Follow Us :              

Idul Adha, Ganjar Berharap Ada Nilai Solidaritas Yang Bisa Diteladani Dengan Berkurban

  10 July 2022  |   06:00:00  |   dibaca : 966 
Kategori :
Bagikan :


Idul Adha, Ganjar Berharap Ada Nilai Solidaritas Yang Bisa Diteladani Dengan Berkurban

10 July 2022 | 06:00:00 | dibaca : 966
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan salat Iduladha 1443 hijiriah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (10/7/2022). Ganjar berharap ada nilai solidaritas yang bisa diteladani dengan berkurban. 

"Sekarang masyarakat bisa melaksanakan (salat jamaah), alhamdulilah juga tertib. Mudah-mudahan ada nilai yang bisa kita teladani tentang bagaimana membangun solidaritas seperti yang disampaikan khotib tadi. Termasuk bagaimana kita berkurban pada (serahkan) yang paling kita sayangi, paling kita cintai," kata Ganjar ditemui usai salat Iduladha. 

Ganjar berangkat dari rumah dinasnya bersama keluarga sekitar pukul 06.00. Sesampai di lokasi yang sudah mulai dipadati oleh masyarakat, ia mengambil posisi duduk di dekat mimbar. Sambil menunggu salat dimulai, Gubernur terlihat berbincang dengan jemaah lain. 

Sekira pukul 06.30, Imam Besar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Zaenuri Ahmad Al Hafidz yang ditunjuk sebagai iman, memulai pelaksanaan salat Iduladha. Bertindak sebagai khotib adalah Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. 

Usai pelaksanaan salat, Ganjar sempat mengingatkan masyarakat yang hendak berkurban untuk memastikan hewan kurbannya itu masih benar sehat. Hal itu disampaikan mengingat saat ini masih ada penyakit mulut kuku (PMK) yang berpotensi menular kepada hewan kurban seperti sapi, kerbau, dan kambing. 

"Untuk masyarakat yang mau berkurban harap berhati-hati, karena saat ini hewan kurban potensial bisa ketularan PMK. Harus berhati-hati. Harus betul-betul diperhatikan bahwa hewan kurbannya sudah diperiksa dokter hewan dan sudah sehat. Semuanya kita minta untuk tertib termasuk dari proses penyembelihannya sekaligus protokol kesehatannya," katanya. 

Usai melaksanakan salat id, Ganjar berserta keluarga menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Raya Baiturrahman Semarang. Hewan kurban berupa seekor sapi diserahkan kepada Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Ahmad Daroji.  

Hewan kurban dari Ganjar Pranowo dan masyarakat yang dititipkan kepada panitia kurban Masjid Raya Baiturrahman akan disembelih di area Masjid Islamic Center, Manyaran, Kota Semarang, pada hari Senin (11/7/2022). Penyembelihan dilakukan di sana karena saat ini Masjid Raya Baiturrahman masih dalam tahap akhir renovasi. 

Per hari Sabtu pukul 22.00, jumlah hewan kurban yang dititipkan masyarakat kepada panitia kurban Masjid Raya Baiturrahman terdiri atas 11 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 23 ekor kambing. Meskipun tahun ini penyembelihan dilakukan di Islamic Center, usai proses tersebut daging kurban tetap akan dibagikan kepada fakir miskin, tukang becak, dan pedagang kaki lima di sekitar Masjid Raya Baiturrahman. 

"Masjid Baiturrahman ini belum diserahkan oleh pelaksana PUPR kepada kita, jadi kami belum berani menyembelih kurban di sini. Di Islamic Center lahannya juga lebih luas," kata Ahmad Daroji saat menerima hewan kurban secara simbolis dari Ganjar Pranowo.


Bagikan :

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan salat Iduladha 1443 hijiriah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (10/7/2022). Ganjar berharap ada nilai solidaritas yang bisa diteladani dengan berkurban. 

"Sekarang masyarakat bisa melaksanakan (salat jamaah), alhamdulilah juga tertib. Mudah-mudahan ada nilai yang bisa kita teladani tentang bagaimana membangun solidaritas seperti yang disampaikan khotib tadi. Termasuk bagaimana kita berkurban pada (serahkan) yang paling kita sayangi, paling kita cintai," kata Ganjar ditemui usai salat Iduladha. 

Ganjar berangkat dari rumah dinasnya bersama keluarga sekitar pukul 06.00. Sesampai di lokasi yang sudah mulai dipadati oleh masyarakat, ia mengambil posisi duduk di dekat mimbar. Sambil menunggu salat dimulai, Gubernur terlihat berbincang dengan jemaah lain. 

Sekira pukul 06.30, Imam Besar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Zaenuri Ahmad Al Hafidz yang ditunjuk sebagai iman, memulai pelaksanaan salat Iduladha. Bertindak sebagai khotib adalah Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. 

Usai pelaksanaan salat, Ganjar sempat mengingatkan masyarakat yang hendak berkurban untuk memastikan hewan kurbannya itu masih benar sehat. Hal itu disampaikan mengingat saat ini masih ada penyakit mulut kuku (PMK) yang berpotensi menular kepada hewan kurban seperti sapi, kerbau, dan kambing. 

"Untuk masyarakat yang mau berkurban harap berhati-hati, karena saat ini hewan kurban potensial bisa ketularan PMK. Harus berhati-hati. Harus betul-betul diperhatikan bahwa hewan kurbannya sudah diperiksa dokter hewan dan sudah sehat. Semuanya kita minta untuk tertib termasuk dari proses penyembelihannya sekaligus protokol kesehatannya," katanya. 

Usai melaksanakan salat id, Ganjar berserta keluarga menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Raya Baiturrahman Semarang. Hewan kurban berupa seekor sapi diserahkan kepada Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Ahmad Daroji.  

Hewan kurban dari Ganjar Pranowo dan masyarakat yang dititipkan kepada panitia kurban Masjid Raya Baiturrahman akan disembelih di area Masjid Islamic Center, Manyaran, Kota Semarang, pada hari Senin (11/7/2022). Penyembelihan dilakukan di sana karena saat ini Masjid Raya Baiturrahman masih dalam tahap akhir renovasi. 

Per hari Sabtu pukul 22.00, jumlah hewan kurban yang dititipkan masyarakat kepada panitia kurban Masjid Raya Baiturrahman terdiri atas 11 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 23 ekor kambing. Meskipun tahun ini penyembelihan dilakukan di Islamic Center, usai proses tersebut daging kurban tetap akan dibagikan kepada fakir miskin, tukang becak, dan pedagang kaki lima di sekitar Masjid Raya Baiturrahman. 

"Masjid Baiturrahman ini belum diserahkan oleh pelaksana PUPR kepada kita, jadi kami belum berani menyembelih kurban di sini. Di Islamic Center lahannya juga lebih luas," kata Ahmad Daroji saat menerima hewan kurban secara simbolis dari Ganjar Pranowo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu