk mendoakan Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan lawatan perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Presiden dijadwalkan akan bertemu presiden masing-masing negara untuk membahas upaya agar perdamaian bagi dua negara yang sedang berperang tersebut.  

"Mudah-mudahan dari Pak Jokowi nantinya bisa mendapatkan satu solusi di antara banyak negara dan rakyat akan menjadi senang, di negara manapun," pungkasnya.


Bagikan :

TEMANGGUNG - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mengatakan, gerakan pencegahan stunting harus dilakukan secara serius. Upaya ini untuk mengejar target penurunan stunting di tahun 2024, sekaligus menyiapkan generasi emas tahun 2045. 

"Hari ini kita memperingati Hari Keluarga Nasional. Tema dari BKKBN, bagaimana kita menurunkan stunting. Alhamdulillah kemarin kita (Jateng) bisa turun sampai angka 20 persenan. Ini akan kita gerakkan (dengan bantuan gizi), dan hari ini kita pusatkan kegiatan di Temanggung," terang Ganjar usai memberikan arahan dalam acara HARGANAS 2022 di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Rabu (29/6). 

Gerakan bantuan pencegahan stunting tersebut diwujudkan dalam kegiatan Touring Sehati (Turun Aksi Atasi Stunting Sehat dan Bergizi). Pelepasan peserta touring, yang merupakan petugas pembawa bantuan langsung kepada target stunting, dilakukan langsung oleh Gubernur. Peserta touring tersebut membawa 100 paket bantuan sembako yang masing-masing senilai Rp220 ribu. 

Keseriusan pencegahan stunting tersebut, menurutnya, juga harus didukung banyak pihak, seperti PKK, Posyandu, hingga pihak swasta. "Ini sesuatu yang serius. Kami meminta semua ikut membantu, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas, juga akan kami mintai bantuan," katanya. 

Selain itu Ganjar juga meminta masyarakat agar mulai menanam tanaman pangan pendamping padi. Itu perlu dilakukan agar masyarakat memiliki alternatif pangan yang cukup di tengah perubahan dunia yang cepat. 

"Saya juga titip agar warga didorong untuk menanam tanaman pangan pendamping padi. Agar kemudian mereka punya alternatif pangan yang cukup, karena sekarang dunia sedang berubah. Problem pangan menjadi isu internasional. Kalau kita tidak bisa memenuhi (pangan)  maka generasi kita ke depan akan sangat berbahaya," ungkapnya. 

Gerakan mencegah stunting dan menanam tanaman pangan pendamping, dapat dilakukan bersamaan. Pangan menjadi salah satu faktor untuk mencegah stunting, khususnya pemenuhan gizi. 

"Maka kita gerakkan pencegahan stunting dengan menanam tanaman pangan pendamping, kampanye jangan menikah anak (Jo Kawin Bocah). Sebelum menikah periksa dulu, kalau sudah hamil kandungannya dicek. Mudah-mudahan stunting bisa kita atasi," katanya. 

Kepala BKKBN Perwakilan Jateng, Widwiono yang juga hadir dalam perayaan tersebut mengatakan, tren penurunan stunting di Jateng terus membaik. Dua tahun terakhir penurunannya mencapai sekitar 24 persen, sementara tingkat nasional sebesar 27,6 persen. Tahun ini, meskipun baru pertengahan tahun, penurunan sudah signifikan. 

"Tahun ini sekitar 20,9 persen untuk Jateng. Kami terjunkan 27.931 tim yang akan bergerak bersama untuk mempercepat penurunan stunting. Artinya tahun 2023 stunting bisa turun lebih cepat dari target nasional," ujar Widwiono.  Berangkat dari capaian tersebut, ia optimis, target bisa terealisasikan dalam waktu dua tahun. 

Di tengah kemeriahan acara perayaan Hari Keluarga, Gubernur sempat meminta perhatian pengunjung untuk mendoakan Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan lawatan perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Presiden dijadwalkan akan bertemu presiden masing-masing negara untuk membahas upaya agar perdamaian bagi dua negara yang sedang berperang tersebut.  

"Mudah-mudahan dari Pak Jokowi nantinya bisa mendapatkan satu solusi di antara banyak negara dan rakyat akan menjadi senang, di negara manapun," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu