Follow Us :              

Tekan Inflasi, Ganjar Siapkan Operasi Pasar Dan Intervensi Distribusi

  07 July 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 914 
Kategori :
Bagikan :


Tekan Inflasi, Ganjar Siapkan Operasi Pasar Dan Intervensi Distribusi

07 July 2022 | 13:00:00 | dibaca : 914
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Juni 2022 Jawa Tengah (Jateng) mengalami inflasi 4,97 persen. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, telah menyiapkan langkah cepat untuk mengatasinya. Pada sisi lain Gubernur menangkap kejanggalan pada tingginya harga berbagai komoditi penyebab inflasi ini. Pasalnya, panen semua komoditi tersebut surplus di Jateng. 

"Menariknya, di Jawa Tengah (komoditi) ini surplus semua, makanya (janggal) surplus tapi kok harganya tinggi. Dugaan saya bawang merah sama cabainya "piknik" ke beberapa daerah yang lain yang membutuhkan," ujar Gubernur Jateng ditemui usai rapat dengan instansi terkait di kantornya, Kamis (7/7). 

Salah satunya langkah cepat untuk menekan inflasi, Gubernur akan menggelar operasi pasar pada sejumlah komoditi penyebab inflasi di enam daerah, yakni di Kota Semarang, Surakarta, Tegal, Purwokerto, Kudus dan Cilacap. Bila diperlukan, mengintervensi distribusi sejumlah komoditi juga akan dilakukan. 

Sejumlah komoditi adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan telur ayam ras. Kenaikan semua komoditi tersebut memicu terjadinya inflasi, termasuk kenaikan harga angkutan udara. 

"Ini enam kota besok akan kita ajak bicara,  apakah kabupaten/kota itu sudah akan melakukan intervensi," terangnya. 

Jika harga terus tinggi, maka potensi daerah juga akan digerakkan. Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan menggandeng BUMD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) yang saat ini sudah menjadi Perseroda. 

"(CMJT) dikasih penugasan public service obligation (PSO) agar meng-cover (talangi) beberapa komoditas yang ada peluang untuk itu (naik)," katanya. 

Gas dan pupuk juga berpotensi mengalami kenaikan dan menimbulkan inflasi. Hal ini diprediksi terjadi karena perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Pemberian subsidi menjadi pilihan yang sedang dipertimbangkan. 

"Maka tadi saya hitung jumlah subsidi pupuk untuk di Jawa Tengah kira-kira tadi hanya 54 persen yang di-cover," tuturnya. 

Sebagai cadangan, Gubernur mendorong para petani agar bisa membuat pupuk sendiri. Mereka perlu berlatih memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. 

"Kalau perlu di desa-desa itu ada bondho deso, (tanah desa) pinggir jalan, tanami semua agar kita bisa mandiri dari sisi itu (pangan) karena situasi globalnya belum pasti," tegasnya. 

Terlepas dari upaya yang disiapkan, Ganjar menegaskan situasi yang terjadi saat ini mewajibkan seluruh aparatur pemerintah berkonsolidasi, siaga dan merespon inflasi ini dengan cepat. 

"Jadi kalau kita melihat kondisinya rasa-rasanya seluruh komponen pemerintah musti siaga. Menurut saya sudah siaga satu ini," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Juni 2022 Jawa Tengah (Jateng) mengalami inflasi 4,97 persen. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, telah menyiapkan langkah cepat untuk mengatasinya. Pada sisi lain Gubernur menangkap kejanggalan pada tingginya harga berbagai komoditi penyebab inflasi ini. Pasalnya, panen semua komoditi tersebut surplus di Jateng. 

"Menariknya, di Jawa Tengah (komoditi) ini surplus semua, makanya (janggal) surplus tapi kok harganya tinggi. Dugaan saya bawang merah sama cabainya "piknik" ke beberapa daerah yang lain yang membutuhkan," ujar Gubernur Jateng ditemui usai rapat dengan instansi terkait di kantornya, Kamis (7/7). 

Salah satunya langkah cepat untuk menekan inflasi, Gubernur akan menggelar operasi pasar pada sejumlah komoditi penyebab inflasi di enam daerah, yakni di Kota Semarang, Surakarta, Tegal, Purwokerto, Kudus dan Cilacap. Bila diperlukan, mengintervensi distribusi sejumlah komoditi juga akan dilakukan. 

Sejumlah komoditi adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan telur ayam ras. Kenaikan semua komoditi tersebut memicu terjadinya inflasi, termasuk kenaikan harga angkutan udara. 

"Ini enam kota besok akan kita ajak bicara,  apakah kabupaten/kota itu sudah akan melakukan intervensi," terangnya. 

Jika harga terus tinggi, maka potensi daerah juga akan digerakkan. Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan menggandeng BUMD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) yang saat ini sudah menjadi Perseroda. 

"(CMJT) dikasih penugasan public service obligation (PSO) agar meng-cover (talangi) beberapa komoditas yang ada peluang untuk itu (naik)," katanya. 

Gas dan pupuk juga berpotensi mengalami kenaikan dan menimbulkan inflasi. Hal ini diprediksi terjadi karena perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Pemberian subsidi menjadi pilihan yang sedang dipertimbangkan. 

"Maka tadi saya hitung jumlah subsidi pupuk untuk di Jawa Tengah kira-kira tadi hanya 54 persen yang di-cover," tuturnya. 

Sebagai cadangan, Gubernur mendorong para petani agar bisa membuat pupuk sendiri. Mereka perlu berlatih memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. 

"Kalau perlu di desa-desa itu ada bondho deso, (tanah desa) pinggir jalan, tanami semua agar kita bisa mandiri dari sisi itu (pangan) karena situasi globalnya belum pasti," tegasnya. 

Terlepas dari upaya yang disiapkan, Ganjar menegaskan situasi yang terjadi saat ini mewajibkan seluruh aparatur pemerintah berkonsolidasi, siaga dan merespon inflasi ini dengan cepat. 

"Jadi kalau kita melihat kondisinya rasa-rasanya seluruh komponen pemerintah musti siaga. Menurut saya sudah siaga satu ini," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu